Bab 19

1K 136 4
                                    

Kaisar Feng Rui tak pernah menyangka jika putri mahkota akan melakukan hal bodoh sejauh ini. Ia membahayakan nyawannya dan untungnya kaisar Feng Rui dengan cepat masih bisa menyelamatkan nyawanya.

"Apa yang sebenarnya kau pikirkan Feng Na Na? Mengapa kau lebih memilih mengakhiri hidupmu? Apakah begitu berat dan tersiksanya kau hidup disini?" tanya kaisar Feng Rui menatap gadis cantik yang tengah terlelap dihadapannya.

"Mengapa kau melakukan itu? Apakah rasa bersalah yang kau rasakan begitu mengusikmu?" tanyanya lagi

Tak ada jawaban yang kaisar Feng Rui dapatkan dari segala pertanyaannya, hanya ada suara deru nafas beraturan yang sudah sangat cukup membuat kekhawatiran dan ketakutannya menguap.

"Guang Li, katakan pada para penghuni istana barat untuk merahasiakan hal ini. Aku takut para musuh memanfaatkan keterpurukan putri mahkota dengan menyerang titik terendahnya" perintah kaisar Feng Rui yang memang sedari tadi menemani kaisar Feng Rui.

Guang Li menganggu lalu lantas membungkuk sesaat sebelum pamit undur diri dari hadapan kaisar Feng Rui. Guang Li dengan cepat meminta rekannya untuk menyembunyikan insiden percobaan bunuh diri yang dilakukan putri mahkota malam ini, dan semua penghuni istana barat sepakat untuk tetap tutup mulut.

Di saat Guang Li masih sibuk menyampaikan perintah kaisar Feng Rui, gadis yang beberapa jam telah di nantikan kesadarannya oleh kaisar Feng Rui mulai menunjukan tanda - tanda akan terbangun. Tangannya yang sedikit berisi mulai bergerak, perlahan kelopak matanya terangkat dan terbuka sepenuhnya sehingga menampakan kedua bola matanya yang jernih. Melihat calon putri mahkotanya baru saja sadarkan diri, kaisar Feng Rui dengan cepat memeluknya erat dah hal itu jelas membuat gadis dalam pelukannya sedikit terkejut.

"Jangan lakukan hal bodoh ini lagi, Feng Na Na!" tegas kaisar Feng Rui dengan suara sedikit parau.

"Mati tak akan membuatmu kembali ke masa depan, tempat tinggalmu sekarang adalah disini. Aku tak akan mengizinkanmu pergi meninggalkanku lagi!" tambahnya yang membuat tubuh putri mahkota Feng Na Na seketika menegang.

'Bagaimana ia tahu?' batinku

*************


Banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan pada pria tampan yang tengah menyuapiku sup sangkar burung walet, seperti bagaimana ia tahu jika dengan bunuh diri aku berharap bisa kembali ke masa depan, apakah ia tahu jika aku adalah jiwa dari masa depan yang menempati raga calon permaisurinya, dan masih banyak pertanyaan lagi yang terus bermunculan dalam kepalaku.

"Makan. Jika kau ingin menanyakan sesuatu, maka selesaikan makanmu terlebih dahulu!" perintahnya yang mau tak mau kulakukan.

Aku terus menelan semua suapan sup yang kaisar Feng Rui berikan tanpa mengunyahnya. Rasa penasaranku yang lebih mendominasi akan jawaban - jawaban dari pertanyaanku lebih menguasai, sehingga aku tak peduli dengan rasa sakit yang kurasakan saat menelan semua makanan yang masuk dalam mulutku tanpa ku kunyah.

Aku berhasil menghabiskan semangkuk sup sarang burung walet dengan susah payah. Meskipun begitu, aku berpikir usahaku akan terbalaskan dengan jawaban dari rasa penasaranku kini.

Kaisar Feng Rui hanya mampu mendesah berat, ia tahu jika calon permaisurinya itu tidak begitu menikmati makanannya. Ia tahu jika gadis dihadapannya kini lebih di dominasi oleh rasa penasaran, sehingga ia makan begitu cepat tanpa mengunyah makanan yang masuk dalam mulutnya.

"Sesuai janji, anda harus menceritakan semuanya" kataku yang di balas anggukan oleh kaisar Feng Rui.

"Aku tidak pernah mengingkari janjiku," kata kaisar Feng Rui "tapi sebelum itu aku memintamu untuk tidak memotong setiap penjelasanku" tambahnya memperingati.

Aku tentu saja tidak ada niat untuk menyela atau memotong penjelasannya. Sebab jika aku melakukannya, ada banyak hal yang mungkin akan terlewatkan, dan aku tidak mau hal itu terjadi.

"Baiklah, aku tidak akan memotong penjelasan anda" tekadku.

"Gadis pintar" puji kaisar Feng Rui yang entah mengapa membuat pipiku terasa panas. Menyadari kedua pipiku memerah, aku dengan cepat menunduk seraya menyembunyikannya.

Kaisar Feng Rui jelas telah melihat rona merah pada kedua pipi calon permaisurinya. Ia dengan cepat berdehem untuk menyembunyikan raut wajah senangnya dan mulai bercerita.

"Kau tahu jika jiwa dari masa lalu akan selalu terikat dengan jiwa rengkarnasinya?" tanya kaisar Feng Rui yang lantas membuatku dengan cepat menggeleng.

"Meskipun masa depan dan masalalu dibentangi oleh jarak waktu, dimensi dan perkembangan yang berbeda, jiwa dari masalalu dan rengkarnasi jiwa dari masa depan akan tetap saling terhubung dan beriringan" jelas kaisar Feng Rui.

"Alasan mengapa kau, Feng Na Na dari masa depan berada di masalalu, itu karna tubuh yang kau tempati kini juga adalah ragamu dari masalalu. Kau adalah rengkarnasi Feng Na Na dari masa depan. Hal inilah mengapa saat aku menarik jiwamu mengisi raga Feng Na Na dari masalalu, raga yang kau tempati sama sekali tidak menolak jiwamu. Sebab ia tahu kau pemiliknya, meski berbeda dimensi, ruang dan waktu" jelas kaisar Feng Rui.

"Jiwa yang saling terhubung dengan rengkarnasinya akan mengalami hal serupa, saat Feng Na Na dari masalalu meninggal dunia, hari itu pula adalah hari yang bertepatan dimana kau turun meninggal dengan tragis. Sayangnya jiwa Feng Na Na dari masalalu dihancurkan oleh sihir yang menghanguskannya dan menjadikannya debu, sedangkan jiwamu tetap utuh meski ragamu telah hancur karna siksaan yang kau terima," jeda kaisar Feng Rui menarik nafas dan menghembuskannya perlahan "Kondisi tubuhmu yang hancur tak memungkinkanmu untuk kembali mengisi ragamu. Meskipun kau ditangani oleh dokter ahli sekalipun, peluang hidupmu sangat rendah dan hal inilah yang membuatku menarik paksa jiwamu dari masa depan untuk mengisi ragamu di masalalu yang jelas masih utuh. Aku menggunakan kekuatan yang selama ini kusembunyikan dari orang - orang, sebab aku masih membutuhkan sosokmu menemaniku" tambah kaisar Feng Rui

"Aku tidak peduli jika yang mengisi raga putri mahkota adalah rengkarnasinya dari masa depan, aku sama sekali tidak peduli. Sebab bagiku kalian satu orang yang sama. Jadi kumohon, jangan lakukan hal bodoh ini lagi. Aku masih membutuhkanmu Feng Na Na untuk menjalani kehidupan di istana yang penuh kekejaman ini hingga kita menua bersama, aku masih membutuhkan dukungan dari sosok gadis cantik yang sangat kucintai untuk melawan para pengkhianat agar kelak hanya ada kedamaian yang menyertai kerajaan Feng" kaisar Feng Rui menjeda "Aku tak seharusnya menyalahkanmu atas keterpurukanmu hingga memilih bunuh diri, ini juga salahku karna terlambat memberitahukanmu semuanya. Aku terlalu takut akan reaksimu, aku takut ketika kau tau semuanya, kau akan membenciku. Namun nampaknya aku yang terlalu pengecut ini malah membuat menderita, aku minta maaf" sesal kaisar Feng Rui.

Aku jelas tak mampu berkutik di tempatku, fakta yang kaisar Feng Rui beri tahukan jelas sangat mengejutkanku hingga aku hanya diam dan membatu akan kenyataan itu. Hal yang tak pernah kusangka apalagi kubayangkan adalah Feng Na Na dari masalalu adalah aku, dan aku adalah rengkarnasi dari Feng Na Na dari masalalu.

Ah.. ini sangat membingungkan, namun entah mengapa akal sehatku menerimanya dengan mudah.

Tunggu! bagaimana bisa sosokku di masalalu adalah gadis yang gendut!

.
.
.
.
.

TBC

Jumat, 11 Desember 2020

Jangan lupa like dan komen 🤗, Thankyuuu ❤

Follow IG @yung379_

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang