(11) Jatuh

495 59 2
                                        

Hari ini Latisha datang tidak secepat biasanya, karena terjebak macet beberapa waktu hingga ia datang saat jam masuk sudah begitu mepet, kurang 2 menit barulah Latisha memasuki kelasnya.

Latisha duduk dibelakang Sergio yang tengah membaca buku paketnya, ketiga temannya yang lain malah sibuk dengan game di ponsel masing-masing, membuat bising telinga namun Sergio tidak terganggu sama sekali.

Gadis berambut kecokelatan tersebut memilih tiduran sebentar daripada diam, melongo menatap teman-teman nya yang sibuk membenarkan riasan, sibuk berkaca atau mengutak-atik ponselnya.

Sergio menutup buku yang sudah selesai di bacanya, menyapukan pandangan ke seluruh kelasnya. Memastikan jika semua temannya sudah datang dan tidak ada yang absen karena itu salah satu tugas dari ketua kelas. Mata Sergio berhenti di bangku belakangnya, Latisha tertidur dengan ransel sebagai bantalnya.

"Pandangan pertama emang nikmat ya Gio" bisik Aldi kemudian terkekeh saat matanya menangkap Sergio memperhatikan Latisha

"Bangke lo" ucap Sergio

"Selamat pagi anak-anak" ucap Pak Hasan - guru Fisika yang baru masuk ke dalam kelas. Pak Hasan merupakan guru yang cukup tegas dan tidak memiliki ampunan pada siswa yang melanggar peraturan. Membolos, bermain hp, tidur, dan berbicara sendiri.

Sergio menoleh ke belakang, Latisha masih memejamkan matanya. Cowok itu langsung mengguncangkan bahu Latisha, sontak gadis itu membuka matanya lebar. Sadar jika dirinya sedang berada di dalam kelas, dan guru sudah duduk di depan.

"Thanks" ucap Latisha yang tidak dijawab oleh Sergio

"Hari ini kita akan membahas bab elastisitas zat padat dan hukum hooke. Silahkan dibuka halaman 72" ucap Pak Hasan sembari membuka-buka buku paketnya

Latisha mengacak rambutnya, ia belum membeli buku paket yang disebutkan oleh gurunya tersebut dan memilih mengacungkan tangannya diatas

"Iya yang paling belakang bagaimana? Ada yang ditanyakan?" Tanya Pak Hasan saat melihat ada siswanya yang mengacungkan tangannya tinggi-tinggi

"Pak maaf saya belum punya buku, karena saya pindahan. Jadi belum tau" ucap Latisha setelah berdiri dari duduknya.

"Ya sudah hari ini bapak maafkan" ucap Pak Hasan "Aldi, kamu pinjamkan buku paket kamu. Minggu depan kamu harus punya buku" sambung laki-laki berperawakan gemuk dan memiliki kumis tebal

"Baik pak" jawab Latisha sembari duduk di bangkunya kembali. Menerima pinjaman buku dari Aldi karena Latisha duduk seorang diri di bangku paling belakang.

***

"Kalau lo mau beli buku, di Jl. Ahmad Dahlan aja disitu banyak dan lengkap Sha" ucap Tabita kemudian meminum es tehnya sampai tersisa setengah. Jam istirahat sudah datang dan memang sudah waktunya mengisi perut dengan makanan yang berat

"Lo belinya juga disitu Ta?" Tanya Latisha

"Iya Sha. Lengkap. Kalau lo mau beli komik, novel. Semuanya ada"

Latisha mengangguk "kapan-kapan main ke rumah gue Ta"

"Iya kapan-kapan gue main"

Latisha mengangguk kemudian melanjutkan makan soto dihadapannya kembali, meminum es teh nya sampai tandas tak tersisa. Perut yang kosong kini terisi penuh dengan soto Makassar yang nikmatnya benar-benar merasuk ke setiap sel lambung.

Drrrt drrrt

Ponsel Latisha bergetar di atas meja. Si pemilik ponsel itu mengecek notifikasi apa di siang hari seperti ini, chat Sergio muncul paling atas

My Flat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang