"pinjem hp nya" ucap Latisha saat mobil Sergio mulai keluar dari area sekolah. Sergio langsung memberikan ponsel berwarna hitam miliknya pada Latisha. Membiarkan gadis itu mengutak-atik benda pipih tersebut tanpa Sergio bertanya ada apa dan mengapa. Cowok itu masih terfokus untuk mengemudikan mobilnya.
Latisha membuka grup chat Sergio, mengetikkan beberapa huruf dan langsung mendapatkan jawaban lantaran ketiga teman Sergio memang sudah berada di rumah sejak siang. Tentu Sergio menunggu Latisha menyelesaikan piket
REMAS PAHA (Remaja Masjid Pak Hasan)
Sergio: ukuran kaki lo pada berapa?
Brian: 41. Kenapa?
Aldi: 40. Kenapa?
Revan: 40. Ada apa?
Sergio: yaudah. Mau makan? Susulin ke mall Jl. Diponegoro cafe rooftop lt.7. Bilang aja meja reservasi Ibu Caca
Latisha menaruh ponsel itu di atas dashboard kemudian menatap Sergio yang nampak menyetir, meskipun sesekali cowok itu tersenyum ke arah Latisha.
"Mau beli apa Soy ke mall?" Tanya Sergio
"Mau makan sama beli sepatu" jawab Latisha
"Buat apa? Kan sepatu kamu masih bagus?" Tanya Sergio sembari melihat sepatu sekolah Latisha yang masih begitu mulus tanpa cacat sedikitpun
"Pengen beli aja" jawab Latisha
***
Salah satu store sepatu yang cukup terkenal langsung di datangi oleh Latisha. Gadis itu melihat dengan teliti setiap sepatu laki-laki. Sedangkan Sergio dengan telaten mengekor dibelakang Latisha yang tengah memilih-milih sepatu.
Sampai pilihan Latisha jatuh ke sepatu sport dengan bentuk yang sama tapi warna yang berbeda. Ukuran 40, 41 dan 40 sesuai dengan jawaban teman-teman Sergio. Lagi pula ini untuk rasa terimakasih Latisha karena mereka sudah membuat hubungan antara Latisha dan Sergio menjadi baik kembali sampai saat ini. Sepatu dengan nominal ini tidak ada apa-apanya di banding dengan usaha mereka.
"Buat apa Soy? Kok sebanyak ini. Beda semua nomor nya" tanya Sergio yang merasa heran dengan ketiga sepatu pilihan Latisha.
"Nanti juga tau sendiri" jawab Latisha lalu melangkahkan kakinya ke arah sepatu sport perempuan. Semua warna nampak bagus di mata Latisha. Sayangnya Latisha tidak begitu menyukai olahraga selain fitnes di rumahnya sendiri, dan Latisha menggunakan sandal bulu sehari-hari.
"Lucu nggak?" Tanya Latisha sembari menunjukkan sepatu warna maroon kepada Sergio
"Bagus" jawab Sergio
Latisha tersenyum senang karena Sergio sependapat dengannya. Lantas gadis itu mengambil sepasang sepatu dengan nomor 39 yang mungkin cocok untuk Pamela.
"Kamu mau beli sepatu sebanyak itu buat apa?" Tanya Sergio yang masih curiga dengan kelakuan Latisha siang ini. Seperti ada yang janggal tapi Sergio tidak yakin itu apa.
"Nanti aku jelasinnya. Sekarang kita bayar dulu ke kasir" ucap Latisha lalu menarik lengan Sergio ke arah kasir.
"Semua totalnya tujuh juta enam ratus delapan puluh ribu. Mau cash atau debet?" Tanya kasir tersebut
Latisha mengeluarkan kartu berwarna gold dari dompetnya lalu memberikan kepada kasir, mengetikkan sandi dan pembayaran selesai. 4 tas plastik di bawanya sembari menggandeng tangan Sergio
![](https://img.wattpad.com/cover/251572534-288-k286913.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Ficção AdolescenteKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...