DUAPULUHDELAPAN

77 5 15
                                    

hawloo everyone!❤️

kangen diorian ga sih??

jangan lupa vote and comment ya🥰
one vote aja udah sangat berarti buat aku❤️❤️🥺

jangan lupa vote and comment ya🥰 one vote aja udah sangat berarti buat aku❤️❤️🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini adalah hari ke-5 Diona sebagai pacar Rian. Iya, mereka sudah berpacaran selama lima hari. Selama itu semuanya berjalan normal dan baik-baik saja. Namun mereka hanya bisa bertemu ketika di sekolah karena jadwal sekolah mereka padat.

Para murid kelas XI akan segera melaksanakan ulangan akhir semester. Makanya akhir-akhir ini SMA Geniel cukup sibuk.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Dengan cepat Diona merapikan buku-buku pelajarannya dan memasukkan mereka ke tasnya.

"Lo pulang sama Rian, Na?"tanya Tasya sambil masih merapikan buku.

Diona mengangguk walau Tasya tidak melihatnya. "Iya. Eh tapi entar jadi ke Break Street kan?"

"Jadi lah. Udah lamaaaa banget kita gak kesana."sahut Dara.

"Oke. Terus lo berdua pulang bareng apa gimana?"

"Kalo gue sih dianter aa Dimas. Gatau tuh si Tasya,"jawab Dara dengan melirik Tasya.

"Gue dijemput bunda deh ya, kayaknya."kata Tasya ragu.

"Yakin bakal dijemput bunda lo?"tanya Diona.

"Engga sih sebenernya. Soalnya bunda dari kemaren sibuk mulu. Resto dia padet pengunjung gila," Bundanya Tasya adalah pemilik Restoran cukup ternama di Jakarta.

Bundanya- Bunda Amelyn juga sangat jago memasak maka dari itu banyak yang suka dengan masakan bundanya Tasya.

"Papa lo?"tanya Dara.

Tasya bergumam. Sedangkan Papa nya Tasya ini-Papa Fary, manager salah satu perusahaan besar. Papa Tasya ini sibuk juga karena memang pekerjaan di perusahaan itu cukup banyak.

"Ngga lagi diluar kota kan, Sya?"selidik Diona.

"Coba gue telpon aja nanti. Kalo nggak bisa ya, suruh supir."

Diona menghela napas pelan. "Kalo ada supir kenapa lo repot gitu daritadi?"

"Ish. Lo kan tau gue lebih suka dijemput sama ortu. Emang sih, gue sama Pak Didin lumayan akrab. Cuman kan beda aja rasanya,"keluh Tasya.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang