*Warning! : Bab ini (sedikit) mengandung konten dewasa (21+), bahasa kasar, dan vulgar. Teruntuk pembacaku yang di bawah umur, tolong bab ini di skip. Sebab saya tidak ingin tanggung dosa kalian :v
.
Mendengar pertanyaan kaisar Feng Rui, perdana mentri Meng Lu dan para pengikutnya semakin pucat. Argumen perdana mentri Tang Ying dan bantuan dari pangeran Feng Lang dengan cepat memojokan mereka dan berhasil merubah suasana dan topik pembicaraan dengan cepat.
Bagaikan berdiri di ujung jurang, perdana mentri Zhu Ji dengan cepat mengalihkan topik perbincangan meski tindakan yang ia lakukan tampak seperti melarikan diri dari sebuah tuduhun yang membenarkan kejahatan yang mereka lakukan.
"Yang mulia kaisar, bukankah saat ini anda ingin membahas masalah penentuan tanggal pernikahan anda dengan putri mahkota?" Tanya mentri Zhu Ji berusaha semaksimal mungkin bengubah suasana yang saat ini tengah memojokannya.
Kaisar Feng Rui tersenyum miring mendengar pertanyaan salah satu perdana mentrinya yang saat ini berusaha keras ingin menyelamatkan diri dari kehancuran yang mulai tampak di depan matanya.
"Tentu saja. Karna hal itulah Zhen mengumpulkan kalian kemari," jawab kaisar Feng Rui menjeda sesaat "tapi bukankah kalian keberatan jika Zhen mempercepatnya?" Tanya kaisar Feng Rui balik.
"Te-tentu saja kami setuju. Alangkah baiknya jika anda segera mempercepatnya yang mulia" jawab mentri Zhu Jin yang berhasil mendapat tatapan penuh keberatan dari para rekan-rekan mentri dan pejabat yang berada di pihak perdana mentri Meng Lu.
Meskipun sadar bahwa banyak mentri yang merupakan pengikut pangeran Zhi Weng yang tidak setuju atas tindakannya, namun mentri Zhu Jin tidak peduli. Saat ini mereka belum siap melakukan pertarungan. Terlebih tanpa adanya dukungan pangeran Zhi Weng kekuatan mereka jelas tidak akan sebanding dengan kekuatan yang di miliki keluarga kerajaan.
Perdana mentri Zhu Jin sadar tindakannya adalah hal yang paling benar untuk menyelamatkan mereka, meski tindakannya jelas akan membuat semua orang semakin curiga jika memang mereka terlibat dalam masalah rencana pembunuhan putri mahkota dengan ilmu sihir hitam.
"Karna semuanya telah setuju, Zhen akan melaksanakan pernikahan dan penobatan permaisuri tepat saat bulan purnama penuh" putus kaisar Feng Rui yang tentu saja mengejutkan para mentri dan pejabat.
Bulan purnama penuh hanya tinggal satu bulan lagi. Itu berarti kaisar Feng Rui ingin mereka bekerja mulai dari sekarang. Membayangkan waktu yang hanya tinggal sedikit sedangkan persiapan pernikahan dan penobatan akan selalu memakan waktu yang lama, para mentri dan pejabat hanya mampu mendesah dan memaki dalam hati mereka saat membayangkan betapa hari-hari mereka kedepannya akan sangat sibuk mengurus segala keperluan pesta.
.
.
.Di saat kaisar Feng Rui tersenyum penuh kemenangan atas persetujuan para pengikut mentri Meng Lu dan pangeran Zhi Weng. Di sisi lain di istana barat, Guang Li tengah memantauku membaca sebuah buku tradisi kerajaan.
"Guang Li, kau tidak bercanda bukan menyuruhku membaca halaman ini!" Teriaku sembari menunjuk sebuah halaman pada buku tradisi kerajaan Feng yang menjelaskan masalah proses malam pertama kaisar dan permaisuri.
"Hamba hanya menjalankan perintah yang di berikan Yang Mulia Pangeran Feng Lang, ia memerintahkan hamba untuk memantau anda membaca halaman itu" jawab Guang Li yang membuatku hanya mampu menahan kesal dan malu.
Bagaimana ia harus memaksakan diri untuk terbiasa membaca buku tradisi kerajaan Feng. Entah karna alasan apa, seingatku pangeran Feng Lang memang pernah mengatakan jika pernikahan dan penobatannya akan segera dilaksanakan. Mungkin karna hal itu sehingga pangeran Feng Lang mulai membimbingnya untuk terbiasa. Sayangnya aku menolak untuk membiasakan diri terlebih setiap kata yang ada dihadapanku saat ini sangat vulgar, bahkan di lengkapi sebuah gambar tak senonoh.
Aku tak tahu bagaimana bisa di zamannya saat ini bagian inti tersebut di gambarkan dengan sangat jelas dan terperinci, bahkan setiap adegannya di jelaskan bagaimana kaisar harus memasukan keperkasaannya.
Membayangkannya saja sudah cukup membuatku merinding. Wajahku saat ini tentu saja sudah sangat merah menahan rasa malu dan kesal yang kurasakan secara bersamaan. Di tambah saat ini pergelutan batinku yang memaksaku untuk tetap tenang dan tidak berpikiran liar, meski pada akhirnya aku kalah saat adengan - adegan erotis mulai berputar dalam kepalaku.
"Ya-yang mulia, darah!" Pekik Guang Li terkejut saat melihat darah mengalir turun dari hidung mungilku.
"Hidung anda mengeluarkan darah!" Kata Guang Li sekali lagi.
Terbangun dari pikiran liarku, aku lantas segera menyeka darah yang mengalir. Guang Li dengan cekatan memberiku sapu tanganku yang ku letakan di meja kecil dekat peraduanku.
"Terima kasih Guang Li" kataku saat menerima sapu tangan yang di sodorkan pengawal pribadiku itu.
'Sial!'
Aku memaki diriku yang berpikiran terlalu jauh hingga pada akhirnya aku mengalami mimisan. Terkutuklah buku yang ada dihadapannya kini, bagaimana bisa buku tradisi kerajaan bahkan mencantumkan tata cara melewati malam pertama bahkan di sertai dengan gambar.
Hal yang memalukan adalah saat aku sadar jika setiap gaya yang di gambarkan dalam buku yang kini terletak di atas meja tepat di hadapanku adalah setiap gayanya tampak sangat - sangat memalukan, tidak masuk akal, dan tampak kasar. Meskipun aku tahu zaman saat ini masih belum berkembang dari masa depan tempatku berada sebelumnya, aku sungguh terkejut dan tidak pernah menyangka akan mendapat buku panduan seperti ini.
Selain setiap penjelasan panduan malam pertama dan peragaan gaya yang bisa di praktekan, hal yang paling sulit kuterima adalah penjelasan dimana ritual malam pertamanya kelak akan di saksikan beberapa dayang dan kasim senior untuk memastikan mereka melaksanakan kewajiban mereka yakni untuk segera memberi keturunan.
Buk!
Kututup buku tradisi kerajaan Feng dengan kasar. Darahku terasa mendesir saat membaca penjelasan panduan malam pertama di mana ia kelak harus di saksikan banyak orang. Bukan hanya malu yang aku rasakan, tapi aku turut merasa kesal dan memaki dalam hati siapa saja yang telah membuat peraturan tersebut.
Di abad 20an, ciuman di depan umum bukanlah lagi hal yang memalukan. Banyak orang-orang yang melakukan hal itu dengan terang-terangan terutama bangsa Eropa. Sedangkan di Negaraku sendiri, ciuman di lakukan di tempat yang sedikit sepi. Ada beberapa Negara yang menganut kepercayaan agamanya yang tidak melakukan hal itu terang - terangan karna beranggapan bahwa melakukan perzinahan adalah dosa. Namun seiring berjalannya waktu, perzinahan bahkan mulai di ekspos di khalayak ramai.
Dulu aku bahkan perna melakukan hal itu dengan pria brengsek yang telah membunuhku. Namun itu saat aku menjadi Feng Na Na di masa depan. Saat ini aku adalah Feng Na Na di masa lalu, setahuku orang dari zaman dulu masih menjunjung tinggi kesuciannya hingga ia telah bertunangan ataupun menikah. Dengan kata lain, saat ini aku masih seorang gadis suci. Membayangkan malam pertamaku dengan kaisar Feng Rui saja sudah membuatku merinding ketakutan di tambah bayangan saat melepas keperawanan di hadapan banyak orang membuatku ingin lenyap saja.
"Terkutuklah siapapun yang membuat peraturan dan buku ini!"
.
.
.
.
.TBC
Sabtu, 7 Agustus 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/253792241-288-k455511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Feng Na Na [END]
FantasyHal yang terakhir kuingat adalah kondisiku yang menggenaskan. Lantas bagaimana aku kembali bernafas dengan tubuh yang dibalut dengan hanfu putih yang mengingatkanku dengan pakaian tradisional zaman dulu. Melihat kondisiku yang masih bernafas, banyak...