Hamparan laut yang luas dan pasir yang begitu putih mengkilau di mata Latisha. Gadis itu berdiri tepat di sebelah Sergio saat mobil baru saja berhenti di area parkir pantai. Bali memang tersohor karena pantai nya yang terbilang indah dengan pemandangan memukau.
Kali ini pilihan Bayu ada di pantai tanjung Benoa yang sangat ingin dikunjungi laki-laki itu bersama dengan keluarganya. Dan ter-realisasikan untuk sekarang.
"Mama sama Papa mau ke penangkaran penyu. Kalau kalian berempat terserah mau kemana, atau ikut papa juga boleh. Mau main sendiri juga boleh. Tapi jam 4 balik lagi kesini" ucap Bayu kepada ketiga anaknya dan Latisha sembari merangkul pundak istrinya.
"Gimana?" Tanya Sergio kepada Latisha yang berdiri memperhatikan ucapan dari Bayu
"Terserah lo aja" jawab Latisha
"Pa, aku sama Latisha mau disini aja" ucap Sergio yang dijawab anggukan oleh Bayu.
"Kita gimana Mel?" Tanya Saga
"Ikut papa jadi obat nyamuk, ikut kak Sergio apalagi. Ya udah ikut kak Sergio aja" jawab Pamela dengan berbisik di telinga Saga dan dijawab anggukan oleh cowok itu.
"Kita ikut Sergio aja Pa" jawab Saga dengan wajah cengengesan. Sergio memiringkan mulut, tidak menyukai jika Saga mengikuti langkahnya dengan Latisha, menjadi lalat dalam hubungan Sergio dan Latisha.
"Ya udah. Jam 4 kembali kesini" ucap Bayu kemudian menarik lengan istrinya meninggalkan keempat anaknya yang memilih tempat keinginannya sendiri
Mata Latisha menatap berbagai penyedia permainan water sport di sepanjang garis pantai dengan pilihan permainan yang hampir sama, hanya saja dengan perusahaan atau pemilik yang berbeda. Begitu pun mata Sergio menatap berbagai wahana bahari yang ada. Matanya menatap apa yang di depannya, tapi otaknya berfikir cara agar Saga tidak mengikutinya.
"Kalau lo berfikir mau naik jetski berdua kayak sinetron jangan harap. Karena main jetski disini harus sendiri dan yang di belakang ada pemandu nya" ucap Saga yang seolah bisa membaca otak Sergio.
"Padahal Pamela pengen naik jetski kayak ftv yang shooting di Bali tapi sama kak Saga. Sayang sekali" keluh Pamela dengan wajah mupeng menatap motor permainan air tersebut
Sergio menatap kakaknya dengan bengis kemudian berjalan sembari menarik lengan Latisha. Untuk pertama kalinya Sergio mau memegang tangan Latisha lebih dulu. Saga dan Pamela hanya mengekori kemana langkah kaki Sergio membawa Latisha.
"Snorkeling aja gimana Sha?" Tanya Sergio sembari melepas genggaman tangannya
"Apaan tuh?" Tanya Latisha denga mata berkedip berulang dan wajah menggoda. Bukan berarti Latisha benar-benar tidak tau apa itu snorkeling
Sergio mendengus kesal, mungkin Latisha belum pernah browsing atau sekedar mencari info tentang wisata yang akan di datangi.
"Lihat ikan di tengah laut. Ribet kalau jelasin detail nya" jawab Sergio kesal
"Pamela nggak berani kak" rengek Pamela dengan wajah super memelas
"Ya udah tunggu aja disini sama Kak Saga. Bentaran aja" ucap Sergio lalu menarik kembali tangan Latisha.
Menyewa salah satu boat yang menyediakan jasa snorkeling. Pelayanan yang ramah dengan penjelasan yang menarik. Beberapa lembar uang ratusan ribu Sergio keluarkan untuk membuat Latisha nyaman berada di Bali.
"Nggak ikut?" Tanya Sergio pada Saga dan Pamela yang hanya berdiri mematung menatap kedua orang yang tengah menjalin asmara tersebut
"Gue nemenin Pamela disini" jawab Saga dan dijawab anggukan oleh Sergio. Sebenarnya Saga ingin tau apa yang ada di dalam laut, tapi Pamela sangat takut dengan kedalaman, apalagi Pamela sama sekali tidak punya kemampuan dalam berenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Roman pour AdolescentsKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...