Bab 39

666 86 5
                                    

Keesokan harinya, pangeran Zhi Weng tetap berada di kediamannya. Hal itu tentu saja membuat Sun merasa heran. Saat ini kerajaan tengah sibuk mempersiapkan pernikahan kaisar Feng Rui dan Feng Na Na, selain prosesi tersebut masih ada prosesi penobatan. Tentu saja sebagai pangeran kerajaan Feng, pekerjaan pangeran Zhi Weng kini tengah menumpuk di pengadilan, namun pemuda itu tampak tak memiliki semangat untuk bekerja hari ini.

"Yang mulia, apakah anda sakit?" Tanya Sun dengan nada formal.

"Tidak" jawab pangeran Zhi Weng singkat.

"Lantas mengapa anda tidak pergi ke pengadilan hari ini?" Cerca Sun bagaikan seorang ibu yang memarahi anaknya yang tengah dilanda kemalasan.

"Sun, kurasa kita hentikan saja rencana pemberontakan kita" kata pangeran Zhi Weng yang tentu saja mengejutkan Sun.

"Bukannya menjawab pertanyaanku, anda malah mengatakan hal yang tidak masuk akal. Apakah sekarang anda bercanda?" Tanya Sun yang saat ini berharap jika junjungan sekaligus sahabatnya benar hanya sedang bercanda.

Sayangnya harapan Sun tidak terkabulkan, pangeran Zhi Weng malah menjawab hal sebaliknya dengan serius "Beng Wang sedang tidak bercanda Sun. Kita tidak mampu mengalahkan kaisar Feng Rui saat ini dan di masa mendatang".

"Tapi bukankah kita memiliki peluang keberhasilan dua puluh persen? Anda dulu mengatakan jika peluang kemenangan hanya sejumlah dua puluh persen, tapi tidak ada yang tidak mungkin. Perkataan anda itulah yang membuat kita sejauh ini, apakah anda sudah lupa jika anda ingin membalaskan kematian mendiang yang mulia kaisar Feng Li?" Tanya Sun dengan nada yang terdengar tidak bersahabat.

"Dulu peluang kita sangat banyak. Dua puluh persen kemenangan sangat besar, tapi sekarang telah berbeda. Kita sama sekali tidak memiliki peluang untuk menang" jawab pangeran Zhi Weng yang membuat Sun tampak tidak terima dengan apa yang junjungannya katakan.

"Apa maksud anda? Apakah selama ini perjuangan anda tidak ada artinya?" Tanya Sun tidak terima.

"Tekadku untuk membalaskan dendam atas kematian ayahandaku belum padam. Kau adalah orang yang sangat tahu bagaimana besarnya kekuatan yang dimiliki kaisar Feng Rui. Bukan hanya dari pasukan dengan kemampuan rata-rata yang sangat banyak, tapi ia juga memiliki dukungan yang banyak. Kau dan aku berpendapat jika semua itu mustahil beberapa waktu yang lalu, kita jelas tidak mampu terlebih kaisar Feng Rui sekarang bukanlah orang yang kita kenal saat ini" jelas pangeran Zhi Weng.

"Apa maksud anda? Apakah sifat yang mulia kaisar Feng Rui telah berubah?" Tanya Sun sama sekali masih tidak menerima keputusan pangeran Zhi Weng.

"Bukan sifatnya yang berubah, tapi kemampuan dan kekuatannya saat ini jauh di atas kita" jawab pangeran Zhi Weng.

"Dua puluh satu tahun yang lalu, kerajaan Feng tengah di landa krisis ekonomi dan peperangan panjang dengan kerajaan Qin. Kemiskinan semakin meningkat di kalangan masyarakat kerajaan Feng, dan angka kematian semakin bertambah. Mendapati kondisi kerajaannya di ambang kehancuran, kaisar Feng Long Wei tengah menghadapi krisis besar. Saat itu kaisar Feng Long Wei turun langsung di peperangan, sedangkan ayahanda kaisar Feng Li tetap memerintah menjaga kerajaan. Saat itu istri kaisar Feng Long Wei tengah mengandung kaisar Feng Rui. Entah bagaimana kaisar Feng Long Wei berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang dari krisis, ia berhasil menang telak karna membunuh penyihir yang membantu kerajaan Qin. Namun penyihir yang telah di bunuh itu malah memberi kutukan, kutukannya adalah salah satu keturunan kerajaan Feng akan mewarisi kekuatan sihirnya dan menjadi penyihir kuat yang tak terkalahkan" pangeran Zhi Weng menjeda seraya menggambil nafas sebelum melanjutkan, "Lima tahun berlalu semenjak kejadian itu, usiaku telah menginjak 4 tahun bersama dengan pangeran Feng Lang. Sedangkan kaisar Feng Rui berusia 5 tahun. Saat itu belum ada tanda-tanda dari kami bertiga yang menerima kutukan itu, hingga suatu hari saat festival panen kerajaan Feng, saat kami mengelilingi ibukota sebagai tanda rasa syukur. Kami bertiga dalam satu kereta mendapat masalah besar nan mengerikan di usia kami yang masih kecil, kami bertiga di culik para bandit di tengah ibu kota dan di bawa kabur jauh dari kerajaan. Feng Lang saat itu terus menangis hingga akhirnya salah satu bandit memukulnya, Feng Rui yang marah karna adiknya di pukul pun mengamuk dan kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan berhasil membunuh para bandit dan menghanguskan hutan. Sejak saat itu keluarga kerajaan pun tahu jika kutukan itu ada pada kaisar Feng Rui. Tak ingin membuat para penduduk ketakutan dan mencap kaisar Feng Rui sebagai moster mengerikan karna kekuatannya, pihak keluarga kerajaan menyegelnya dan semua orang yang mengetahui hal tersebut dibunuh untuk menutupi masalah yang kami alami waktu itu" tambah pangeran Zhi Weng.

"Jadi maksud anda, keanehan yang aku lihat adalah nyata. Dan penyebab dari pergerakan mereka begitu cepat adalah karna pengaruh sihir?" Tanya Sun tampak sangat terkejut.

"Ya" jawab pangeran Zhi Weng.

"Bukankah anda mengatakan jika kekuatan kaisar Feng Rui tengah di segel, jika ia bisa menggunakannya bukankah itu berarti segelnya telah terbuka?" Tanya Sun yang di angguki pangeran Zhi Weng.

"Bisa saja saat ini segelnya belum sepenuhnya terbuka, sebab apa yang kau saksikan di kerajaan Feng masih sebagaian kecil dari kekuatan kaisar Feng Rui. Atau mungkin segelnya sepenuhnya telah terbuka, hanya saja kaisar Feng Rui telah menyatu dengan kekuatan sihirnya sehingga mampu mengontrolnya" jawab pangeran Zhi Weng.

"Apakah karna ini anda akan berhenti memberontak?" Tanya Sun.

"Ya. Beng Wang tak ingin mati sia-sia. Saat ini Beng Wang bahkan belum menemukan titik terang mengenai kematian Ayahanda. Terlalu terbuai akan hasutan dan rencana mentri Meng Lu membuat Beng Wang lupa satu hal yang sangat penting, yakni menyelidiki kebenaran dari kematian ayahanda, bukan langsung memberontak pada kaisar Feng Rui dan pangeran Feng Lang" jawab pangeran Zhi Weng.

.
.
.

Di sisi lain, di kediaman Meng. Meng Yi Ran tampak mulai sehat kembali, saat ini gadis cantik itu tengah menyusun sebuah rencana balas dendam terhadap kaisar Feng Rui.

Setelah kewarasannya kembali normal, Meng Yi Ran sadar jika perlakuan yang ia terima dari para makhluk rendahan yang berstatus warga kerajaan Feng di sebabkan oleh provokasi pihak kerajaan, yakni semua itu di karnakan perbuatan kaisar Feng Rui dan putri mahkota Feng Na Na yang mengklarifikasi jika ia sama sekali belumlah mati.

Karna hal itulah yang membuat para penduduk ibukota kerajaan Feng merasa marah karna di bodohi olehnya, padahal memang sebelumnya putri mahkota Feng Na Na telah mati. Hanya saja entah keberuntungan apa yang tengah meliputinya hingga ia kembali hidup, dan sialnya semakin membuat Meng Yi Ran semakin iri.

"Kaisar Feng Rui.. Feng Na Na.. aku akan membuat kalian membayar perbuatan para penduduk ibukota Feng padaku!" Geram Meng Yi Ran dengan kedua mata memancarkan kilatan membunuh.

.
.
.
.
.

TBC

Selasa, 31 Agustus 2021

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang