LIMA

159 8 1
                                    

Hai readers,welcome back to my wattpad!
Enjoy yaa eps kali ini😘

***

Tak terasa hari demi hari berlalu. Dan hari ini adalah hari Sabtu. Pada hari Sabtu seluruh siswa-siswi SMA Geniel diliburkan.

Tak sedikit yang memanfaatkannya untuk jalan-jalan,tidur sampai sore bahkan untuk belajar agar pintar.

Lain dengan Diona,ia tumben sekali bangun pagi. Kalau hari libur gadis menawan itu biasanya akan bangun sekitaran jam 8 keatas. Kebo.

Tapi tidak untuk hari ini. Diona sedang mengolesi roti bakarnya dengan selai Matcha. Gadis berusia 16 tahun itu sangat menyukai rasa Matcha.

Kemudian ia duduk disalah satu kursi dimeja makan.
"Papa sama Darren belum bangun ya ma?."tanya Diona kepada Dina disela-sela mengunyah roti bakarnya.

"Udah bangun keless! Mereka ngeduluin kamu malah."balas Dina yang tengah membuat jus apel.

Diona terkaget. Bagaimana bisa,ia sudah bangun jam setengah 7 pagi namun Papa dan Kakak laki-lakinya bisa bangun mendahului dirinya?

"Kok bisa? Jam berapa mereka bangun?."tanyanya lagi.

"Jam lima an. Mereka mau jogging,makanya bangunnya pagi."

Diona mengerucutkan bibirnya."Kok aku ga diajak sih? Curang ah males."

Dina terkekeh."Ya kamu sih,bangunnya jam segini. Siapa suruh hahaha."

Diona cemberut. Sudah jarang sekali gadis itu olahraga pagi.

"Kenapa kemaren ga bilang kalo mau olahraga pagi? Aah,maless."bibirnya mengerucut. Diona lalu meminum susu putih yang baru saja diberikan mamanya.

"Udah ah. Gausah ngambek. Nanti mama ajak ke mall deh beli baju. Kemarin pas mama mau beli makanan,mama liat ada sale besar-besaran gitu! Mau ikut gak?."ucap Dina berusaha menghibur putrinya.

Diona mengangguk antusias. Senyumnya seketika mengembang. Mendengar kata mall saja sudah langsung membuatnya bersemangat.

Dina terkekeh heran."Yaudah. Habiskan sarapanmu,mandi habis itu kita berangkat."

***

Diona baru saja keluar dari kamar mandi dalam kamarnya. Ia lalu berjalan kearah lemari putihnya dan mencari baju yang ingin ia pakai hari ini.

Hari ini ia ingin memakai outfit yang casual saja. Setelah selesai memoles sedikit make up di wajah mungilnya,Diona lalu mengambil sling bag abu-abunya dan turun kebawah.

Dirinya terlihat cantik tapi tak berlebihan. Diona menggunakan baju oversized pink dan celana tartan untuk bawahannya. Dipadukan dengan sneakers putih dan juga jepit pink di poni bagian kanannya.

"Waduuh anak mama cantik betul dah. Harum lagi."ujar Dina setelah melihat Diona turun dari tangga.

Diona hanya terkekeh."Papa belum balik sama Darren?."tanyanya saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 namun papa dan abangnya tak kunjung datang.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang