EMPAT

176 9 1
                                    

Haii!! Balik lagi nih. Jangan lupa vote,ya makasii🥰💖

***

"Terus,lo gimana? Lo terima gitu jadi babunya dia?."tanya Dara setelah Diona menyelesaikan ceritanya.

Diona mengangguk pelan."Ya gimana dong,gue kan gamau banget keluar dari ni sekolah. Apalagi sampe jadi pacar dia. Dih ga banget!."

"Tapi kan lo harus nurutin semua kemauan dia dong Na. Emang lo mau?."sekarang giliran Tasya yang bertanya.

"Ya mau gamau harus mau lah Sya. Gimana lagi dong?."

Kedua sahabatnya tergeleng-geleng. Kasihan sekali Diona,sepertinya nasib buruk sedang menyelimutinya akhir-akhir ini.

"Biarin aja udah ah. Gausah dipikirin. Mending siap-siap,udah mau bel masuk tuh."setelah itu mereka bertiga kembali ke tempat duduk masing-masing.

Dan benar saja. Bel masuk kelas akhirnya berbunyi. Guru Pkn terajin mereka pun,tampaknya sedang berjalan kearah kelas mereka.

***

Bel pulang sekolah. Hal yang paling dinanti-nanti semua siswa dimuka bumi.

Diona,Dara dan Tasya sedang berjalan menuju gerbang. Menunggu jemputan masing-masing.

"Eh besok ke Break Street skuy? Gue kangen sama waffle nya nihh."kata Dara tiba-tiba.

"Gue sih gas aja. Lo Sya?."Diona dan Dara menoleh kearah Tasya. Lalu Tasya mengangguk.

"Gas juga lah."

Setelahnya tiba-tiba saja mereka tertawa. Entah karena apa.

"Eh,papap gue udah dateng gays. Balik duluan yew!! Bayy sayang-sayangkuu."Tasya balik duluan. Tersisalah Dara dan Diona.

"Ra lo dijemput siapa? Abang?."tanya Diona sambil menunggu mama nya datang.

"Gak sih. Keknya ntar papa yang jemput. Lo?."

"Mama. Cuman gue telpon dari tadi ga diangkat-angkat. Off kali ya?."memang benar. Sejak tadi ia berusaha menghubungi Dina. Namun Dina tak kunjung mengangkat telpon darinya.

Bahkan membalas pesan-pesannya pun tidak. Padahal seingat Diona mamanya itu sedang tidak sibuk-sibuk amat.

"Yaudah lo tunggu aja Na. Nanti mungkin aja langsung kesini."

Ditengah-tengah perbincangan mereka sembari menunggu,terdengar suara motor sport yang kian menghampiri mereka.

Kedua gadis cantik itu menoleh. Alis mereka sama-sama menaut. Lantaran tak mengenali siapa orang dibalik helm full face berwarna hitam ini.

"Naik."kata orang tersebut.

Tapi Diona dan Dara tidak menanggapinya. Karena mereka pun tak tahu siapa orang itu,dan dengan siapa ia berbicara.

"Gue bilang naik!!."ucapnya lagi. Namun suaranya lebih tinggi kali ini.

Sepengelihatan Diona,orang ini memakai baju SMA dengan lambang Geniel dilengan kiri. Yang berarti bahwa orang ini adalah salah satu siswa di SMA nya juga.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang