(73) Semakin Runyam

303 45 2
                                    

"Sha, kamu nggak masuk sekolah? Jam segini masih baru bangun aja" tanya Bara saat Latisha keluar dari lift dengan wajah bangun tidurnya.

Semalam Latisha sudah mengatakan kepada satpam untuk tidak membukakan pintu saat Sergio datang menjemputnya pagi ini. Keinginan Latisha untuk berbicara dengan cowok itu tidak ada sama sekali lalu mengatakan jika Latisha tidak pulang sejak kemarin.

"Nanti kak" jawab Latisha lalu tersenyum.

"Ya udah, kalau gitu kakak berangkat dulu" ucap Bara

"Latika udah berangkat kak?" Tanya Latisha

"Udah. Di jemput sama Danar tadi" jawab Bara

"Hati-hati kak. Kalau ketemu Sergio di depan bilang aja kalau Latisha nggak pulang dari semalam" ucap Latisha yang dijawab anggukan oleh Bara. Tidak mau bertanya apa-apa terkecuali jika Latisha memang dengan sukarela menceritakan permasalahannya.

Latisha beranjak ke ruang makan saat Bara meninggalkan rumah. Gadis itu berniat untuk sarapan dan tiduran di rumah, benar-benar tidak ingin bertemu dengan Sergio hari ini. Apalagi Latisha malah sebangku dengan Liana. Sama sekali bukan keinginan Latisha. Hatinya kan kembali terbakar jika sampai Sergio dan Liana berbicara terlalu banyak atau melakukan adegan-adegan romantis.

Bara keluar dari garasi dengan mengendarai mobilnya. Satpam yang melihat hal itu langsung membuka gerbang hitam tinggi itu, ada Sergio yang berdiri menyandarkan tubuhnya di tembok. Sesuai dengan yang di katakan oleh Latisha tadi.

"Kak Bara" Sergio menghadang mobil Bara yang sudah berada di ambang gerbang

"Ada apa Gi?" Tanya Bara sembari memunculkan wajah melalui jendela mobil berpura-pura tidak tau jika Sergio sedang mencari Latisha

"Latisha nya di dalam?" Tanya Sergio

"Latisha?" Bara malah bertanya "kan dia dari kemarin belum pulang. Nggak ngabarin lo? Atau mungkin dia nyusulin nyokap ya? Soalnya semalam itu gue pulang larut jadinya nggak tau kalau Latisha belum pulang. Hari ini gue telpon juga nggak diangkat" sambung Bara. Wajahnya benar-benar meyakinkan untuk menjadi pembohong

"Tante Caca kemana kak?" Tanya Sergio

"Ke New York" jawab Bara

Sergio bergumam. Yang dikatakan satpam dengan yang dikatakan oleh Bara memang sesuai

"Kalau nggak ada yang perlu di bicarain. Gue berangkat ya. Ada tenis meja. Kalau lo mau masuk, masuk aja. Ada bibi di dalam kalau perlu apa-apa lo tinggal bilang aja" ucap Bara sembari tersenyum.

"Pak, kalau Sergio mau masuk izinin ya. Ada Bi Erma di dalam" ucap Bara kepada Pak Udin - satpam yang berjaga pagi ini. Bara berkedip sebagai kode jika Sergio masuk maka harus memberi tahu Latisha lebih dulu

"Baik den" ucap Pak Udin

"Makasih pak" ucap Bara yang dijawab anggukan oleh bapak-bapak berusia 50 tahunan itu

"Lo masuk aja. Ada Bibi di dalam" ucap Bara pada Sergio

Sergio berfikir, jika ada Latisha di dalam tidak mungkin Bara akan menyuruh cowok itu masuk ke dalam.

"Gue berangkat dulu" ucap Bara dan diiyakan oleh Sergio. Mobil Bara langsung melaju meninggalkan gerbang

"Den, mau masuk atau di luar? Soalnya gerbang mau saya tutup" tanya Pak Udin

"Makasih pak tapi lain kali aja. Saya mau berangkat aja" pamit Sergio kemudian menyebrangi jalan dimana mobilnya berada. Cowok itu langsung masuk dan mengendarai mobilnya searah dengan mobil Bara.

My Flat BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang