Mobil yang di kendarai oleh Bayu mulai meninggalkan Tanjung Benoa tepat jam 4 sore sesuai arahan dari Bayu tadi pagi. Beberapa wisatawan ada yang berdatangan dan ada yang pulang meninggalkan kawasan pantai.
Latisha dan Sergio duduk bersebelahan. Mobil yang di sewa selama 5 hari saat mereka masih berada di Bali.
"Pa besok ke Kuta aja gimana? Pamela pengen belanja ke beachwalk" ucap Pamela dengan mata memelas
"Sebenernya kita kesini mau belanja atau wisata sih Mel" ucap Saga yang tidak setuju dengan usulan dari Pamela
"Ya wisata, ya belanja. Kita harus efisien" ucap Pamela
"Pa nanti malam Sergio mau bawa mobilnya. Ada perlu sama Latisha" sahut Sergio sebelum Saga membuka mulut untuk menyangkal ucapan Pamela
"Mau kemana Gi?" Tanya Bayu tanpa menoleh ke arah belakangnya dimana Sergio duduk.
"Mau dinner pa" jawab Sergio
"So sweet" ucap Mama nya dengan wajah menghadap ke belakang, menatap Latisha yang hanya diam tidak mau menimpali ucapan Sergio
"Ikut dong kak" seru Pamela. Dari pada Pamela berdiam diri di kamar dan mendengar suara dari villa sebelah yang ramai.
Sergio menoleh ke arah dimana Pamela sedang duduk dengan Saga di jok paling belakang. Sergio menatap bengis adik perempuannya itu "mau jadi nyamuk atau lalat disana?" Tanya cowok berbalut kaos putih polos dengan datar dan dingin
"Jadi laba-laba" jawab Pamela asal
"Orang romantis-romantisan mau ikut. Jangan jadi nyamuk Pamela" ucap Saga yang berhadiah tonjokan keras di lengannya. Padahal Pamela sangat ingin jika Saga setuju dengan usulannya untuk ikut. Tapi sepertinya Saga lebih menyukai bermain game di ponsel daripada menjadi obat nyamuk padahal itu adalah sesuatu yang cukup seru untuk dilakukan.
"Candle light dinner Gio?" Tanya Dewi
"Papa ada lho rekomendasi candle light dinner yang bagus dan view nya juga lumayan Gi" timpal Bayu
Pamela dan Saga hanya menjadi pendengar. Sebagai nyamuk mereka harus sadar diri dan tau posisi. Itulah yang ada di pikiran Saga saat ini.
"Bukan candle light dinner kok Pa, Ma. Di cafe biasa, cuma Sergio pengen kesana aja" jawab Sergio
"Apa kita perlu ya Ma candle light dinner?" Tanya Bayu kepada istrinya, sembari mengusap punggung tangan Dewi dengan lembut
"Mama Papa, Pamela ikut dong" rengek Pamela yang tidak di ajak bicara. Saga langsung memelototi adik perempuannya tersebut.
"Nggak kok sayang. Papa sama mama makan malam di villa" ucap Dewi lalu tersenyum ke arah Pamela yang duduk di belakang Latisha.
***
Suasana cafe pilihan Sergio yang di dapatkan melalui browsing cukup bagus. Melalui reservasi sejak tadi siang dengan mem-booking salah satu tempat yang hanya bisa diisi 2 orang, Latisha mengikuti langkah kaki Sergio yang lebih dulu berjalan di depannya. Tempat makan berupa anjungan kayu di tepi sungai dengan pencahayaan yang dibantu oleh puluhan lilin dan satu lampu berwarna kuning menciptakan kesan aesthetic di mata Latisha.
"Ini bagus banget" ucap Latisha sembari memperhatikan sekitarnya. Suara air yang mengalir deras mengenai bebatuan
"Seneng?" Tanya Sergio
Latisha mengangguk "seneng"
"Bagus. Kalau lo nggak seneng berarti gue gagal" ucap Sergio dengan senyum di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Teen FictionKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...