Perdana mentri Meng Lu berhasil membuat putrinya, Meng Yi Ran tenang. Namun hal itu tak lantas membuat perdana mentri Meng Lu tenang, ia takut mental Meng Yi Ran kembali terguncang hingga ia kehilangan kewarasannya.
Maka dari itu perdana mentri Meng Lu memilih cuti hari ini. Ia harus benar-benar memastikan Meng Yi Ran sembuh dan kembali menjadi dirinya seperti sebelumnya. Sebab perdana mentri Meng Lu masih membutuhkan putrinya yang selalu mengarahkan mereka di balik layar.
"Tuan besar apakah kita tidak perlu memberi tahukan yang mulia pangeran?" Tanya Biao Xi hati - hati.
"Tidak perlu. Aku masih bisa mengurus dan menyelesaikan masalah kesehatan putriku" balas mentri Meng Lu tegas.
Dia tidak ingin bergantung terus menerus pada pangeran Zhi Weng, terlebih mentri Meng Lu mulai menyadari jika pangeran Zhi Weng mulai tampak membatasi diri. Entah mungkin hanya perasaannya, saat ia meminta bantuan pada pangeran Zhi Weng atas apa yang menimpa Meng Yi Ran, ia sebagai seorang tunangan tengah pergi.
Entah telah ia rencanakan sebelumnya karna tahu hal buruk akan menimpa Meng Yi Ran ataukah sebaliknya. Yang mentri Meng Lu tahu saat ini ialah firasatnya yang mengatakan agar mulai sekarang ia harus terbiasa berdiri sendiri.
Kedatangan pelayan kediamannya membuyarkan lamunannya, pelayan itu datang bersama seorang dokter kerajaan dan juga sosok pangeran Zhi Weng yang saat ini menampilkan raut wajah khawatir.
"Yi Ran.."
Perdana mentri Meng Lu melepaskan cengkramannya pada pundak Meng Yi Ran saat pangeran Zhi Weng menghampiri mereka dengan raut wajah yang sangat sulit perdana mentri Meng Lu artikan. Kekhawatiran yang ia tunjukan saat ini berhasil membuat perdana mentri Meng Lu bimbang. Ia sulit membedakan apakah sikap yang pangeran Zhi Weng tunjukan adalah sebuah kejujuran atau sebuah kebohongan. Kesulitan yang kini ia rasakan membuat sebagian dari dirinya mulai meragukan pangeran Zhi Weng.
"Yi Ran, Beng Wang sangat mengkhawatirkanmu" aku pangeran Zhi Weng, "maaf karna beberapa hari ini aku pergi keluar ibukota kerajaan Feng" tambahnya dengan nada suara penuh penyesalan.
"Pria tua ini berpikir kau sudah tidak peduli lagi dengan tunanganmu, bahkan di saat ia mendapat masalah kau sama sekali tak memberi pertolongan dan dukungan" sindir mentri Meng Lu.
"Itu tidak mungkin. Anda sangat tahu betapa aku mencintai Meng Yi Ran. Saat Beng Wang mendapat kabar tentang kemalangan yang menimpanya, Beng Wang bergegas pulang. Namun ada banyak hal yang terjadi di tengah perjalanan sehingga aku datang terlambat" jawab pangeran Zhi Weng dengan raut wajah serius.
Keseriusan yang ia tunjukan membuat mentri Meng Lu tidak bisa menangkap kebohongan dalam setiap kata dan ekspresi yang pangeran Zhi Weng tunjukan. Karna apa yang pangeran Zhi Weng tunjukan adalah hal yang sangat sulit di tebak, pada akhirnya mentri Meng Lu memaafkan dan memberi ruang pangeran Zhi Weng berbicara dengan Meng Yi Ran.
Mungkin dengan keberadaan pangeran Zhi Weng akan membantu Meng Yi Ran dalam membentuk dan menguatkan mentalnya kembali. Sebab saat ini perdana mentri Meng Lu sangat membutuhkan Meng Yi Ran untuk menyusun rencana dan strategi agar pernikahan kaisar Feng Rui dan putri mahkota Feng Na Na dibatalkan.
.
.
."Seperti biasa anda terlalu memanjakannya" sindir Sun saat pangeran Zhi Weng baru saja pulang dari kediaman perdana mentri Meng Lu.
"Kau tahu aku tidak mungkin selamanya menghindar dan menolak permohonan perdana mentri Meng Lu. Hal itu hanya akan memancing kecurigaannya" jawab pangeran Zhi Weng.
"Bukankah ia telah mencurigai anda?" Tanya Sun yang berhasil membuat pangeran Zhi Weng mendesah.
"Ya, perdana mentri Meng Lu sudah menaruh curiga padaku. Kau tahu untuk meyakinkan pria tua seperti perdana mentri Meng Lu yang tentu saja memiliki banyak pengalaman bukanlah sesuatu yang mudah. Ia terus mengamtiku dan Beng Wang sudah sangat bekerja keras untuk meyakinkannya dengan susah payah" balas pangeran Zhi Weng lantas merebahkan tubuh lelahnya di atas peraduan.
"Jadi bagaimana kondisi nona muda Meng?" Tanya Sun seakan - akan ia sengaja tak membiarkan pangeran Zhi Weng beristirahat meski hanya sebentar.
"Tks, kau juga ada di sana. Mustahil kau tidak tau keadaannya" jawab pangeran Zhi Weng dengan nada kesal.
"Secara garis besar aku tahu!" Jawab Sun yang semakin membuat kekesalan pangeran Zhi Weng bertambah.
"Kau sudah tau, lantas mengapa kau bertanya lagi padaku brengsek?" Geram pangeran Zhi Weng.
"Tentu saja, aku hanya sedang ingin" balas Sun tanpa rasa bersalah sama sekali.
Pria berusia 19 tahun itu masih memasang eksprsi datar di wajah tampannya. Meski ia telah berhasil menjahili junjungan sekaligus sahabatnya, ia sama sekali tidak menampilkan ekspresi lain.
"Lalu apa yang akan anda lakukan setelah ini?" Tanya Sun.
"Tentu saja sama seperti rencana sebelumnya" jawab pangeran Zhi Weng, "Beng Wang akan terus berpura-pura bodoh dan egois hingga saat itu tiba, Beng Wang akan menjatuhkan mereka dan membuang perdana mentri Meng Lu serta pingikutnya" tambah pangeran Zhi Weng.
"Sun, apakah langkah yang Ben Wang ambil salah?" Tanya pangeran Zhi Weng menatap langit-langit kamarnya.
"Tentu saja apa yang anda lakukan, bukanlah hal yang salah, Yang Mulia" jawab Sun. "Anda sudah mengambil jalan yang tepat, terlebih meskipun kita telah berjuang, pada akhirnya kita akan tetap kalah oleh banyak hal".
"Kau benar" balas pangeran Zhi Weng.
.
.
.Di sisi lain, di istana dalam kerajaan Feng tampak kaisar Feng Rui tengah membaca beberapa dokumen. Malam ini ia di temani pangeran Feng Lang yang juga mengerjakan beberapa pekerjaannya di pengadilan.
"Feng Lang, bagaimana kabar putri mahkota Feng Na Na?" Tanya kaisar Feng Rui tanpa melepaskan pandangannya dari dokumen yang di bacanya.
"Menurut laporan Guang Li, saat ini ia tengah giat belajar" jawab pangeran Feng Lang tanpa melepas kefokusannya dalam mencatat.
"Syukurlah" desah kaisar Feng Rui merasa lega.
"Bukankah terlalu awal jika gege merasa lega seperti itu?" Tanya pangeran Feng Lang berhenti menulis untuk sesaat, "Setelah gege menikah, akan banyak masalah yang lebih berat yang akan menghampiri gege. Mungkin saat ini para mentri belum menampakkannya, tapi cepat atau lambat mereka akan memaksa dan mendesak gege untuk segera mengambil beberapa selir. Mengingat mei-mei merupakan jiwa Feng Na Na di masa depan, tentu saja mendapat tekanan seperti ini sungguh berat dan mengejutkan saat mengetahui jika anda harus memiliki banyak istri. Gege tahu aku khawatir dengan perasaan mei-mei" tambah pangeran Feng Lang yang tentu saja tak menyembunyikan kekhawatirannya.
"Aku tahu kau sangat khawatir, dan tentu saja aku tidak bisa menolak permintaan para perdana mentri untuk segera mengambil selir. Bagaimana pun Feng Na Na jelas tidak mampu memuaskanku seorang diri, kau pun tahu bagaimana besarnya hasatku dalam melakukan hal itu. Tapi kau tidak perlu khawatir, benihku hanya untuk Feng Na Na. Meskipun nanti aku memiliki banyak selir, tak akan kubiarkan mereka merebut posisi Feng Na Na. Aku sangat mencintai Feng Na Na, hanya ia yang bisa mengandung dan melahirkan penerusku" jelas kaisar Feng Rui panjang lebar.
"Itu berarti meski gege mengambil selir, gege tidak mengizinkan mereka mengandung anak gege?" Tanya pangeran Feng Lang tidak percaya.
"Tentu saja. Hanya putri mahkota Feng Na Na yang berhak atas diriku sepenuhnya" jawab kaisar Feng Rui yang membuat pangeran Feng Lang tersenyum senang.
"Mungkin perbuatan anda sangat kejam, tapi sebagai adikmu aku menyukai dan mendukung rencana anda. Bagaimanapun semua yang anda lakukan demi mei-mei" kata pangeran Feng Lang dengan nada suara formal.
"Apapun akan kulakukan demi Feng Na Na. Meski aku harus berlaku jahat dan kejam sekalipun"
.
.
.
.
.TBC
Jumat, 13 Agustus 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Feng Na Na [END]
FantasyHal yang terakhir kuingat adalah kondisiku yang menggenaskan. Lantas bagaimana aku kembali bernafas dengan tubuh yang dibalut dengan hanfu putih yang mengingatkanku dengan pakaian tradisional zaman dulu. Melihat kondisiku yang masih bernafas, banyak...