36. Rencana

388 19 114
                                    

"Bukan aku tidak cinta padamu tapi aku selalu memegang kata kata bahwa aku lebih memilih dicintai dari pada mencintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukan aku tidak cinta padamu tapi aku selalu memegang kata kata bahwa aku lebih memilih dicintai dari pada mencintai."

-Alana Adijaya

_________

Alana berjalan keluar dengan membawa satu keresek sampah untuk di buang ke tempat sampah tetapi saat sampai diluar, Alana malah bertemu dengan Ardi yang tengah berdiri di depan rumahnya.

"Ardi? Itu kau kan?" tanya Alana memastikan, Dia hanya heran, mengapa Ardi diam diluar rumahnya, tanpa mengetuk atau memberitahu orang rumah.

Ardi mengangguk. "Iya ini aku, Ardi... Aku ingin berbicara denganmu, berdua..."

Alana terdiam sejenak, dirinya menoleh sebentar ke belakang, disana terdengar suara obrolan Ibunya, Mommy dan Satya yang tengah membicarakannya, Dia takut jika mereka tau ada Ardi disini, apalagi jika Satya tau.

Ardi yang merasa tak kunjung mendapatkan jawaban memilih bertanya lagi. "Bagaimana? Jika tidak bisa... Tak apa, aku akan pulang." ujar Ardi ramah.

"Eh tunggu, aku mau buang sampah dulu..." Alana buru buru berjalan menghampiri tempat sampah, setelah itu berjalan mendekati Ardi.

"Tapi kita tidak boleh berbicara disini... Disana, ada kafe, kita mengobrol disana aja." ujar Alana.

Ardi mengangguk, lalu mereka pergi ke kafe yang tak jauh dari rumah Alana.
.
.
.
.
.
.

Satya mengerutkan keningnya, kenapa Alana lama sekali hanya untuk membuang sampah saja, Dia bangkit dari duduknya sambil menatap ke arah luar.

"Mau kemana nak Satya?" tanya Ayesha.

Satya menoleh. "Mau keluar dulu mom... Kalau gitu aku permisi." Satya segera keluar dan disana di sama sekali tak bertemu dengan Alana, namun ketika matanya melihat ke arah gerbang, disana terlihat jelas Alana dan Ardi tengah jalan ke arah luar, berduaan.

"Mau kemana lagi!" gumam Satya sembari mengikuti Alana pelan pelan, agar tidak di ketahui.

____

"Aku ingin minta maaf padamu... Aku sempat menuduhmu yang tidak tidak.... Aku benar benar, waktu itu tak bisa mengendalikan emosiku.. Maafkan aku ya?" ujar Ardi menyesal, kenapa dirinya malah tidak percaya dengan Alana, Dia malah termakan omongan Satya dan Sara waktu itu.

Alana terdiam sejenak, memandangi wajah Ardi yang terlihat benar benar menyesal. "Aku maafkan, aku mengerti, mungkin setiap kekasih akan marah jika melihat kekasihnya berpelukan dengan pria lain, dan maafkan aku juga, karena aku tak menghargaimu waktu itu, seharusnya aku menghindar dari Satya saat itu....." Alana akui dirinya salah maka dirinya berpikir jika dia tak pantas untuk Ardi.

"Tapi apakah ada kesempatan lagi bagiku? Untuk kembali padamu?" tanya Ardi pelan, tulus dan matanya yang terus menatap lekat mata Alana.

Alana terdiam, Dia mengingat Satya lagi, dan dia tidak ingin mengulangi hal yang sama pula. "Maafkan aku... Aku sudah mempunyai kekasih, kau boleh anggap aku selingkuh atau sebagainya, karena sekarang kekasihku adalah pria yang kau tuduh jika aku berselingkuh dengannya, Dia Satya, Satya Aditama." jelas Alana dengan nada halus.

SANA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang