Bab 54

991 81 0
                                    

Keesokan harinya dengan wajah pucat karna kekurangan tidur, pangeran Feng Lang kembali mendapat tugas dan perintah dari kisar Feng Rui di saat matahari bahkan belum menampakan dirinya di balik gunung yang menjulang tinggi di bagian timur kerajaan Feng.

"Tak bisakah gege memberiku istirahat lebih lama? Aku baru saja tidur selama dua jam!" Geram pangeran Feng Lang pada kaisar Feng Rui yang pagi ini mengusik tidurnya.

Pangeran Feng Lang baru saja pulang tepat pukul empat dini hari. Ia baru saja tidur selama dua jam dan kaisar Feng Rui datang mengusik tidurnya. Tepat pukul enam pagi, saudaranya dengan seenak jidatnya memberinya tugas dan perintah untuk meangkap kepala pelayan kediaman pangeran Feng Zhi Weng yang merupakan sosok yang bekerja sama dengan mentri Meng Lu dalam pembunuhan kaisar Feng Li dan ayahanda mereka.

"Zhen ingin kau langsung turun tangan menangkapnya. Bagaimana pun kita memiliki dendam atas kematian ayahanda. Zhen tentu saja ingin menyerahkan tugas ini pada Zilong saja, hanya saja Zhen rasa mulai sekarang kau harus cepat terbiasa bangun lebih awal dan menjalan tugasmu di pemerintahan" balas kaisar Feng Rui yang berhasil membuat pangeran Feng Lang mendengus kesal.

Meskipun diliputi kekesalan dan amarah dengan sikap diktator saudaranya, pangeran Feng Lang pun beranjak bangun dari tidurnya. Dengan langkah gontai ia menuju ruangan sebelah yang merupakan permandian. Hanya beberapa menit pangeran Feng Lang pun keluar ruangan tersebut lengkap dengan menggunakan zirah seakan-akan ia akan berperang.

"Aku tidak tahu mengapa gege akhir-akhir ini sangat menjengkelkan. Gege seenaknya memerintahkan ini itu tanpa jeda. Entah mengapa melihat gege seperti ini, aku merasa gege tampak seakan - akan dikejar oleh sesuatu" aku pangeran Feng Lang.

"Zhen akan menjawab keresahanmu ini nanti, tepatnya setelah kau menyelesaikan tugasmu ini" jawab kaisar Feng Rui yang mau tak mau di turuti pangeran Feng Lang.

"Kuharap jawaban anda memuaskan" balas pangeran Feng Lang lantas berlalu meninggalkan kaisar Feng Rui yang kini menatap punggungnya yang kian mengecil dan mulai menghilang dari pandangannya.

*****

Suara tapak kaki kuda yang membelah jalan raya ibukota kerajaan Feng terdengar nyaring. Suasana yang masih tampak sepi tersebut membuat langkah kuda yang di pacu cukup kencang oleh para penunggang terdengar begitu jelas.

Udara dingin pagi hari berhembus dengan kencang. Meskipun begitu, para rombongan berkuda yang merupakan prajurit kerajaan Feng yang saat ini di pimpin langsung pangeran Feng Lang sama sekali tak gentar menerobos dinginnya udara pagi ini.

"Percepat pergerakan. Kita harus tiba di manor pangeran Feng Zhi Weng sebelum target menyadari kedatangan kita!" Teriak pangeran Feng Lang memberi perintah.

Para prajurit kerajaan dengan cepat memacu kuda yang mereka tunggangi hingga kuda-kuda mereka pun berlari dengan kencang. Hanya dalam waktu lima belas menit mereka akhirnya tiba di manor pangeran Feng Zhi Weng.

Pangeran Feng Lang melompat turun dari kuda yang di tungganginya. Melihat hal tersebut para prajurit yang berjumlah lima puluh pasukan pun ikut turun dari kuda mereka dan berkumpul. Pangeran Feng Lang memberi mereka arahan dan intruksi untuk memblokir setiap pintu keluar yang ada pada kediaman pangeran Feng Zhi Weng. Hal itu bertujuan agar tersangka pembunuh kaisar Feng Li dan kaisar Feng Long Wei tidak dapat kabur dan melarikan diri.

Tiga puluh prajurit pun mulai berpencar. Mereka masing - masing menutup pintu samping dan belakang kediaman pangeran Feng Zhi Weng. Setiap pintu keluar di jaga sepuluh prajurit. Dan dua puluh prajurit lainnya ikut masuk kediaman pangeran Zhi Weng seraya mengepung dan menangkap kepala pelayan Nang.

"Tunggu apa lagi, tangkap kepala pelayan Nang!" Teriak pangeran Feng Lang setelah mereka berhasil menerobos masuk ke kediaman pangeran Feng Zhi Weng melalui pintu utama bagian depan manor mewah tersebut.

Kedatangan dua puluh prajurit kerajaan Feng pagi ini tentu saja mengejutkan para penghuni kediaman pangeran Zhi Weng. Para pelayan dan pengawal tampak kebingungan saat para prajurit mulai mengeledah segala penjuru ruangan. Hal yang paling mengejutkan ialah sosok pangeran Feng Lang yang langsung memimpin pasukan prajurit berzirah lengkap tersebut.

Mendengar suara keributan, pangeran Zhi Weng lantas keluar dari kamarnya. Pria tampan itu masih mengenakan jubah tidurnya. Meskipun udara pagi hari sangat dingin, rasa penasaran pangeran Zhi Weng lebih mendominasi saat ini.

"Apa yang terjadi?".

Seketika sosok Sun muncul tepat di samping pangeran Zhi Weng. Tangan kanan sekaligus sahabatnya itu lantas menjawab "Kediaman ada telah di kepung oleh para prajurit kerajaan Feng" jawab Sun.

Deg.

Mendengar jawaban Sun, pangeran Zhi Weng tak mampu menutup rasa terkejutnya. Ia lantas dengan cepat menuju halaman utama manornya di mana semakin dekat ia berjalan, suara keributan kian jelas.

"Feng Lang apa yang kau lakukan di kediamanku!" Kata pangeran Zhi Weng tidak suka.

Saat ini ada perasaan takut dan marah yang pangeran Zhi Weng rasakan. Ia takut jika kedatangan sepupunya untuk menangkapnya. Sebab bagaimana pun ia sempat ikut andil dalam rencana-rencana perdana mentri Meng Lu. Di sisi lain melihat kediamannya yang kini tampak berantakan, pangeran Zhi Weng juga merasa marah karnanya.

"Beng Wang mendapat perintah dari yang mulia kaisar Feng Rui untuk menangkap salah satu bawahan yang mulia pangeran Feng Zhi Weng" jawab pangeran Feng Lang.

"Apa maksudmu? Mengapa yang mulia memerintahkan menangkap salah satu bawahanku" kata pangeran Zhi Weng merasa tidak terima. Ia merasa ada yang salah di sini. Harusnya kaisar Feng Rui memerintahkan prajurit kerajaan Feng yang di pimpin langsung oleh pangeran Feng Lang untuk menangkapnya, bukan malah menangkap bawahannya.

Belum sempat pangeran Feng Lang menjawab, lima orang prajurit datang menghampiri pangeran Feng Lang. Mereka mengawal pria paruh baya yang tampak babak belur. Ada luka memar di wajahnya yang keriput, sudut bibirnya terluka dan mengeluarkan darah. Melihat kondisi kepala pelayannya, pangeran Zhi Weng pun murka.

"Apa yang kalian lakukan pada kepala pelayan Beng Wang!" Teriak pangeran Zhi Weng.

"Berani-beraninya orang rendahan seperti kalian memukulnya" geram pangeran Zhi Weng.

"Beng Wang sungguh tak menyangka betapa bodohnya anda pangeran Zhi Wrng" kata pangeran Feng Lang yang lantas mendapat tatapan tajam dari pangeran Feng Zhi Weng.

"Brengsek. Berani-beraninya kau mengataiku bodoh Feng Lang. Apakah kau lupa jika Beng Wang lebih tua darimu, hah?" Tanya pangeran Zhi Weng dengan amarah yang tak mampu ia tutupi.

"Umur tak menjamin kedewasaan, umur tak menjamin seberapa pandai seseorang. Hal yang perlu anda sadari adalah bahwa betapa lengahnya anda hingga tak menyadari jika selama ini orang yang membunuh yang mulia kaisar Feng Li dan ayahandaku begitu dekat dengan pria naif yang mudah di tipu sepertimu" balas pangeran Feng Lang.

"Bocah sialan, apa maksudmu!" Teriak pangeran Feng Lang tidak terima.

"Anda akan mengetahuinya di pengadilan nanti" jawab pangeran Feng Lang dengan tenang. "Tunggu apa lagi bawa kepala pelayan Nang sekarang!" Perintah pangeran Feng Lang yang kini berbalik meninggalkan pangeran Zhi Weng dengan wajah merah padam karna amarah.

.
.
.
.
.

TBC

Sabtu, 25 September 2021

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang