Roti dengan selai kacang masuk ke dalam mulut Sergio pagi ini, segelas susu full cream turut ikut melengkapi sarapannya. Ingin bosan tapi tidak ada menu lainnya jika pagi, yang paling cepat dan sudah tersedia hanyalah roti dengan beberapa selai yang sudah stok di rumah ini.
"Sergio, mama mau tanya, kalau misalnya kamu tunangan sama Latisha apa kamu setuju?" Tanya Dewi di sela-sela makan membuat Sergio yang tadinya sedang menelan roti kini terbatuk-batuk karena pertanyaan mama nya yang begitu tiba-tiba
"Kak minum dulu" ucap Latisha sembari memberikan air mineral kepada Sergio
"Ma, bicarain bisa nanti aja kalau nggak lagi makan begini. Kan kasian kak Sergio nya jadi tersedak" ucap Pamela sembari menepuk-nepuk punggung Sergio sampai cowok itu berhenti batuk
"Maaf ya Gio" ucap Dewi
Jika bertanya kemana Bayu, maka jawabannya adalah laki-laki itu sedang ada di Bali, ada perjalanan bisnis yang dilakukan papa Sergio kesana selama beberapa hari kedepan.
"Kenapa Sergio? Kenapa nggak kak Saga aja yang lebih tua?" Tanya Sergio
"Kan udah putus sama Sabrina. Lagi pula, ini cuma tunangan. Mungkin mama papa nya Latisha juga setuju. Mama itu suka sekali seandainya punya menantu seperti Latisha. Penyayang, hangat, baik juga" ucap Dewi dengan menunjukkan senyum bahagianya. Entah mengapa ibu 3 anak itu seperti cocok dengan pacar dari anak keduanya. Begitu pas di hati dan sudah benar-benar menyayangi.
Mengenai putusnya Saga dengan Sabrina, itu semenjak liburan kemarin lantaran Sabrina liburan ke Jogja bersama mantan pacarnya.
"Tuh dengerin mama ngomong. Berbakti sama orang tua lho ini. Ntar kalau udah lulus kuliah langsung nikah" ucap Saga yang menyetujui saran dari mama nya
"Lagi pula mama sama papa juga udah rundingan. Setuju-setuju aja" tambah Dewi tanpa memberi kesempatan Sergio untuk menyanggah ucapannya.
"Gimana menurut lo Mel?" Tanya Sergio pada Pamela. Suaranya begitu pelan
"Sebagai penasehat hukum pacarannya kak Sergio, Pamela nggak punya saran. Kalau nggak mau tolak aja. Make sense bikin kakak sama kak Latisha tambah lengket dan nggak kepisah" Pamela berbisik di telinga Sergio. Tidak mau jika Saga dan mama bisa mendengarnya
Sergio melirik tajam adik perempuannya itu, ide bagus tapi tidak tepat untuk suasana sekarang. Dimana Sergio dengan Latisha sedang tidak baik-baik saja. Dewi bisa berbicara seperti itu dengan mudah tentu karena wanita itu belum tau jika Sergio dan Latisha sedang ada masalah. Belum selesai dan masih akan diperbaiki.
"Ngapain kalian bisik-bisik" ketus Saga
"Suka-suka kita lah. Mulut juga mulut Pamela, telinga juga telinga kak Gio. Pengen Pamela bisikin?" Tanya Pamela ketus.
"Idih males. Gak penting" jawab Saga ketus
"Sudah-sudah nggak usah ribut kalau sarapan" ucap Dewi.
"Ma, Sergio mau langsung berangkat aja" ucap Sergio setelah selesai meneguk susu di gelas sampai tandas. Cowok itu menyalami mama nya dan mencium pipi kiri wanita itu.
"Jangan lupa pikirin kata-kata mama" ucap Dewi
***
Khusus hari ini, sebagai hari pertama Sergio membuktikan ketulusannya pada Latisha. Cowok itu tidak menunggu ketiga temannya untuk datang lantaran mata Sergio melihat mobil Latisha sudah terparkir rapi menandakan jika gadis itu sudah sampai di sekolah.
Sergio berjalan seperti biasanya, kali ini ia membawa kotak bekal Tupperware yang sudah diisi dengan sandwich buatannya sendiri. Jauh sebelum anggota keluarganya bangun, Sergio sudah membuat sandwich itu sesuai dengan resep dari hp. Tanpa bantuan dari asisten rumah tangga. Lalu memasukkan ke dalam tas tanpa saudara atau mama nya ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Roman pour AdolescentsKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...