Latisha tengah menikmati sarapannya saat Latika menatapnya tajam terlihat dendam padahal sebenarnya tidak. Latika seperti itu hanya karena pengaruh-pengaruh buruk di sekitarnya dan dari temannya, seandainya Latika tidak mudah dihasut dan tidak mudah terpengaruh, mungkin kejadiannya akan berbeda lagi dari hari ini. Latika akan hangat, penyayang dan begitu jujur.
"Latika minta maaf ke Latisha" ucap tegas Samudra di tengah kegiatan sarapan. Latisha menaruh garpu dan sendok di piring kembali, sementara Latika malah tersenyum miring seolah tidak terima dengan apa yang baru saja dikatakan papa nya
"Latika harus minta maaf ke Latisha?" Tanya Latika
"Nggak usah Pa, Latisha udah maafin Latika sejak kemarin" jawab Latisha dengan senyum ke arah Papa nya kemudian berganti ke Latika yang justru menatap Latisha dengan dingin
"Latisha langsung berangkat ya Pa, Ma" pamit Latisha kemudian menyalami kedua orang tuanya lalu beranjak meninggalkan ruangan tersebut dari pada keributan besar akan terjadi di ruang makan itu, membuat mood semua orang akan berantakan.
***
Bukan hal yang biasa jika jam sesiang ini Sergio belum datang, padahal biasanya Sergio sudah nangkring diatas kap mobil bersama teman-teman nya sembari menunggu temannya yang lain. Kali ini hanya ada Brian dan Revan. Latisha berjalan dari parkiran menuju ke kelasnya, mungkin Brian dan Revan sengaja menunggu Sergio beserta Aldi yang belum datang, begitu pikir Latisha.
Latisha mengantri absen finger print di depan kelas selama beberapa detik, lalu Latisha berjalan ke arah bangkunya, duduk disana dengan menghadap lurus ke depan di mana bangku Sergio berada. Entah mengapa akhir-akhir ini bangku tersebut seolah candu bagi Latisha.
"Lo udah ngerjain pr belum?" Tanya Tabita yang baru datang sembari menarik kursi kosong di sebelah Latisha. Tabita menaruh buku tanpa sampul di atas meja lalu menghadap ke arah Latisha di sebelahnya
"Pr Bahasa Inggris Ta?" Tanya Latisha
"Iya. Lo udah?" Tanya Tabita lagi
"Udah" jawab Latisha. Tabita yang mendengarnya pun langsung mengangkat tangan yang sudah dikepalkan dengan tinggi-tinggi kemudian ditarik ke belakang kuat 'yes' itulah yang bisa Latisha artikan
"Gue nyontek boleh?" Tanya Tabita ragu
Latisha tersenyum "boleh" jawabnya Sembari mengambil buku bersampul cokelat dari dalam ranselnya lalu memberikannya kepada Tabita.
"Thank you Latisha" ucap Tabita senang kemudian menyalin pekerjaan Latisha yang dikerjakannya sejak semalam. Menurut Tabita Latisha yang baru pindah dari New York pasti bisa mengerjakan Bahasa Inggris dengan mudah. Tapi yang sebenarnya, Latisha kesulitan mengerjakannya karena Bahasa Inggris di Amerika dengan Inggris British cukup memiliki perbedaan meskipun memiliki nama yang sama 'Bahasa Inggris'
Selang beberapa waktu segerombolan laki-laki masuk ke dalam kelas membuat Latisha langsung menatap Aldi, Brian dan Revan. Namun tidak ada Sergio disana, tidak mungkin sekelompok itu meninggalkan Sergio jika Sergio benar datang hari ini.
"Gue bawa ke bangku gue ya Sha" ucap Tabita
"Oh iya" jawab Latisha
Setelah Tabita sudah duduk di bangkunya, Latisha mengetuk-ngetuk punggung Aldi berulang sampai cowok itu menoleh ke belakang dan mengisyaratkan 'Apa?'
![](https://img.wattpad.com/cover/251572534-288-k286913.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Teen FictionKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...