"Rasanya lelah sekali ya? Berjalan jalan dari sana kesini, tapi disini begitu menyenangkan... Sara nanti kalau kita honeymoon disini aja, bagaimana?"
Plak...
Satya memukul keras lengan Arga, "jangan berharap banyak! Nikah aja belum tapi udah berimajinasi mau honeymoon dimana!" ketus Satya.
Arga mengelus lengannya yang sakit dengan kesal, "ya terserah akulah! Imajinasi imajinasi aku, ya suka suka aku dong!"
"Tapi Sara nya mau nggak?!"
Arga menatap Sara dengan senyuman yang selalu Arga pancarkan setiap harinya, "Sara? Mau tidak?" tanya Arga.
Sara terlihat malu, lalu buru buru mengalihkan pandangannya ke arah lain, "apaan sih..."
"Serius Sara..."
"Itu lamar atau apa? Tidak ada kata romantis!"
"Eh eh... Yaudah, aku akan buatkan yang romantis, sesuai keinginan tuan putri..." goda Arga.
Satya melirik Alana, "Lana... Barangku ada yang tertinggal di kamarmu." ucap Satya pada Alana.
Alana mengernyit, "apa?"
"Hmm itu apa, jam tangan, iya jam tangan," kilah Satya agar bisa mengambil diary Alana yang tersimpan dimeja yang ada di kamar Alana.
"Ambil aja, aku sedang asih menonton film ini..seru sekali." jawab Alana tanpa menoleh membuat Satya menahan senyumnya, lalu buru buru pergi ke kamar Alana.
.
.
.
.
."Nah ini buku diary nya! Akhirnya!" gumam Satya senang, dengan ini hubungan dirinya dengan Alana akan aman.
Satya merogoh sakunya dan mengambil sesuatu dari sana, sebuah cincin indah.
"Aku sudah membeli cincin ini sejak kau menghilang Lana... Dan sekarang, mungkin ini waktunya tapi sebelum itu, aku ingin membaca buku diary mu...."
Ketika Satya hendak mengambil buku diary nya, ada salah satu objek yang menarik perhatiannya, berbentuk buku namun indah karena begitu banyak hiasan disana.
Satya mengambilnya, disana ada tulisan
'Untuk Alana Ku....'
Satya membuka bukunya perlahan-lahan.
Selamat ulang tahun sayang...
Maaf ya aku tidak bisa datang ke acara ulang tahun mu tapi aku memberikan ini untukmu.
Kau ingat pertama kali kita bertemu dimana?
Saat itu kau masih terduduk di bangku sma, dimana kau masih di mos... Dan kakak kelasnya aku.
Diantara ratusan murid perempuan, hanya kau lah yang ku perhatikan saat itu.
Kau bawel, dan seenaknya saat itu padahal kau adik kelas tapi itu yang membuatku tertarik padamu.
Dan sekarang kau menjadi kekasihku... Sudah 3 tahun lebih, tidak terasa, kau bahkan sekarang sudah lulus kuliah kan? Berarti sebentar lagi kau akan kerja di tempatku.
Aku hanya ingin memberikan foto foto kenangan kita
Satya buru buru menyimpan buku itu kembali. "Mereka dulu begitu bahagia, dan kedatanganku membuat kebahagiaan mereka hancur... Tidak seharusnya aku ada di tengah tengah mereka..." gumam Satya sebelum keluar dari kamarnya Alana.
Satya menatap Alana dari kejauhan sambil tersenyum dalam diam, tangannya kembali memasukkan cincin indah itu ke saku celananya dan segera menghampiri Alana dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANA [Lengkap]
General Fiction[SANA seri 1] Diculik oleh pria tampan, seksi dan pemarah? Alana Adijaya tidak pernah menyangka jika dirinya akan menjadi korban penculikan. Ia selalu berpikir bahwa dirinya akan menjadi satu-satunya manusia yang aman, hanya pemeran utama lah yang...