EMPATPULUHSATU

86 4 0
                                    

Heartbreak 💔

enjoy chap kai ini yaaa, semoga duka eh suka maksudnya😋

***

Diona menstabilkan penglihatannya. Tangannya mencari-cari ponselnya yang entah kemarin dimana ia letakkan.

Setelah menemukannya Diona langsung mengecek saat ini sudah pukul berapa.

Diona menghela napas lega setelah melihat angka 05.30 di layar kunci ponselnya.

Diona mengusap wajahnya. "Gue kirain gue telat bangun,"

Gadis itu beranjak dari kasurnya setelah 2 menit-an mengumpulkan nyawanya.

Segera ia bersiap-siap di kamar mandi.

***

Saat sedang mencatok rambutnya, ponsel Diona berdering menandakan panggilan masuk.

Daraacuu and T-asyaa incoming call...

Diona menghembuskan napas sebentar, baru kemudian ia menjawab panggilan tersebut.

"Halo,"jawab Diona lesu.

"Gue kira si galau masih ngebo, ternyata udah mandi aja." sahut Tasya bercanda.

"Kok lo tau gue udah mandi?"

"Tau aja sih,"

"Dara kok gak ada suaranya? Ikut nelpon tapi jangan-jangan masih tidur."kata Diona.

Terdengar Dara menguap. "Pinter deh Diona." kata gadis itu.

"Yaudah kalian mau apa nelpon gue pagi-pagi?"

"Kita khawatir anjrit sama lo," jawab Tasya.

"Betul."

Diona sambil menyisir-nyisir rambutnya menjawab, "Khawatir kenapa emang?"

"Ya, siapa tau lo sakit kan?" jawab Dara.

Diona terkekeh meremehkan. "Ew, nggak."

"Yakan siapa tau," sahut Dara.

"Enggak kok, I'm okay. Cuman emang agak pusing aja tapi ga pusing banget. Kalian udah sana, mandi mending."suruh Diona.

"Tuhkan lo pusing! Lo sakit berarti!" sentak Dara.

"Ish, nangisnya ampe pusing gitu." ujar Tasya.

"Udah minum obat lo?" tanya Tasya.

"Jangan sampe lo beneran sakit ya, sampe ngga sekolah nantinya." ancam Tasya.

"Iya jir awas aja. We're nothing without you tau," sahut Dara.

Diona terdiam sebentar. Lalu gadis itu tersenyum kecil, "I'm fine, guys. Nanti juga hilang sendirinya. Ah udah ah, gue mau sarapan nih."

DIONA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang