TIGAPULUHLIMA

86 4 27
                                    

maaf ya telat 2 hariii :D

enjoooyy!!!

"I pray to God everyday, supaya lo jadi jodoh gue dan gue jadi jodoh lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I pray to God everyday, supaya lo jadi jodoh gue dan gue jadi jodoh lo."

***

Diona turun dari motor Rian setibanya mereka di parkiran sekolah. Melepaskan helm nya, lalu merapikan seragamnya sedikit.

"Rambut lo berantakan,"kata Rian sembari merapikan rambut Diona.

Diona tersenyum tipis. "Habis make helm kan soalnya."

Rian mengangguk. "Duluan gih ke kelas. Gue masih nungguin Arya sama Dimas,"suruh Rian.

"Arya berangkat sama Tasya kan?"tanya Diona.

Rian mengedikkan bahunya. "Gatau gue."

"Ya udah. Gue ke kelas duluan ya, bye!" Diona memberi kiss bye pada pacarnya setelah beberapa langkah.

Rian hanya terkekeh dan membalasnya dengan kecupan jauh. Diona terkekeh geli lalu melambaikan tangannya sekali lagi dan berjalan menuju kelasnya.

Rian masih menatap pacarnya. Diona terlihat saling sapa dengan beberapa murid. Kemudian gadis itu memainkan ponselnya sembari berjalan.

Dengan iseng Rian mengirimi Diona pesan.

To: Kalice🐯❤️
jalan jgn sambil main hp

Rian menyimpan ponselnya kembali dengan tersenyum. Dilihatnya Diona berbalik dan menatapnya kesal.

From: Kalice🐯❤️
iyaaaa cek bntr doang

Rian terkekeh membaca balasan dari Diona. Suara derum motor memasuki gerbang membuat Rian menoleh. Sesuai dugaannya, itu adalah sahabat-sahabatnya.

Dimas dan Arya yang membonceng gadis masing-masing.

Arya mengklakson motornya heboh. "Udah lama lo disini?"tanya Arya pada Rian tanpa peduli dengan orang-orang sekitar yang menatap kearahnya.

Rian menggeleng. "Baru aja."

"Pamer amat lo njing,"cibir Rian pada Arya.

Arya menaik-turunkan alisnya. "Iya dong. Sama kayak lo waktu itu,"

"Peniru lo."cibir Dimas.

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang