Sun merasa ia memasuki kerajaan Feng dengan mudah. Saat ini Sun telah berhasil memasuki istana kerajaan Feng tanpa melakukan pertempuran. Tampaknya keamanan kerajaan Feng sangat menurun sehingga tak menyadari penyusup sepertinya yang telah berhasil masuk dan memantau segala pergerakan penghuni kerajaan Feng yang tampak tidak wajar.
"A-apa yang terjadi? Mengapa semua orang di istana tampak bergerak sangat cepat?" Kata Sun terkejut melihat aktivitas penghuni kerajaan yang tidak biasa.
Sun seketika memejamkan matanya saat kepalanya terasa pusing mengamati para penghuni kerajaan Feng yang bekerja di bawah kecepatan yang tidak wajar. Sun lantas menyandarkan tubuhnya pada batang pohon ceri yang saat ini menjadi tempatnya untuk memantau.
"Apakah aku sangat kelelahan hingga mengkhayalkan hal aneh?" Tanya Sun. "Ataukah aku sedang lapar sehingga berhalusinasi seperti ini?.
Sun tidak tahu entah penglihatannya bermasalah karna kelelahan atau apa yang ia lihat memang sebuah kenyataan. Yang Sun tahu saat ini adalah jika apa yang ia lihat adalah kenyataan, bukankah itu terdengar gila. Tidak ada yang akan mempercayai apa yang ia lihat, namun saat melihat situasi kerajaan Feng sekarang dengan masalah perdana mentri Meng Lu yang jatuh sakit, semuanya tampak masuk akal.
Sun kembali membuka matanya dan kembali mengamati aktivitas penghuni kerajaan Feng. Anehnya saat kedua matanya kembali terbuka, pemandangan normal dan seperti biasa yang kini ia lihat. Para prajurit, kasim dan dayang kerajaan Feng bekerja dengan normal. Tidak ada keanehan seperti bekerja dengan kecepatan yang tidak masuk akal seperti yang ia lihat sebelumnya.
Sun mengucek kedua matanya seraya berharap apa yang ia lihat saat ini benar hanyalah halusinasinya. Namun saat ia kembali melihat kegiatan penghuni kerajaan, mereka malah kembali seperti sebelumnya, yakni bekerja dengan kecepatan tidak wajar.
Sun merasa penglihatannya saat ini tengah buruk sehingga ia kembali mengucek kedua matanya dan saat melihat para penghuni kerajaan untuk sekian kalinya, pergerakan mereka kini melambat.
Sun terus mengamati mereka hingga ia kembali terkejut saat para penghuni kerajaan kembali bekerja dengan kecepatan tak wajar dan setelahnya kembali normal seperti biasanya. Melihat pemandangan tak masuk akal di hadapannya seketika Sun memijit kepalanya. "Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa dalam sekejap pergerakan mereka tampak cepat, dan dalam waktu singkat pergerakan mereka kembali normal. Apakah yang sebenarnya terjadi di kerajaan Feng? Mungkinkah saat ini aku hanya sangat kelelahan hingga melihat sesuatu yang aneh?"
Tak mampu berpikir jernih, Sun memilih menyudahi pekerjaannya hari ini. Saat ini ia memilih mundur sebab ia tak mampu berkonsentrasi. Kelelahan tampaknya membuat pikirannya kacau, maka dari itu ia pun mulai membayangkan hal yang sangat tidak masuk akal.
Hanya dalam waktu singkat Sun telah sampai pada kediaman pangeran Zhi Weng. Kedatangannya yang begitu cepat membuat pangeran Zhi Weng cukup terkejut dengan kehadiran sahabatnya.
"Apakah perkerjaanmu telah selesai?" Tanya pangeran Zhi Weng pada Sun yang kini telah membaringkan dirinya pada kursi panjang yang ada di kamar pangeran Zhi Weng.
"Pekerjaanku belum selesai. Tampaknya aku sangat kelelahan hingga berhalusinasi mengenai sesuatu yang tidak masuk akal" jawab Sun berhasil membuat pangeran Zhi Weng mengernyit bingung.
"Apa makdudmu?" Tanya pangeran Zhi Weng.
"Saat aku tiba di kerajaan Feng, aku melihat para penghuni kerajaan melakukan aktivitas dan pekerjaan mereka sangat cepat, mereka seakan-akan berada di dimensi lain. Namun dalam sekejap pergerakan mereka kembali normal dan setelahnya mereka kembali bergerak cepat dan bergerak normal kembali hanya dalam jeda sesaat. Melihat hal itu aku merasa mungkin saat ini aku sangat kelelahan hingga berhalusinasi hal yang tak masuk akal" jelas Sun yang di angguki pangeran Zhi Weng.
"Tampaknya memang kau sedang sangat kelelahan, terlebih saat mendengar penjelasan tidak masuk akalmu, tentu saja Beng Wang ataupun orang lain tidak akan percaya" kata pangeran Zhi Weng yang membuat Sun menganggu sembari menjawab "maka dari itu aku akan beristirahat sejenak".
"Beristirahatlah, aku masih harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di pengadilan" kata pangeran Zhi Weng meninggalkan Sun menuju ruang kerjanya.
Pangeran Zhi Weng lantas mendudukan dirinya di kursi kerjanya. Penjelasan Sun terus terngiang-ngiang dalam pikirannya. Meski terdengar tidak masuk akal, pangeran Zhi Weng tahu meski dalam kepala Sun hanya di isi otot, bekerja dan berlatih, ia tahu sahabat sekaligus tangan kanannya tidak pernah berbohong.
Memikirkan bahwa para penghuni kerajaan Feng bekerja lebih cepat dan seakan-akan berada di dunia lain, itu sangat masuk akal dengan apa yang menimpa perdana mentri Meng Lu. Dengan penjelasan Sun akan terdengar saling berhubungan dengan tumbangnya pria paruh baya licik nan serakah itu.
Tak mampu mengimbangi jam kerja dan aktivitas para penghuni kerajaan yang lebih cepat dua kali lipat jelas akan membebani tubuhnya jika ia memaksa. Terlebih pangeran Zhi Weng tahu jika perdana mentri Meng Lu adalah pria paruh baya yang keras kepala, saat rekan kerjanya menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat, ia selalu merasa di remehkan. Sebagai orang yang menjunjung harga diri tinggi, perdana mentri Meng Lu akan berusaha mengejar terlebih ia memiliki sifat tidak ingin kalah.
"Meski apa yang dikatakan Sun benar, lantas hal apa yang membuat para penghuni kerajaan Feng bisa seperti itu?" Gumam pangeran Zhi Weng seraya berpikir.
Di saat pangeran Zhi Weng berpikir, seketika kedua matanya membulat saat memikirkan satu kemungkinan yang membuat para penghuni kerajaan Feng bisa bekerja sangat cepat.
"Sihir!"
"Apakah mungkin -- pangeran Zhi Weng lantas menggeleng dan mengenyahkan pikirannya. "Jika memang apa yang kupikirkan benar, mengapa ia tak menghancurkan kami sebelumnya? Dengan kekuatan sihir yang dimilikinya, menghancurkan kami sangatlah mudah. Ahh.. tampaknya aku terlalu lelah bekerja hingga memikirkan hal mustahil seperti itu" tegas pangeran Zhi Weng berusaha meyakinkan dirinya yang tampak mulai khawatir.
Sejak awal pangeran Zhi Weng tahu jika melakukan pemberontakan pada kaisar Feng Rui, peluang kemenangannya hanya dua puluh persen. Dilihat dari pasukan dan dukungan yang dimiliki sepupunya, sangat jelas jika ia telah kalah telak. Namun saat memikirkan kematian ayahandanya yang membuatnya nekat menginginkan balas dendam, ia tak peduli jika ia harus berpura-pura bodoh dan dimanfaatkan perdana mentri Meng Lu. Sebab pada kenyataannya ia pun meraih keuntungan selain bertunangan dengan Meng Yi Ran yang merupakan salah satu wanita cantik di ibukota Feng, tujuan awalnya bergabung dengan perdana mentri Meng Lu dan pengikutnya hanya karna ia ingin mencari dukungan. Tapi jika benar kekuatan yang selama ini kaisar Feng Rui sembunyikan dan hanya keluarga kerajaan yang tahu telah di aktifkan setelah kematian putri mahkota Feng Na Na, maka peluang kemenangannya akan semakin kecil. Sembilan puluh delapan banding dua, kemungkinan menang yang sangat kecil dan tentu saja hanya akan berakhir sia-sia.
"Perdana mentri Meng Lu, tampaknya sekarang adalah akhir bagi kita. Kau telah berhasil membangukan Naga yang sedang tidur"
.
.
.
.
.TBC
Selasa, 31 Agustus 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Feng Na Na [END]
FantasyHal yang terakhir kuingat adalah kondisiku yang menggenaskan. Lantas bagaimana aku kembali bernafas dengan tubuh yang dibalut dengan hanfu putih yang mengingatkanku dengan pakaian tradisional zaman dulu. Melihat kondisiku yang masih bernafas, banyak...