24. Alana Peka?

519 33 88
                                    

________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


________

"Arghhh.." rintih Satya ketika Alana mencubit tangannya dengan keras akibat gombalan yang dia berikan kepada Alana.

Sebagai perempuan Alana mungkin saja bisa terbawa perasaan tetapi Alana tidak ingin terbawa perasaan karena setaunya, Satya sudah membuat adiknya jatuh hati padanya padahal Satya sudah mempunyai tunangan.

"Kau! kenapa sih? Sudah punya tunangan! Terus baperin adik aku! Sekarang malah gombalin aku?" ucap Alana tak terima, Dia segera mengambil bantal dan memukul Satya bertubi tubi.

Satya sendiri berusaha melindungi dirinya dengan tangannya sendiri, Satya ingin melawannya namun takut malah Alana kenapa napa, Satya tahu sendiri jika tenaganya lebih kuat dari pada Alana. Membuatnya memilih untuk mengalah saja.

"Alana sudah aku hanya bercanda."

Alana langsung menghentikan aksinya, Dia memutar bola matanya malas saat Satya bangkit dan menatap ke arah Alana.

Satya terkekeh sebentar. "Aku hanya memberikan godaan saja dan kau langsung marah sampai segininya? Aku tahu nih... pasti kalau kau sedang cemburu, kau marahnya kebangetan ya?" tebak Satya.

"Heh! Aku kalau cemburu ya tidak sampai begitu! yang biasanya cemburu buta tuh orang yang diam diam, datar datar datar, di pendem cemburunya nanti cemburunya pasti buta, soalnya cemburunya di diemin jadi meledak. Pasti kau seperti itu kan?" ucap Alana tanpa berpikir panjang.

"Aku tidak pernah cemburu kalau pasangan sama yang lain," Satya memeluk tangannya sendiri seolah dirinya bangga.

"Ya iyalah kau kan tidak cinta sama tunanganmu! Gimana acara putus putusannya sudah berhasil?"

Satya langsung terdiam, "Awalnya mau, hanya tiba tiba bu Sofia nelepon, dia bilang, Dia percaya padaku dan membuat aku lemah untuk memutuskan hubungan aku dengan Metta."

Alana memandangi Satya kasihan, ia tahu apa pun yang dipaksakan rasanya memang tidak enak apalagi ini tentang hubungan. Karena di dalam hubungan seharusnya ada cinta di dalamnya. Namun Satya sama sekali tidak mencintai Metta, Satya hanya kasihan dan menghargai Metta saja.

"Kau mencintai Sara kan?" tanya Alana memastikan lagi.

Satya menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mencintai Sara tapi Arga lah yang mencintai Sara."

Alana langsung mengerutkan keningnya bingung, "Yang benar? Jangan bohong padaku!"

"Kenapa bohong? Kau harus tahu, Arga dengan Sara sudah saling mengenal sebelum mereka bertemu disini. Arga mendekati Sara lewat sosial media. Kalau kau tidak percaya bisa tanya langsung sama Arga, kenal Sara kapan dan dimananya. Tanya juga sama Sara pasti jawabannya sama, lagian kemarin cuman drama, agar kau tidak pergi dari sini, dan soal aku? Aku juga tidak mencintai Sara," jelas Satya tidak ingin membuat masalah semakin ribet.

SANA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang