TIGAPULUHDUA

77 5 0
                                    

haii kembali lagii!❤️

semoga suka yaw
oh ya on this part aku nulisnya baper sendiri :p

enjoyyy!!!

*lagu butter enak banget, dengerin sanaaa*

***

"Yang ada gue ditolak kalo misalnya gue nembak dia setelah kejadian itu,"kata Arya sebal.

Yap, mereka bertiga sekarang sedang ada di rumah Rian. Mereka juga masih menggunakan seragam sekolah mereka.

"Siapa tau aja kalo lo tembak dia melemah dan akhirnya lo berdua jadian!"ujar Dimas.

"Lo ga ngotak jing? Yang ada dia illfeel goblok! Ketauan banget gue nembak dia biar dianya gak marah lagi,"ketus Arya.

"Nyantai doong!"

"Lo kalo gentle minta maaf, Ar. Gue aja yang gak salah tetep minta maaf,"kata Rian sombong.

Arya menatapnya jijik. "Iyeee. Lo mah udah diubah sama Diona. Makanya jadi murah maaf gitu,"cibir Arya.

"Lo lagi Dim. Sensian banget?"sindir Rian.

"Ckckck. Masa iya cemburunya sama kakak pacar sendiri? Aneh lo ngab!"sembur Arya sambil geleng-geleng kepala.

"Ya gue iri aja."

"Jadi kakaknya aja kalo gitu ga usah jadi pacarnya,"sinis Rian.

"Lo tuh gimana sih Dim? Dara aja gak pernah cemburu sama Dina."ujar Arya.

Dina itu adik perempuannya Dimas.

Dimas menghela napas berat. "Gue sendiri juga gak ngerti kenapa gue bisa cemburu gitu sama Bang Ovin."

"Bohong! Lo tadi bilang lo iri!"sentak Arya cepat.

Rian tertawa melihat Arya yang menunjuk Dimas.

"Gue sebenernya waktu itu habis dimarah mama anjir. Makanya jadi sensian,"jelas Dimas.

"Ini nih. Disuruh angkat galon malah nggak nurut tuh hasilnya gitu,"ujar Arya ngelantur. Ia berniat mencairkan suasana dan sedikit menghibur temannya yang satu itu.

Dimas berdecak. "Enggak ada ya anjir!"

"Yeee lo mah suka gitu, Dim."

"Nggak, bukan karna itu! Orang karena gue nggak pernah cuci mobil."

"Nah sama aja! Untung lo dimarah,"

Dimas mengernyit bingung. "Kok untung sih?"

"Ya daripada mobil lo dijual? Mana mendingan?"kata Arya sambil tersenyum jahil.

"Dih. Jangan sampe lah,"

"Udah ah lo berdua ngapain malah debatin itu sih?"heran Rian sedikit tertawa.

"Tau,"sahut Arya.

"Gue nanti mau nyamperin Dara ah. Kali aja bisa dimaafin,"celetuk Dimas.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang