"Ma hari ini Sergio sama Latisha nggak ikut ya. Kalian duluan aja, Sergio mau ke suatu tempat" ucap Sergio yang menggema keras di seluruh area villa.
Ketika namanya di sebutkan, Latisha langsung keluar kamar menghampiri Sergio yang berdiri di depan kamar Dewi
Sebenarnya Latisha cukup malas untuk berurusan dengan Sergio kembali setelah kejadian kemarin sore dan cowok itu sama sekali tidak menunjukkan penyesalan atau sekedar meminta maaf.
"Kan kamu yang nggak ikut, kenapa ngajak-ngajak aku. Aku ikut tante Dewi" ucap Latisha
Saga yang mendengarkan keributan itu langsung keluar kamar, menyaksikan pasangan baru itu sedang memulai perdebatan tepat di depan kamar orang tuanya. Bayu juga demikian, keluar dari kamar dengan berdeham cukup keras.
"Papa sama Mama nggak ada rencana hari ini. Mama kurang fit. Kalau kalian berempat ingin kemana-mana, ada mobil di luar" ucap Bayu kepada Sergio.
Sergio diam mematung di tempatnya, menatap Papa nya yang langsung masuk ke kamar lalu menutup pintu berwarna cokelat tersebut. Latisha berdecak, beranjak pergi namun di susul oleh Sergio
"Drama Korea" ucap Saga benar-benar pelan kemudian masuk ke dalam kamarnya kembali. Ia juga cukup malas untuk bepergian setelah semalam pulang cukup larut karena mama nya meminta mampir melihat tari Kecak di salah satu pura ternama.
"Sha tunggu" ucap Sergio
"Apa lagi? Nanyain kak Saga lagi? Mojokin aku lagi?" Tanya Latisha bertubi. Ia masih cukup malas untuk berurusan dengan Sergio.
"Kita keluar ya. Aku ambil kunci mobil. Kamu siap-siap" ucap Sergio
Latisha hanya mendengus pasrah dan mengangguk daripada Sergio malah menunjukkan kecemburuannya lagi.
***
"Ngapain kita kesini?" Tanya Latisha saat mobil yang di kendarai oleh Sergio memasuki desa Kedisan, di bawah kaki gunung Batur. Baru kali ini Latisha membuka suara setelah satu jam perjalanan Sergio selalu mengajak bicara tapi di acuhkan
"Nanti juga tau" jawab Sergio kemudian tersenyum
Latisha diam tidak mau menanggapi, sampai mobil Sergio berhenti tepat di area restoran apung yang tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir disana.
Gadis dengan rambut terikat itu keluar dari mobil tanpa di perintah, menyapukan pandangannya ke seluruh area danau yang belum pernah di lihatnya.
Tiba-tiba tangan Sergio menggenggam jemari Latisha, menarik tangan gadis itu untuk ikut dengannya, melewati jembatan sampai di dalam restoran. Memesan beberapa menu yang ada lalu memilih duduk di tempat yang paling strategis dan jauh dari orang lain. Hingga Sergio memilih duduk di paling ujung, paling dekat dengan air.
Yang dilakukan Latisha hanya diam mematung tidak mau mengangkat bicara. Lantaran Latisha cukup kesal dengan Sergio.
"Masih marah?" Tanya Sergio
"Enggak. Biasa aja tuh" jawab Latisha tanpa menatap cowok di depannya. Latisha malah menatap air danau yang tenang meskipun ada manusia di tengahnya.
"Sha aku minta maaf ya kalau perkataan aku kemarin ada salahnya sama kamu. Terus aku nggak akan ngulangin lagi" ucap Sergio
"Itu tau" ucap Latisha
"Makanya aku minta maaf"
Latisha tidak menjawab, kekesalannya tidak bisa dibayar dengan kata maaf yang terdengar receh seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Teen FictionKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...