Menu sarapan roti tawar lengkap dengan selai ditambah susu sudah menjadi hari-hari Sergio selama hidup di rumah ini. Tidak ada menu lain yang bisa di makan selain ini, yang bisa disiapkan mama nya tanpa menuntut kepada Mbak Rima - asisten rumah tangga yang bekerja 2 tahun terakhir ini untuk menyiapkan sarapan.
"Gio, mobil kamu kenapa belakangnya lecet?" Tanya Bayu - Papa nya yang kebetulan mendapatkan laporan dari satpam penjaga rumah hari ini
"Pecicilan kali Pa" sahut Pamela setelah menyelesaikan makannya
"Mundur gak lihat spion pasti" tebak Saga. Meskipun Saga ikut club motor yang cukup terkenal dan ikut salah satu komunitas mobil yang cukup santer, tapi Saga pernah memundurkan mobil dan menabrak pagar rumah sampai mobilnya ringsek
"Ditabrak Pa" jawab Sergio. Pamela, Saga dan mama nya yang mendengar jawaban dari Sergio langsung membelalakkan matanya
"Ditabrak siapa?" Tanya Pamela dan Saga kompak
"Ditabrak siapa Gio?" Tanya Papa nya
"Cewek gila Pa. Waktu aku ngerem dia nabrak, karena nggak jaga jarak aman. Hilang kendali mungkin" jawab Sergio kemudian meminum susu di gelas sampai tandas
"Cewek?" Tanya Papa nya berulang
Sergio mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan dari Bayu.
Bayu berdeham "kamu minta ganti rugi?" Tanya
Sergio memikirkan kata-kata yang tepat. Ia tidak mungkin mengatakan jika ia meminta ganti rugi berupa traktiran. Yang ada malah Pamela dan Saga akan berfikir jika Sergio sudah mulai membuka hati untuk perempuan dan akan membully Sergio habis-habisan karena dianggap memanfaatkan kesempatan
"Iya Pa" jawab Sergio
"Balikin. Jangan minta ganti rugi sama cewek. Bikin malu Gio" tegas Bayu
"Iya Pa"
"Banyak atau sedikit tetep kamu balikin. Papa yang akan ganti rugi kerusakan kamu. Jangan matre sama perempuan"
"Iya Pa" jawab Sergio. Ia tidak akan membatalkan janjinya kepada Latisha. Hal itu akan membuat Latisha besar kepala dan Akan merasakan menang sebelum Sergio siap berperang. "Kalau begitu Sergio berangkat dulu Pa, Ma, Kak, Mel" ucap Sergio kemudian menyalami papa dan mama nya
"Dibalikin beneran Sergio" tegas Bayu
"Iya Pa nanti Sergio balikin" jawab Sergio tanpa ekspresi
***
Ritual sebelum menyapa seisi sekolah adalah membenarkan rambut, membenarkan lipbalm yang digunakannya dan menepuk-nepuk bedak di wajahnya. Latisha tersenyum senang melihat penampilannya yang selalu begini-begini saja.
Latisha mengecek beberapa lembar rupiah uang di dompetnya. Setidaknya cukup sebagai uang cash untuk mentraktir Sergio hari ini
Latisha keluar dari mobilnya, berjalan begitu anteng dan terlihat feminim. Berbeda dengan Latika yang baru saja menyalip gadis itu, langkah Latika yang lebar dan terbilang cepat. Latisha mendengus kesal, Latika tidak menyapanya atau sekedar say hello untuk kembarannya.
"Heh cewek gila" sebuah suara yang sedikit dikenali oleh Latisha membuat gadis itu berhenti beberapa saat lalu melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke arah lain. Karena menurut Latisha, dia tidak gila
Tiba-tiba tubuh Latisha hampir terhuyung ke belakang karena ujung rambutnya yang ditarik pelan menyebabkan Latisha meringis lalu menoleh. Sergio berdiri dengan tatapan dinginnya seperti biasa, dan pastinya tanpa ekspresi sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Boyfriend
Novela JuvenilKembar bersaudara harusnya sama, namun ini tidak. Moza Latika Pradipta dan Zoya Latisha Pradipta, memiliki sifat berbanding terbalik, bahkan berlawanan. Tidak pernah sinkron dan tidak pernah akur. Dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dengan cara...