Bab 13

1.3K 167 0
                                    

Permintaan putri mahkota Feng Na Na jelas terasa sangat berat untuk Guang Li lakukan, terlebih lagi Guang Li tahu jika kaisar Feng Rui ataupun pangeran Feng Lang jelas akan membunuhnya jika mengetahui hal itu.

Membayangkan makan bersama dengan putri mahkota Feng Na Na saja sudah membuatnya harus menahan sakit dari setiap suapan makanan yang ia masukan dalam mulutnya, terlebih lagi harus menjalani perannya sebagai pengawal pribadi putri mahkota Feng Na Na dengan banyaknya tekanan yang akan diberikan kaisar Feng Rui padanya.

Guang Li jelas tak sanggup menjalani harinya dibawah tatapan permusuhan yang jelas akan di berika kaisar Feng Rui dan pangeran Feng Lang padanya. Dibanding merasakan penderitaan tersebut, Guang Li memilih menolak secara halus dengan memberi alasan yang dapat meyakinkan putri mahkota Feng Na Na.

"Hamba rasa, hamba tak perlu menemani anda makan yang mulia. Sebab sekarang sudah waktunya pergantian sift, hamba akan pergi makan sekarang!" kata Guang Li yang langsung berbalik dan pergi dengan cepat.

Beruntunglah ia terselamatkan oleh waktu. Jika tidak Guang Li tahu jika putri mahkota Feng Na Na akan tetap memaksanya makan bersama.

"Guang Li!"

"Hah!" untuk kedua kalinya Guang Li terkejut hari ini, pertama karna permintaan junjungannya yang begitu mengejutkan, dan kedua karna teriakan pangeran Feng Lang yang entah datang dari mana.

"Yang mulai, apakah anda berniat membuatku mendapat serangan jantung dadakan?" tanya Guang Li kesal.

"Hei, mengapa malah kau yang kini kesal. Seharusnya aku yang kesal padamu. Sejak tadi aku memanggilmu, tapi kau nampaknya berjalan sambil melamun. Aku jelas tak punya pilihan lain selain mengagetkanmu, bukan?" tanya pangeran Feng Lan balik.

Guang Li lantas cemberut, pangeran Feng Lang terlalu pandai untuk membalikan perkataannya.

"Omong - omong apa yang kau pikirkan hingga tak mendengar panggilanku, selain itu mengapa wajahmu nampak pucat?" tanya pangeran Feng Lan dengan nada suara yang terdengar sangat akrab.

"Hamba baru saja menyelamatkan diri hamba dari kemurkaan yang mulia kaisar Feng Rui" jawab Guang Li

"Apa maksudmu?" tanya pangeran Feng Lang bingung.

"Yang mulia pangeran tidak perlu tahu, mohon untuk membiarkan hamba pergi jika tak ingin membuat yang mulia putri mahkota Feng Na Na marah karna pengawalnya ini terlambat makan" balas Guang Li lantas segera menunduk, dan pergi meninggalkan pangeran Feng Lang dengan setumpuk pertanyaan yang mulai bermunculan di dalam kepalanya.

"Guang Li! Setidaknya kau sejalaskan masalahmu terlebih dahulu padaku!" teriak pangeran Feng Lan yang jelas berujung kesia - siaan karna Guang Li telah lenyap.

"Tks, sekarang aku jadi penasaran!" keluhnya.

****************


Pangeran Feng Lang sejak tadi terus menatapku yang sedang membaca beberapa peraturan kerajaan Feng yang tak kunjung juga ku selesaikan. Masih banyak tumpukan buku yang harus ku pelajari, namun aku sama sekali tak memiliki semangat untuk menyelesaikan mereka semua karna kemalasanku membaca buku - buku tersebut.

Aku menghela nafas dengan kasar, melipat ujung kertas buku yang kubaca sebagai penanda dan menutupnya. Aku menatap pangeran Feng Lang dengan tatapan malas, aku tahu jika pria tampan yang selalu memanggilku mei mei itu ingin menanyakan sesuatu dilihat dari gerak geriknya.

"Katakan apa yang ingin yang mulia pangeran ketahui" kataku yang langsung disambut dengan antusias oleh pangeran Lang.

"Aku hanya penasaran, mengapa Guang Li mengatakan ia berusaha menyelamatkan dirinya dari amukan yang mulia kaisar. Apakah mei mei meminta sesuatu hal yang aneh padanya?" tanya pangeran Feng Lang.

"Aku tak meminta sesuatu yang aneh padanya, aku hanya memintanya ikut makan bersamaku" jawabku yang lantas membuat pangeran Feng Lang menepuk keningnya keras.

"Pantas saja wajah Guang Li pucat. Aku juga bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana cemburu dan murkanya gege saat mengetahui hal tersebut" gumam pangeran Feng Lang seakan mengerti perasaan Guang Li

"Yang mulia pangeran, apa maksud anda?" tanyaku bingung

Pangeran Feng Lang cukup terkejut pasalnya putri mahkota Feng Na Na mampu mendengar gumamannya, padahal ia jelas sudah sangat memelankan suaranya.

"Mei mei apakah kau mendengar apa yang ku katakan?" tanyanya memastikan

Aku lantas mengangguk dan menjawab "Tentu saja. Aku mendengar anda mengatakan jika wajar kalau Guang Li nampak pucat, anda tidak bisa membayangkan bagaimana cemburu dan murkanya yang mulia kaisar"

Pangeran Feng Lang mendesah gusar. Padahal ia sudah berusaha mengecilkan nada suaranya, tapi pendengaran mei meinya jelas sangat tajam. Jika tidak ia jelas tak akan mungkin memgetahui apa yang ia katakan sebab ia sedang bergumam.

"Mei mei apakah kau lupa betapa cintanya gege padamu?" tanyanya yang langsung ku jawab dengan berkata "Mana kutahu!"

"Aku sungguh tidak percaya dengan jawabanmu. Padahal semua orang tahu bagaimana gege begitu mencintaimu, saking ia mencintaimu semua orang takut menyinggungmu. Sebab yang mulia kaisar Feng Rui akan menghabisi mereka detik ini juga jika mengetahui mereka. Bahkan saat ini pun ia masih mencari siapa dalang dibalik kematianmu" jelas pangeran Feng Lang yang sedikit banyak membuatku mengerti. Namun entah mengapa ada rasa sakit yang kurasakan saat menyadari sesuatu yang seharusnya tak perlu ku pedulikan.

*Feng Na Na sadarlah. Cinta yang dimiliki pria yang memberimu kenyamanan hanya untuk Feng Na Na dari masa lalu, pemilik raga yang kau tempati. Cintanya sangat mustahil untuk dirimu. Sadarlah ia hanya mencintai Feng Na Na dari masalalu, bukan Feng Na Na dari masa depan.

Ah mengapa terasa begitu sakit disini?

Aku meremas kain hanfu yang membalut tubuhku, rasa sesak dan sakit itu begitu nyata. Ingin rasanya menangis saat mengetahui fakta tersebut, tapi pantaskah air mataku jatuh untuk perasaan menganjal ini?

****************


Guang Li baru saja menyelesaikan makan siangnya. Saat ia kembali ke kamar putri mahkota Feng Na Na, ia berpapasan dengan pangeran Feng Lang yang nampak kebingungan.

"Hormat hamba pada yang mulia pangeran"

Guang Li jelas tak lupa memberi salam hormat pada saudari sang penguasa kerajaan Feng. Pemuda tampan berbalut baju kebesaran pangeran itu lantas mengangguk, dan melanjutkan langkahnya. Saat Guang Li hendak melanjutkan perjalanannya, tiba - tiba saja pangeran Feng Lang berkata "Guang Li, sebaiknya ketika kau masuk ke kamar mei - mei, ada baiknya kau tetap diam dan mengamatinya saja. Nampaknya mei - mei sedang dalam suasana hati yang buruk. Ia memintaku untuk pergi meninggalkannya sendiri" saran pangeran Feng Lang yang kini kembali melanjutkan langkahnya.

Guang Li yang sempat berhenti kini hanya menatap punggung pangeran Feng Lang yang perlahan semakin mengecil dan menghilang dari pandangannya, ia lalu berbalik dan kembali melanjutkan perjalanannya seraya berkata "Suasana hati yang mulia putri mahkota Feng Na Na memang telah buruk sejak ia bangun dari mimpi buruknya"

.

.
.
.
.
.

TBC

Kamis, 3 Desember 2020

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang