Bab 30

886 106 4
                                    

Perdana mentri Meng Lu memukul permukaan meja kerjanya saat Biao Xi baru saja kembali dan melaporkan jika pangeran Zhi Weng tidak ada di kediamannya karna tengah melakukan perjalanan di luar ibukota.

"Brengsek, bagimana ia bisa bersantai seperti ini di saat Ran'er tengah di permalukan!" Geramnya.

Biao Xi yang mendengar itu hanya mampu diam dan menunduk dalam. Harusnya perdana mentri Meng Lu tidak perlu marah dan memaki calon menantunya bagaimanapun sebelum nona mudanya di permalukan oleh para penduduk ibukota kerajaan Feng, perdana mentri Meng Lu dan nyonya Meng juga tengah pergi bersantai sehingga ia tak mampu melindungi putri mereka.

Biao Xi tak mampu mengatakan apa yang ia pikirkan. Ia masih butuh pekerjaannya sehingga ia hanya mampu diam dan mendengarkan kemarahan junjungannya yang melimpahkan semua kesalahan dan ketidak becusannya sebagai seorang ayah pada pangeran Zhi Weng yang merupakan calon menantunya.

Di saat perdana mentri Meng Lu melimpahkan semua kesalahan pada pangeran Zhi Weng, di sisi lain tepatnya di istana utama kerajaan Feng, tampak kaisar Feng Rui baru saja menerima laporan dari salah satu prajurit khusus Hong Xue miliknya.

"Tidak biasanya Zhi Weng menolak membantu perdana mentri Meng Lu dengan cara berbohong seperti ini" kata kaisar Feng Rui setelah mendengar laporan Zilong.

"Akhir-akhir ini pangeran Zhi Weng menunjukan sikap yang aneh. Hamba rasa ia mulai tampak hati-hati dalam mengambil tindakan, entah karna yang mulia pangeran mulai sadar akan prilaku perdana mentri Meng Lu yang hanya memanfaatkannya, atau sejak awal pangeran Zhi Weng telah berbohong dan berpura-pura bodoh di depan semua orang" kata Zilong yang di setujui kaisar Feng Rui.

"Tampaknya selama ini ia memang berbohong," sahut kaisar Feng Rui "Zilong tetap waspada dan awasi kediaman pangeran Zhi Weng, mengetahui perubahannya saat ini membuat Zhen merasa ada yang tidak beres. Maka dari itu jangan turunkan pengawasanmu dengan yang lainnya, Zhen akan membantumu dari sini dengan kekuatan sihirku" tambah kaisar Feng Rui yang langsung di patuhi Zilong.

"Hamba mengerti yang mulia".

"Kau boleh pergi dan beristirahat" kata kaisar Feng Rui yang lantas membuat Zilong segera pamit undur diri.

Sepeninggalan Zilong, kaisar Feng Rui lantas termenung. Ia memikirkan perubahan sepupunya, pangeran Zhi Weng. Sikap menolaknya memberi bantuan untuk calon mertuanya membuat kaisar Feng Rui merasakan firasat buruk, bagaimana pun semua orang tahu bagaimana pangeran Zhi Weng tergila-gila terhadap Meng Yi Ran, ia tidak akan peduli jika menentang hukum sekalipun demi menolong keluarga Meng yang kembali berulah, ia tidak akan pernah merasa sedih bahkan jika semua orang membencinya karna bersikap seenaknya.

Hari ini tentu saja ia mengambil tindakan yang mengejutkan dan membuat pihak kaisar Feng Rui mulai mempertimbangkan pergerakannya yang sebelumnya ceroboh dan berada dalam arahan perdana mentri Meng. Kali ini kaisar Feng Rui tidak boleh menganggap adik sepupunya dengan remeh karna saat ini kaisar Feng Rui tahu jika pangeran Zhi Weng mulai bergerak atas kehendaknya.

"Tampaknya pamgeran Zhi Weng mulai bergerak dengan serius sehingga tanpa ia sadari, sikap yang ia tunjukan kini telah berhasil membuatku melihat sosok aslinya" gumam kaisar Feng Rui.

"Sejatinya aku tidak pernah menganggap ia bodoh ataupun naif seperti yang orang-orang katakan. Sebab aku tahu ia adalah orang yang pandai dan tentu saja tidak akan terpengaruh oleh hasutan perdana mentri Meng Lu" kata kaisar Feng Rui menjeda "humm, tampaknya kau sedang menikmati permainanmu Zhi Weng sampai kau ikut bermain dalam rencana busuk perdana mentri Meng dan menganggap nyawa Feng Na Na sebagai candaan. Zhen tidak akan memaafkan hal itu!" Tambah kaisar Feng Rui dengan amarah yang tampak jelas di wajahnya.

"Tampaknya Zhen akan sedikit serius menghadapi kalian. Dan langkah awal yang akan Zhen ambil adalah mempercepat pernikahan dan penobatan Feng Na Na".

.
.
.

Keesokan harinya aula utama kerajaan Feng di gemparkan oleh keputusan kaisar Feng Rui yang memutuskan mempercepat tanggal pernikahannya dengan putri mahkota Feng Na Na.

Keinginan kaisar Feng Rui tentu saja di tentang oleh sebagian perdana mentri dan pejabat yang berada di pihak perdana mentri Meng Lu. Pendana mentri Meng Lu sendiri hanya bisa diam menahan amarahnya saat ini dengan mengepal kedua tangannya di sisi kanan dan kiri tubuhnya.

Setelah mendapat kemalangan dan bahkan tidak mendapat bantuan dari pangeran Zhi Weng, kaisar Feng Rui tiba-tiba mengatakan ingin mempercepat pernikahannya dengan putri mahkota. Hal ini tampak seperti kaisar Feng Rui tengah menyirami air garam pada lukanya yang masih menganga dan basah.

Pria yang tengah menatap mereka dingin saat ini seakan-akan mulai bergerak menahan rencana mereka dengan langkah awal mempercepat pernikahan. Mereka semua tahu jika dengan mempercepat pernikahan itu berati kaisar Feng Rui berniat segera memiliki keturunan, hal ini jelas akan menghambat rencana perdana mentri Meng Lu dan para pengikutnya yang ingin menggulingkannya dari tahta. Dengan adanya seorang pewaris, kedudukan kaisar Feng Rui dan putri mahkota Feng Na Na kelak akan semakin kuat, dan tentu saja perdana mentri Meng Lu dan pengikutnya harus menyusun rencana lain.

"Yang mulia keputusan anda ingin mempercepat pernikahan merupakan kabar dan keputusan yang baik" puji perdana mentri Zhu An.

"Kerajaan Feng memang sudah saatnya memiliki sebuah keturunan dan pewaris kerajaan. Andai saja bencana yang menimpa Yang mulia putri mahkota tidak terjadi, mungkin saat ini yang mulia tengah mengandung" tambah perdana mentri Tang Ying tersenyum sinis pada perdana mentri Meng Lu dan pengikutnya.

"Apa maksud dari senyuman dan tatapan mencemohmu itu pada kami?" Tanya perdana mentri Zhu Ji tidak terima mendapat perlakuan demikian dari perdana mentri Tang Ying.

"Apakah kau menuduh kami yang melakukan hal keji itu?" Tanya mentri Qi Dong juga ikut angkat suara.

"Aku bahkan tidak berkata apa-apa, lantas mengapa kalian marah?" Kata perdana mentri Tang Ying bertanya balik.

"Apakah anda tahu perdana mentri Tang Ying, ada yang pernah mengatakan jika seseorang marah saat dituduh, itu artinya mereka memang melakukannya" timpal pangeran Feng Lang yang berhasil membuat pengikut perdana mentri Meng Lu pucat.

Pangeran Feng Lang tampaknya saat ini ingin bermain-main dengan mereka sehingga membantu perdana mentri Tang Ying untuk memprovokasi pengikut perdana mentri Meng Lu yang mudah terpancing emosi. Menyadari posisinya semakin terpojok dan pengikutnya, akhirnya perdana mentri Meng Lu angkat bicara.

"Yang mulia, hamba rasa anda tidak bisa menuduh kami tanpa bukti. Terlebih kami tidak mungkin melakukan hal sejahat itu" kata perdana mentri Meng Lu membela diri dan pengikutnya.

Pangeran Feng Lang menyeringai "Benarkah? Ah.. gege tampaknya ada mahkluk rendahan yang saat ini berpura-pura tampak suci" kata pangeran Feng Lang, ia menatap perdana mentri Meng Lu dengan tatapan merendah dengan senyum menyeringai yang masih menghiasi wajah tampannya.

"Berhubung pangeran Feng Lang membahas hal ini dan perdana mentri Meng Lu meminta bukti. Zhen rasa, Zhen memiliki bukti yang kuat untuk membuktikan pelaku pembunuhan putri mahkota, jika kau tidak keberatan apakah Zhen bisa mengeksekusi pelakunya sekarang?"

.
.
.
.
.

TBC

Kamis, 22 Juli 2021

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang