38. Bertahan

378 18 101
                                    

"Mau bagaimana lagi bu..... Aku sudah terlanjur mencintainya."

-Satya Aditama

______


Alana menyempitkan matanya kala melihat Gilang yang berjalan ke arah hutan seorang diri, Dia segera menoleh ke arah Ardi yang ada di sampingnya. "Aku kesana dulu ya... Kau lanjutkan saja acara makanmu." ujar Alana sebelum pergi mengejar Gilang.

Alana berlari mengejar Gilang, untung saja Gilang berjalan tidak terlalu jauh.

"Lang... Aku mau bicara...." ujar Alana tanpa menghentikan langkahnya, "Lang berhenti dulu napa? Hufff.... Lang aku mau bicara berdua denganmu!" lanjut Alana, dan Gilang sama sekali tidak menghentikan langkahnya malah dia semakin menjauh.

"Lang!"

"Gilang!"

"Lang Lang!!!"

"Gilang!!"

"Dengerin aku dulu!!"

Alana menghentikan langkahnya. "KAU INI KENAPA? AKU SALAH APA PADAMU?"

Gilang menghentikan langkahnya ketika mendengar teriakan Alana tanpa mau menoleh.

"AKU KAN SUDAH BILANG PADAMU! JIKA AKU TIDAK SELINGKUH SAMA SATYA SAAT ITU.... AKU MENJALIN HUBUNGAN DENGAN SATYA SAAT SATYA SUDAH PUTUS HUBUNGAN DENGAN METTA, OKE! AKU AKUI JIKA MEREKA BERPISAH MEMANG KARENA AKU! TAPI AKU SAMA SEKALI TAK PERNAH BERNIAT ITU LANG!"

"SATYA MENCINTAIKU LEBIH DARI DIRINYA SENDIRI, APAKAH AKU HARUS MENOLAK PRIA SEPERTI DIA? MEREKA YANG SEPERTI ITU TIDAK DATANG DUA KALI!"

"DAN KALAU SATYA DENGAN METTA, TETAP MENJALIN HUBUNGAN, APAKAH METTA AKAN BAHAGIA? APAKAH DIA AKAN BAHAGIA HIDUP DENGAN PRIA YANG TIDAK MENCINTAINYA?"

"KAU DATANG DI KEHIDUPANNYA UNTUK MENGHILANGKAN RASA SEDIHNYA KARENA KAU MENCINTAINYA, DAN KAU PILIHAN TERBAIK UNTUKNYA, BUKAN UNTUK MEMBALASKAN RASA SAKIT METTA!"

"Jika kau melakukan itu... Itu bukan cinta, tapi kau terobsesi dengannya!!"

Oceh Alana tanpa mau memandang Gilang, "itu terserah padamu, aku sudah mengatakan ini... Jika kau masih tetap dengan kemauanmu.... Kau bukan temanku!" lanjut Alana sebelum pergi meninggalkan Gilang.

Gilang menoleh. "Maafkan aku Na... Aku... Tidak pernah ingin begini padamu tapi aku begitu mencintai Metta, aku tidak bisa menolaknya tapi tenang saja, aku ingin menghilangkan rasa sedih Metta dulu, lalu setelah itu.... Metta tidak benci lagi padamu..." batin Gilang, Dia kecewa pada dirinya sendiri, tapi demi semuanya menjadi baik, Gilang harus berpura pura jahat pada Alana.

____

"Nak Satya, ini makanlah..." Sofia memberikan mangkuk yang berisi mie kuah.

Satya membenarkan duduknya, dan menyimpan kayunya di sebelahnya lalu mengambil mangkuknya, "Terimakasih bu... Oh iya, ini masakan Alana kan bu? Soalnya dia bilang mau masakin aku mie instan." ujar Satya sebelum memakan mienya.

Sofia terdiam sejenak, "Itu ibu yang masak....."

Satya menghentikan kunyahannya, "Gimana kalau Alana masak? Terus dia tau kalau aku udah makan? Pasti dia ngambek, gimana nih..." batin Satya bingung.

Sofia yang peka dengan ekspresi Satya yang berubah memilih mengatakan, "Kau lanjutkan saja makannya, lagi pula, tadi Alana udah masak, tapi dia kasih ke Ardi."

Satya mengernyit, "Tapi Alana bilang--"

"Ibu suruh Alana... Untuk memberikannya pada Ardi, lagi pula sama sajakan?"

SANA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang