Bab 34

744 90 4
                                    

Perdana mentri Meng Lu sangat terkejut saat ia kembali bekerja setelah mengambil libur selama seminggu saat melihat persiapan pernikahan dan penobatan putri Feng Na Na dengan kaisar Feng Rui hampir sepenuhnya rampung.

"A-apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya perdana mentri Meng Lu saat memasuki halaman aula utama kerajaan Feng yang telah berisi tenda - tenda yang di dalamnya berisi beberapa kursi yang di susun secara berbaris dan sejajar secara rapi.

Dekorasi pada halaman aula utama kerajaan Feng hampir sepenuhnya selesai, dan hal itu membuat mentri Meng Lu tidak percaya jika pekerjaan mereka berjalan begitu cepat padahal ia hanya mengambil libur dalam waktu singkat namun semuanya telah berubah sebanyak ini.

"Perdana mentri Meng!"

Seorang pria paruh baya dari kejauhan berjalan mendekat. Pakaian kebesaran perdana mentri berwarna merah miliknya tampak bergoyang karna hembusan angin. Pria paruh baya itu adalah perdana mentri Zhu Jin yang pagi ini menyapanya.

"Aku berpikir anda akan mengambil libur lebih lama lagi" gurau menti Zhu Jin saat tiba di hadapan mentri Meng Lu.

"Jika aku mengambil libur dalam jangka waktu lama, mungkin saat aku kembali persiapan pernikahan dan penobatan putri mahkota telah selesai" balas mentri Meng Lu yang tentu saja mengandung makna lain.

Sebagian besar orang tahu jika membuat persiapan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Ada banyak hal yang harus di siapkan mulai dari dekorasi, susunan acara, tamu undangan, makanan, hiburan, hadiah dan masih banyak lagi. Waktu satu bulan jelas tidaklah cukup, terlebih mempelai pengantin harus belajar mengenai ritual dalam proses pernikahan. Selain itu baju pengantin yang akan di kenakan jelas akan memakan waktu banyak untuk menjahitnya.

Hal yang sangat sulit perdana mentri Meng Lu percaya adalah situasi yang ia lihat saat ini. Persiapan pernikahan dan penobatan putri mahkota Feng Na Na hampir selesai padahal ia hanya mengambil libur singkat. Seperti yang ia katakan, jika ia mengambil libur dalam waktu yang lama, mungkin semuanya telah selesai.

"Mungkin yang anda katakan benar perdana mentri Meng. Hampir semua pekerjaan persiapan pernikahan dan penobatan yang mulia kaisar Feng Rui dan putri mahkota Feng Na Na telah selesai. Hal itu dikarnakan para mentri, pejabat, kasim, dayang, pelayan bekerja sangat keras" jawab Zhu Jin.

"Semua orang terus bekerja tanpa henti. Mungkin karna perintah yang mulia kaisar Feng Rui yang mutlak, atau karna kami semua merasa terintimidasi saat pertemuan beberapa hari lalu saat yang mulia kaisar murka karna pekerjaan kami yang lambat. Semenjak hari itu, tubuh kami seakan bergerak sendiri dan tidak bisa diam. Pergerakan spontan kami tampaknya merupan dampak dari rasa takut akan pancaran aura kekejaman yang kaisar Feng Rui berikan" tambah mentri Zhu Jin.

Mendengar jawaban pengikutnya, mentri Meng Lu jelas tampak tidak senang. Ia baru saja libur sebentar, namun kaisar Feng Rui telah menguasai semua orang hingga membuat mereka bekerja sangat keras dan giat berkat teror rasa takut yang ia berikan.

Perbedaan pengetahuan, sikap, dan kekuasaan sangat jelas memberi perbandingan antara ia dan kaisar Feng Rui. Baik ia jelas tahu jika kaisar Feng Rui bagaikan langit, sedangkan ia hanyalah bumi. Perbedaan jarak yang sangat besar, namun meskipun begitu ambisinya merebut takhta dan menguasai seluruh wilayah kerajaan Feng tidak padam. Perdana mentri Meng tahu ia harus berusaha lebih keras jika ingin mengapai keinginan terbesarnya menjadi raja baru kerajaan Feng.

"Kuharap nona muda Meng Yi Ran segera sembuh, kalau begitu aku pamit undur diri dulu" kata mentri Zhu Jin menyentak mentri Meng Lu dari lamunannya. Mentri Meng Lu hanya membalas perkataan mentri Zhu Jin dengan anggukan dan tak lupa berterima kasih karna telah mengkhawatirkan kondisi putrinya.

Selepas kepergian mentri Zhu Jin, perdana mentri Meng Lu pun mulai melanjutkan perjalanannya menuju kantor pemerintahan. Ia sadar ia harus segera bekerja. Sebab mengambil libur seminggu tentu saja akan membuat pekerjaannya menumpuk.

"Gege apakah kau akan membiarkan mentri Meng Lu seperti itu?" Tanya pangeran Feng Lang yang saat ini tengah memperhatikan para mentri, kasim dan dayang yang terus bekerja di atas lantai dua bangunan utama istana dalam bersama dengan kaisar Feng Rui.

"Zhen tidak akan mengasihani orang yang telah melukai gadis yang kucintai. Biarkan ia merasakan penderitaan saat merasakan di mana semua orang yang ada di sekitarnya bekerja dengan kecepatan yang tidak biasa" kata kaisar Feng Rui menyesap tehnya, "Akan sangat menyenangkan jika melihatnya kuwalahan mengimbangi orang-orang yang telah terpengaruh dengan kekuatan sihirku. Zhen malah berharap ia tumbang sebelum hari pernikahan, maka dengan begitu rencana busuknya untuk menggagalkan pernikahan dan penobatanku dengan Feng Na Na akan gagal" tambah kaisar Feng Rui tersenyum miring.

Pangeran Feng Lang tak mampu berkata apa-apa. Ia hanya mampu menggeleng tidak percaya mengenai betapa pendendamnya seorang Feng Rui kepada orang yang telah berusaha menyakitinya dan orang-orang yang ia sayangi. Hal yang selalu membuat pangeran Feng Lang kehilangan kata-kata adalah saat saudaranya membalaskan dendamnya dengan hal licik, kejam dan keji seperti sekarang ini.

Meski perbuatan kaisar Feng Rui sederhana, namun dampaknya tentu saja luar biasa. Dibawah pengaruh sihir semua penghuni kerajaan mulai bekerja lebih cepat sehingga persiapan pernikahan dan penobatan saudaranya dengan Feng Na Na perlahan-lahan hampir selesai.

Sayangnya untuk seseorang yang tidak terpengaruh oleh sihir yang telah kaisar Feng Rui berikan, kecepatan pekerjaan orang-orang di sekitarnya adalah sebuah bencana. Kemalangan yang harus di alami mentri Meng Lu yang mengambil libur selama seminggu membuat dirinya tak berada dalam pengaruh sihir, alhasil ia akan merasakan seluruh tubuhnya menjerit kesakitan saat berusaha mengimbangi kecepatan pekerjaan orang-orang yang berada dalam pengaruh sihir mempercepat semua indra dan waktu.

"Aku berharap bagian tubuh perdana mentri Meng Lu tetap utuh"

Di saat pangeran Feng Lang merasa iba akan kemalangan yang akan menimpa perdana mentri Meng Lu. Di sisi lain, tepatnya disalah satu ruangan yang ada di kantor balai pemerintahan kerajaan Feng, tampak perdana mentri Meng Lu sangat kelelahan mengimbangi kecepatan kerja para mentri dan pejabat lain yang satu ruangan dengannya.

Kecepatan para mentri dan mengerjakan pekerjaannya membuat perdana mentri Meng Lu merasa kesal. Pekerjaannya telah menumpuk karna mengambil libur selama seminggu, kini kekesalan dan suasana hati yang kian keruh saat berusaha beradaptasi dengan pergerakan para mentri dan pejabat yang makin lama semakin cepat membuat mentri Meng Lu menyerah berusaha mengejar dan mengimbangi mereka.

"Sebenarnya apa yang terjadi, mengapa semua orang bekerja dengan cepat dan tanpa henti seakan-akan mereka dan aku berada di dunia yang berbeda" gumam mentri Meng Lu dengan deru nafas yang tidak beraturan "jika terus seperti ini, aku akan tertinggal jauh!".

.
.
.
.
.

TBC

Selasa, 17 Agustus 2021

Author Note :

Selamat hari kemerdekaan yang ke -76 INDONESIA-ku 🎉🎉 semoga lekas sembuh 🙏🏻.

Dan teruntuk orang-orang baik yang selalu menunggu cerita ini, tetap jaga kesehatan yah 😘. Sekarang lagi musim sakit 🤧, aku aja baru sembuh setelah demam + flu seminggu lebih. Jadi kuharap kalian tetap jaga kesehatan dan jaga pola makan. Sebab sakit itu tidak enak, mulai dari sekarang harus sayangi tubuh kalian yah ❤❤.

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang