DUAPULUHSATU

111 7 0
                                    

selamat datang kembali💗

semoga suka, jangan lupa vote n komen!

semoga suka, jangan lupa vote n komen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babu cantik dan pangeran pemaksa

***

Akhirnya setelah berjam-jam duduk di kursi dan menahan rasa pegal, SMA Geniel sampai pada tujuan mereka.

Jogjakarta.

Seluruh bis yang mengantarkan setiap kelas di SMA Geniel sudah terparkir rapi di depan hotel untuk mereka tinggal.

Bu Dian juga sudah membangunkan murid-muridnya yang sudah tertidur selama berjam-jam. Bu Dian wali kelas di kelas Diona.

Diona mengucek matanya dan sedikit menggeliat. Tidak bisa menggeliat seperti di kasur kamarnya karena saat ini ia tengah berada diatas kursi bukan kasur.

"Ra bangun Ra!"teriak Diona tepat di telinga Dara membuat yang dibangunkan membuka matanya.

"Udah nyampe?"tanya Dara dengan suara seraknya.

Diona mengangguk lesu. "Udah,"

"Bangunin Tasya gih,"suruh Diona.

Dara lalu menggoyang-goyangkan lengan Tasya. Dan untungnya Tasya langsung membuka matanya hingga Dara tidak kerepotan untuk membangunkannya.

"Dah nyampe bund?"tanya Tasya sambil melihat sekelilingnya.

"Udah bund."kata Dara.

"Udah pada bangun anak-anak?"tanya Bu Dian sembari menileh ke belakang mengecek satu-persatu muridnya.

"SUDAH BU!"

"Ya udah, bawa semua barang kalian. Kita segera masuk hotelnya!"perintah Bu Dian yang diiyakan murid-muridnya.

Diona yang kesadarannya sudah penuh, merapikan barang-barangnya lalu bersiap untuk masuk ke hotel. Dara dan Tasya juga sudah bangun sepenuhnya dengan ransel di pundak dan tas besar di tangan mereka.

"Gaada yang ketinggalan kan guys?"tanya Diona pada teman-teman kelasnya.

Semuanya menggeleng dan menjawab tidak ada. Bu Dian kemudian mengintruksikan kelas mereka untuk masuk ke hotel dan langsung beristirahat.

Setelah diberi sedikit petuah oleh wali kelas mereka, siswa-siswi kelas IPA-2 kemudian masuk ke kamar tidur mereka. Pak Zazan memang menyuruh tiap murid, untuk membuat satu kelompok berisi empat orang dan tidur di satu kamar. Agar tidak terlalu banyak memakan tempat.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang