EMPATPULUHDELAPAN

86 4 1
                                    

halola

maaf malem heheheh

skuy baca! <3

***

Pagi ini Rian sudah merasa jauh lebih baik dari kemarin. Rian memutuskan untuk kembali ke sekolah hari ini.

"Eh, kok lo make seragam?"tanya Alesha ketika memasuki kamar adiknya.

Rian yang sedang mengancing kemeja putihnya menoleh, "Mau sekolah lah."

"Heh, emang udah sembuh lo sapri?"sindir Alesha.

"Ya udah dong! Gue itu gak perlu lama-lama sakit. Gue sembuh cepet, nggak kayak lo!"ejek Rian.

"Nggak tau terima kasih lo setan!"sentak Alesha.

"Hehehehe. Becanda kak,"ujar Rian sok manis.

"Jangan makan macem-macem lo, awas."kata Alesha memperingati.

Rian mengangguk patuh. "Iya."

"Terus, sekarang mau jemput Diona juga?"tanya Alesha.

Rian bergumam sebentar. "Gak tau sih. Gak sempet nanya dia juga."

"Hah?"

Rian mendecak. Kakaknya ini kenapa lemot sekali.

"Gue belum ada ngomong mau jemput ke dia, makanya kayaknya enggak gue jemput sekarang."perjelas Rian.

"Oohh. Yaudah, habis itu langsung turun buat sarapan sama minum obat."titah Alesha kemudian di angguki Rian.

Setelah selesai memasang dasinya, Rian mengambil tas, jaket, dan juga obat-obatannya.

"Loh, udah mau sekolah kamu?"tanya Lessy ketika melihat putranya yang kemarin demam tinggi sekarang tengah menuruni tangga dengan seragam sekolah lengkap.

Rian mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum manis. "Iya dong mi. Ngapain diem di rumah lama-lama."

"Emang kamu udah sembuh total Yan?"tanya Reno yang sedang membaca koran.

"Udah lah pi. Aku nggak kayak kak Lesha," Rian kembali menggoda Alesha.

Alesha hanya membalasnya dengan memutar kedua bola matanya. Kemudian gadis itu melanjutkan memakan sarapannya.

"Beneran udah sembuh kamu?"tanya Reno sekali lagi.

Rian mengangguk mantap. "Beneran pi. Udah nggak panas badannya. Anget doang, terus pusingnya juga udah ga terlalu."

Reno sekaligus Lessy menghela dapat bernapas lega. Sebab kemarin saat Rian demam tinggi mereka mengira bahwa putra bungsu mereka itu akan membutuhkan waktu lama untuk kembali pada suhu tubuh normalnya.

"Mami khawatir kamu masih panas,"celetuk Lessy.

Rian menyengir. "Enggak kok mi."

"Tapi jangan dilupain loh, obatnya,"kata Lessy.

"Iya mi, Rian ga lupa." Setelah itu barulah Rian mulai menyantap sarapannya.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang