Aku terus menangis dan menyalahkan diriku atas kebodohanku. Aku menyesal melakukan perbuatan bodoh yang pada akhirnya meropotkan dan memperburuk keadaan. Aku sama sekali tidak becus dalam mengatasi masalahku sendiri. Malah perbuatanku hanya menimbulkan masalah baru kedepannya.
"Ini semua salahku. Andai saja aku tak berbohong, yang mulia kaisar tak perlu menunjukan kekuatannya. Aku yang salah karna tak mampu mengatasi masalahku. Malah perbuatanku hanya membuat kalian semua mendapat masalah baru, hiks.. hiks".
"Mei-mei sudahlah. Ini bukan salahmu lagian gege sejak awal memang ingin memberitahukan semua orang mengenai kekuatan yang ia miliki" kata pangeran Feng Lang berusaha menenangkanku.
'Gege memang awalnya berniat memberitahukan semua orang mengenai kekuatannya. Ia berniat menggunakan kekuatannya untuk melindungi semua orang. Hanya saja perbuatan Meng Yi Ran membuat gege benar-benar murka sehingga ia memberitahukan semua orang mengenai kekuatannya dengan cara mengancam'.
Pangeran Feng Lang mendesah. Ia tak mungkin mengatakan apa yang ia pikirkan barusan pada Feng Na Na sebab ia yakin hal itu hanya akan membuatnya merasa semakin bersalah.
"Yang mulia tenangkan diri anda. Yang mulia kaisar nanti terbangun" kata Guang Li mengingatkan.
Mendengar perkataan Guang Li, aku lantas menghentikan tangisku. Ku usap air mata yang membahasi pipiku. Aku harus tetap kuat, apapun risiko dari kecerobohanku, apapun masalah yang akan aku hadapi, aku harus mengatasinya.
"Kau tidak perlu mengatasinya sendirian. Zhen akan bersamamu, karna itulah Zhen dan kekuatan Zhen ada" kata kaisar Feng Rui yang lantas bangun mendudukan dirinya.
Aku cukup terkejut saat ia berhasil membaca pikiranku. Apakah apa yang aku pikirkan begitu tampak sehingga yang mulia kaisar Feng Rui bisa membacanya dengan mudah?
Kaisar Feng Rui lantas mengusap kepalaku penuh kasih sayang, ia lantas berkata "kau tak perlu memaksa kepala mungilmu untuk berpikir keras. Cukup hadapi apa yang terjadi hari ini, dan jalanilah apa yang akan terjadi di hari mendatang. Kau tak perlu memikirkan atau membayangkan hal yang belum tentu terjadi. Sebab apa yang kau pikirkan belum tentu akan menjadi kenyataan" nasehat kaisar Feng Rui yang berhasil menamparku cukup keras karna apa yang ia katakan adalah hal yang benar.
Aku terlalu banyak berpikir mengenai hal-hal yang belum tentu terjadi. Aku menakuti diriku sendiri dengan perandaian yang tak pasti. Apa yang ku pikirkan belum tentu akan menjadi sebuah kenyataan. Apa yang kulakukan saat ini hanya memberikan rasa takut dan khawatir pada diriku sendiri.
'Bodoh!'
'Kau sungguh bodoh Feng Na Na!'
Aku merutuki diriku dalam hati. Mengapa hal sekecil itu tak bisa ku sadari. Apakah karna aku begitu haus ingin menjadi kuat hingga aku dibutakan oleh hal tersebut? Entahlah. Saat ini aku tak perlu berpikir terlalu jauh. Aku cukup menghadapi apa yang terjadi hari ini dan menjalani hari yang akan datang. Masalah apa yang akan kuhadapi nanti, aku bisa memikirkannya saat masalah itu tiba.
"Dan lagi. Kau jangan sungkan untuk meminta bantuan kami. Kami akan selalu melindungimu dan tetap berada di sisimu meski kadang kau begitu ceroboh" tambah kaisar Feng Rui yang lantas membuatku cemberut.
"Hamba tidak ceroboh!" Protesku yang lantas membuat Guang Li dan pangeran Feng Lang menimpal --
"Kau memang ceroboh mei-mei!" Kata pangeran Feng Lang.
"Anda memang ceroboh, yang mulia" kata Guang Li.
"Tks. Aku merasa saat ini kalian memihak yang mulia kaisar dan membantunya untuk mengejekku!" Rajukku.
.
.
.Kekacauan yang telah kaisar Feng Rui ciptakan telah sepenuhnya di bersihkan. Para tamu yang mengalami luka-luka telah di rawat oleh para dokter dan tabib kerajaan. Sebenarnya kaisar Feng Rui bisa saja langsung menyembuhkan mereka. Hanya saja aku menahannya. Bukan karna aku tak ingin mereka yang terluka cepat sembuh. Hanya saja aku berpikir kaisar Feng Rui tidak perlu melakukan hal itu. Ia hanya cukup memberi perintah para dokter dan tabib kerajaan untuk menyembuhkan dan merawat mereka hingga pulih, memberi fasilitas yang lengkap selama mereka menjalani pengobatan, serta memberi mereka uang ganti rugi atas kekacauan yang kaisar Feng Rui ciptakan bagiku sudah cukup.
Kaisar Feng Rui tak perlu turun tangan untuk langsung menyembuhkan mereka. Aku takut kekuatan penyembuhan kaisar Feng Rui akan membawa masalah untuk, maksudku semua orang pasti akan berusaha mencelakainya saat mengetahui kekuatan yang ia miliki.
Bisa saja mereka ingin mencuri darah kaisar Feng Rui untuk di jadikan sebagai ramuan abadi, bisa saja mereka ingin mencelakai kaisar Feng Rui karna beranggapan bahwa kekuatan yang ia miliki adalah sebuah bencana untuk kerajaan-kerajaan lain, atau hal-hal lain yang mengancam keselamatannya.
Aku tahu jika aku kembali berpikir terlalu jauh. Hanya saja aku tak bisa menyembunyikan rasa khawatir dan takutku yang belum sepenuhnya hilang. Aku sangat sadar jika terus begini tentu saja akan berdampak buruk untukku. Tapi apakah salah jika aku mengkhawatirkan pria yang telah membuatku merasa nyaman?
"Yang mulia, apakah anda yakin mengunjungi para tamu yang terluka di aula utama?" Tanya Guang Li memastikan.
"Tentu saja. Aku harus meminta maaf pada mereka secara langsung" kataku lantas beranjak dari meja rias setelah memoles sedikit riasan di wajahku.
"Tapi hamba takut mereka semua terkejut karna kehadiran anda" aku Guang Li menyuarakan kekhawatirannya.
"Apakah kau ingin mereka salah paham dan beranggapan aku telah mati?" Tanyaku yang lantas mendapat gelengan dari Guang Li.
"Selain ingin meminta maaf, aku juga ingin menunjukan diri bahwa aku baik-baik saja. Setidaknya dengan ini tidak akan ada rumor aneh lagi tentangku seperti sebelumnya. Aku tidak ingin para penduduk merasa di bohongi, maka dari itu aku akan jujur bahwa aku masih hidup" jelasku.
Guang Li hanya mengangguk mengerti. Memang sebelumnya kaisar Feng Rui mendapat masalah berkat provokasi yang dilakukan Meng Yi Ran pada penduduk ibukota kerajaan Feng bahwa kaisar Feng Rui berbohong mengenai putri mahkota Feng Na Na yang kembali hidup. Saat itu pada penduduk ibukota Feng mengambuk dan untungnya junjungannya langsung mengklarifikasi kesalahpahaman tersebut dengan menunjukan dirinya di benteng gerbang utama bersama kaisar Feng Rui hingga kemarahan para penduduk mereda pada pihak kerajaan. Sebaliknya keesokan harinya Meng Yi Ran diserang dan di permalukan para penduduk ibukota Feng hingga mentalnya terguncang.
"Guang Li sampai kapan kau akan termenung? Ayo kita berangkat sekarang!" Seruku yang berhasil membangunkan Guang Li dari lamunannya.
Aku lantas keluar dari kamarku, para kasim dan dayang telah menunggu di depan pintu. Mereka mengikuti langkahku yang perlahan meninggalkan istana bagian barat. Tak berselang beberapa lama, akupun tiba dengan rombonganku di halaman aula utama kerajaan Feng.
Seketika para kasim dan dayang yang di tugaskan untuk merawat para tamu di aula utama tampak terkejut menyadari kehadiranku. Dari tempatku saat ini aku dapat melihat raut wajah mereka yang tampak ketakutan.
"Ha-hantu yang mulia putri mahkota gentayangan!"
.
.
.
.
.TBC
Jumat, 10 September 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Feng Na Na [END]
FantasyHal yang terakhir kuingat adalah kondisiku yang menggenaskan. Lantas bagaimana aku kembali bernafas dengan tubuh yang dibalut dengan hanfu putih yang mengingatkanku dengan pakaian tradisional zaman dulu. Melihat kondisiku yang masih bernafas, banyak...