(36) Cemburu

438 48 2
                                        

Latisha tersenyum menatap setoples kue kering yang berhasil ia hias dan sudah selesai di oven. Padahal tangannya yang belum mahir bisa juga untuk menghias hal seperti ini.

"Kamu bawa pulang ya" ucap Dewi sembari memberikan setoples kue kering kepada Latisha

"Repot-repot tante" ucap Latisha

"Tante nggak kerepotan" jawab Dewi

"Ma, Saga dapat nilai 65 di ujian matematika" ucap Saga sembari masuk ke dapur dan langsung lurus menuju ke kulkas. Tanpa memperhatikan jika di dalam dapur juga ada Latisha yang berdiri tepat di sebelah mama nya. Saga mengambil satu kaleng minuman soda lalu meneguknya beberapa kali

"Nggak pernah belajar" sindir Dewi "nggak malu ada tamu disini" sambungnya kemudian menghela nafasnya panjang

Yang di ajak bicara menoleh, soda di dalam mulutnya langsung ia semprotkan begitu saja saat mengetahui siapa yang menjadi tamu hari ini. Beruntung jarak antara mulut Saga dengan Latisha cukup jauh sehingga setiap cipratan air soda tidak sampai ke gadis itu.

"Saga" tegur Dewi

"Maaf ma" ucap Saga kemudian mengelap sisa-sisa soda di mulutnya "lo ngapain disini?" Tanya Saga kepada Latisha

"Bikin kue Kak" jawab Latisha

"Datang kesini cuma mau bikin kue? Niat amat" ucap Saga

"Sama Sergio" jawab Latisha

"Sergio adik gue?" Tanya Saga dengan mata terbelalak

"Selain adik kamu, Sergio di rumah ini siapa lagi? Pak Satpam?" Tanya Dewi

Saga cengengesan kemudian beranjak pergi meninggalkan dapur karena urat malunya terasa kaku sekarang

"Maafkan anak Tante ya. Kalau boleh tau, kok kamu mengenal Saga?" Tanya Dewi

"Kakak kelas Latisha sewaktu SMP tante" jawab Latisha

Di sisi lain, Saga berjalan menghampiri Sergio yang sibuk berkutat dengan ponselnya, apalagi jika bukan belajar di aplikasi online yang di bayarnya setiap bulan dengan rutin.

Saga duduk di sofa yang berbeda dengan Sergio kemudian menaruh kaleng di atas meja. Menatap adik laki-laki nya yang nampak acuh dan tetap fokus pada ponselnya.

"Lo ajakin Latisha kesini?" Tanya Saga

"Iya" jawab Sergio sembari menekan tombok home screen di layarnya lalu memperhatikan kakaknya yang nampak kepo dengan kehidupannya

"Dalam rangka?"

"Ngenalin ke mama"

"Ha?" Saga tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Sergio "lo nggak lagi berhalusinasi kalau Latisha jadi pacar lo kan?" Tanya Saga dengan maksud untuk kebaikan adiknya

"Memang pacar gue kak" jawab Sergio dengan yakin. Mata Saga terbelalak kaget, sangat aneh untuk mendengar hal itu dari mulut Sergio sendiri

"Lo halu?"

"Tanya aja sama Latisha" jawab Sergio kemudian kembali fokus pada ponsel di tangannya. Materi kimia lebih penting daripada penuturan kakaknya yang aneh.

***

Jalanan cukup lenggang karena memasuki waktu menjelang sore. Beberapa kendaraan berlalu lalang, ada yang berukuran besar dan ada yang kecil. Latisha tertarik untuk melihat pemandangan yang ia lalui, memperhatikannya dengan jeli. Sementara itu, Sergio sesekali melihat ke arah Latisha, gadis yang terus melihat ke arah luar dan sesekali menoleh karena menatap sesuatu yang menarik di matanya.

My Flat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang