(56) Sepi

309 40 0
                                    

Pagi cukup cerah saat Sergio selesai mandi. Cowok itu melihat ponselnya, ada chat dari Revan yang nangkring di atas sendiri

Revan: joging yuk. Udah lama nggak menebar pesona nih

Sergio: jemput

Revan: ngokhey

Sergio memasukkan ponselnya ke dalam saku celana. Berjalan ke arah rak sepatu yang ada di sudut ruangan. Nafasnya lagi-lagi tercekat saat melihat sepatu baru pemberian Latisha beberapa hari yang lalu sebelum mereka break. Di beli dari mall ternama dengan uang gadis itu sendiri.

Cowok itu berdecak, menggunakan sepatu pemberian Latisha untuk mengobati rasa rindunya terhadap gadis itu. Sepatu warna biru tua yang cukup pas dengan ukuran kakinya.

Seusai itu Sergio turun dari lantai 2, ada mama nya yang sedang menyiapkan sarapan dengan dibantu oleh asisten rumah tangga.

"Mau kemana pagi-pagi begini Gi? Sarapan dulu" tanya Dewi saat matanya menangkap Sergio yang sudah rapi.

"Joging sama Revan ma. Nanti aja sarapan nya ma" jawab Sergio lalu melangkah

"Latisha lama ya nggak kesini. Mama kangen sama dia. Ajakin dia kesini ya Gi" ucap Dewi. Pamela yang sudah duduk di ruang makan dan mendengar ucapan mamanya sontak langsung tersedak saliva nya sendiri.

Sergio tersenyum paksa "Latisha lagi ke New York ma" alibi cowok itu

"Lama Gi?" Tanya Dewi

"Selama liburan. Udah ya Ma, Sergio berangkat nanti Revan nungguin" ucap Sergio lalu melenggang pergi daripada semakin banyak kebohongan yang Sergio ucapkan.

Pamela hanya diam tidak berani berucap, karena ia sudah berjanji pada kakaknya untuk tidak mengatakan pada Dewi atau siapapun. Ini akan menjadi rahasianya dengan Sergio sendiri.

"Kakak kamu ada masalah sama Latisha?" Tanya Dewi pada Pamela

"Kurang tau ya ma. Pamela kan nggak kepo sama urusan kakaknya Pamela" jawab Pamela kemudian tersenyum

"Kan kamu paling dekat sama kak Gio" ucap Dewi sembari mengoleskan selai pada rotinya

"Kak Latisha beneran di New York mungkin ma. Kan kak Latisha punya keluarga juga disana. Pumpung liburannya lama daripada nggak ada kerjaan disini" ucap Pamela.

"Iya kali ya" jawab Dewi.

Sergio sedang meloncat-loncat melakukan pemanasan di depan gerbang sembari menunggu Revan mendatanginya. Seharusnya Revan tidak selama ini jika mengingat rumah Revan hanya Utara perempatan sedikit, bisa dikatakan mereka bertetangga.

Beberapa waktu setelah itu, Revan datang dengan wajah cengengesan, mengendarai motor nmax berwarna hitam miliknya.

"Nih oleh-oleh dari Bali. Bagi sama Aldi sama Brian juga" ucap Sergio sembari memberikan kantong plastik berisi 6 kotak Pie susu

"Wow amazing. Thanks Sergio temen gue yang kayak kulkas 2 pintu" ucap Revan sembari menerima pemberian Sergio lalu memasukkannya ke dalam jok.

Setelah jok di tutup, Sergio langsung nangkring begitu saja di belakang Revan. Sergio tau jika Revan mengajaknya joging hanya untuk menebar pesona di stadion.

Jarak antara rumah Sergio dengan stadion tidak jauh, hanya 5 menit dan mereka sampai. Memarkirkan motor bersama dengan kendaraan yang lainnya, masuk ke luar stadion yang cukup ramai pagi ini. Ada yang bermain bola, ada yang joging. Beberapa perempuan duduk di tribun, Revan langsung memasang wajah senyumnya, berbeda dengan Sergio yang memasang wajah datar dan dingin seperti kulkas.

My Flat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang