Bab 29

797 110 8
                                    

Mendengar putrinya di perlakukan dengan kasar, di permalukan dengan rendah hingga saat ini Meng Yi Ran terbaring di peraduanya membuat perdana mentri Meng murka.

"BERANI-BERANINYA MEREKA MENODAI PUTRIKU DENGAN TANGAN KOTOR MEREKA, SUNGGUH TIDAK BISA DI MAAFKAN. AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MEREKA HIDUP DENGAN TENANG" Geram perdana mentri Meng.

"SESEORANG! BERITAHU PANGERAN FENG ZHI WENG TENTANG INI!" Perintah perdana mentri Meng yang dengan cepat di laksanakan.

Dengan cepat seorang pelayan bergegas keluar kediaman keluarga perdana mentri Meng Lu. Kemarahan mentri Meng Lu telah memuncak, tak ingin mengambil resiko dengan berlama-lama pelayan itu lebih memilih segera bergegas.

Para pelayan kediaman Meng Lu sudah sangat hafal kebiasaan baru perdana mentri Meng ketika terjerat suatu masalah ia akan selalu meminta bantuan pangeran Zhi Weng. Kebiasaan bergantung dan mengandalkan dukungan kekuasaan pangeran Zhi Weng ini muncul saat nona muda mereka baru saja bertunangan dengan pangeran Zhi Weng. Entah karna alasan apa, mentri Meng Lu seakan-akan tengah berusaha semakin angkuh kepada semua orang dengan menunjukan dukungan penuh dari pangeran Zhi Weng pada keluarganya.

Selama ini pangeran Zhi Weng selalu membantu keluarga Meng keluar dari masalah yang mereka ciptakan, namun untuk masalah kali ini pelayan yang akan melaporkan kejadian yang menimpa Meng Yi Ran merasa tidak yakin mendapat bantuan dari pangeran Zhi Weng mengingat tingkat masalah yang Meng Yi Ran hadapi menyangkut sebagian besar penduduk ibukota.

Sebagai seorang yang tengah berusaha merebut tahta kerajaan Feng, dukungan dan kepercayaan penduduk ibukota kerajaan Feng turut ikut andil dalam pemerintahan, jika pangeran Zhi Weng mempermalukan dan memperlakukan mereka dengan kasar dan kejam hanya karna masalah yang Meng Yi Ran ciptakan, maka bisa di pastikan pangeran Zhi Weng akan kehilangan dukungan rakyat kerajaan Feng.

Meskipun pelayan itu tahu peluang yang ia dapatkan hanya sedikit, setidaknya ia akan tetap berusaha menyampaikan laporan mengenai masalah nona mudanya.

"Pelayan yang rendah ini adalah Biao Xi dari kediaman Meng" kata pelayan tersebut mengatakan identitasnya saat penjaga gerbang kediaman pangeran Zhi Weng berusaha menahannya.

Para pengawal yang menghadangnya perlahan mulai memberi Biao Xi akses jalan memasuki manor pangeran Zhi Weng. Biao Xi membungkuk sesaat sebelum melangkah memasuki pekarangan luas kediaman tunangan nona mudanya.

Menepis sesaat kekaguman yang Biao Xi rasarakan, ia dengan cepat mendekati seorang pelayan dan menyampaikan tujuannya. Kebetulan Biao Xi bertemu dengan kepala pelayan di manor pangeran Zhi Weng dan dengan cepat menghampirinya.

"Kepala pelayan Nang"

Merasa di panggil, seorang pria paruh baya lantas menoleh dan berbalik. Ia cukup terkejut mendapati kehadiri seorang pelayan dari kediaman Meng yang wajahnya cukup femiliar ada di kediaman junjungannya.

Meskipun terkejut, ia dengan cepat menguasai emosi yang ia tampakkan. Tak perlu berpikir cukup lama untuk mengetahui maksud kedatangan pelayan kediaman Meng kemari, mereka telah terbiasa dengan sikap lintah darah perdana mentri Meng Lu yang selalu membuat mereka merasa jijik dan ingin muntah saat kediaman Meng datang meminta perlindungan pangeran Zhi Weng atas masalah yang menimpa mereka.

"Yang mulia pangeran sedang tidak ada di kediamannya saat ini" kata kepala pelayan Nang tanpa menunggu Biao Xi mengatakan tujuannya kemari.

Biao Xi cukup terkejut saat mengetahu fakta jika pangeran Zhi Weng saat ini tidak ada di kediamannya. Biao Xi tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, perdana mentri Meng Lu jelas akan marah besar saat ia menyampaikan jika pangeran Zhi Weng sedang tidak ada.

"Ba-bagaimana ini? Nona muda kamibtengah dalam masalah dan perdana mentri Meng Lu memintaku menyampaikan hal tersebuat agar yang mulia segera memberi perlindungan dan pembalasan" kata Biao Xi tampak putus asa.

"Yang mulia telah pergi sejak dua hari yang lalu. Kami tidak bisa membantu saat ini, tapi akan kami usahan menyapaikan penyampaianmu pada yang mulia pangeran agar kediaman keluarga Meng segera mendapat perlindungan dan dukungan" kata kepala pelayan Nang berusaha meyakinkan.

Biao Xi lantas menganggu mengerti, ia mengucapkan terima kasih sebelum pamit undur diri dan pulang ke kediaman keluarga Meng. Sepeninggalan Biao Xi, seorang pemuda lantas keluar dari persembunyiannya di balik pohon. Pemuda itu adalah Sun, tangan kanan dan orang kepercayaan pangeran Zhi Weng.

"Setelah mendapat ganjaran atas apa yang ia tuai, mereka datang kemari untuk meminta bantuan baik kekuasaan, maupun dukungan. Sungguh lintah darah yang tidak tahu malu" kata Sun keluar dari bali pohon plam yang ada di halaman manor pangeran Zhi Weng.

"Apa yang akan kita lakukan?" Tanya kepala pelayan Nang meminta pendapat.

"Katakan saja pada yang mulia tentang kedatangan pelayan kediaman Meng" jawab Sun. "Aku yakin yang mulia pangeran hanya akan membiarkannya tanpa memberi perlindungan dan perlawanan sama sekali" tambahnya terdengar sangat yakin.

.
.
.

"Yang mulia.. seorang pelayan dari kediaman perdana mentri Meng Lu datang kemari menyapaikan amanat dari perdana mentri Meng Lu bahwa me--

"Meminta perlindungan dan kekuasaan Beng Wang atas masalah yang Meng Yi Ran ciptakan" potong pangeran Zhi Weng.

Kepala pelayan Nang mengangguk membenarkan. Apa yang di katakan junjungannya adalah hal yang benar, terlebih koneksi yang di miliki pangeran Zhi Weng di ibukota cukup banyak, sehingga sangat kecil kemungkinan ia tidak mendengar penghinaan yang di terima tunangannya.

Tahu akan di seret dalam masalah yang kediaman Meng ciptakan, pangeran Zhi Weng dengan cepat memerintahkan bawahannya agar mengatakan ia tengah melakukan perjalanan di luar ibukota ketika ada yang mencarinya. Ia tahu akan berakhir seperti ini, di mana kediaman perdana mentri Meng akan meminta bantuannya.

Saat ini pangeran Zhi Weng tengah berada di kediamannya, lebih tepatnya di ruang kerja rahasianya yang berada di bawah tanah. Tidak banyak yang tahu mengenai tempat ini, hanya beberapa bawahan pangeran Zhi Weng yang mengetahuinya. Salah satu bawaha yang mengetahuinya adalah kepala pelayan Nang.

"Beng Wang tidak akan membantu. Itu hanya akan membuang-buang waktu" kata pangeran Zhi Weng yang pandangannya sama sekali tidak lepas dari pekeman yang di bacanya.

"Terlebih masalah yang Meng Yi Ran ciptakan bukanlah masalah kecil. Dari yang Sun sampaikan pada Beng Wang, ia secara tidak langsung menghina kebodohan para penduduk ibukota" pangeran Zhi Weng menjeda seraya meletakan pekeman yang telah di bacanya. "Beng Wang tak ingin mempersulit dengan ikut campur, terlebih kepercayaan rakyat adalah hal yang penting, Beng Wang tidak akan mampu merebut tahta kerajaan Feng dari kaisar Feng Rui jika kehilangan kepercayaan para penduduk ibukota kerajaan Feng. Mungkin aku bisa menggulingkan kaisar Feng Rui dari tahtanya, tapi para rakyat di wilayah kekuasaan kerajaan Feng mampu menggulingkanku dengan suara mutlak mereka" tambah pangeran Zhi Weng tampak serius.

Aura tegas yang ia pancarkan sangat bertolak belakang dengan tampang pangeran Zhi Weng yang selama ini ia tunjukan. Ia tampak sangat dewasa dan sangat teliti, penampilannya saat ini sangat berbeda jauh dari penggambaran sosok dirinya yang begitu naif dan selalu di peralat keluarga perdana mentri Meng Lu.

.
.
.
.
.

TBC

Senin, 19 Juli 2021

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang