21. Kecewa

534 30 46
                                    

Happy Reading....

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Iya, dan aku rasa superhero ku akan segera datang, aku akan hitung selama lima detik."

"Satu."

"Dua."

"Tiga."

"Empat."

"Lim___"

Tok

Tok

Tok

"Tuh kan!" seru Alana.

Satya, Arga dan Sara langsung menoleh ke arah pintu.

Alana segera berjalan menuju pintu utama dan membuka pintunya, disana dia melihat seorang pria memakai helm dengan membawa sebuah kotak berwarna coklat.

"Apakah ini rumahnya Arga Alvaro?"

Alana mendesah kecewa, sedangkan yang lainnya menahan tawanya lagi.

"Iya, ini rumahnya."

"Ini ada paket." Pria itu memberikan kotaknya pada Alana.

"Terimakasih mbak."

Lantas pria itu langsung pergi, Alana kembali menutup pintunya kecewa, dan memberikan kotak itu pada Arga.

"Kenapa yakin sekali, Ardi akan datang?" tanya Satya curiga.

Bukannya takut karena di curigai Satya, Alana justru malah tertawa seolah mengungkapkan kecurigaan Satya padanya.

"Apa kau tahu? Aku memberi alamat ini pada Ardi!"

Semuanya langsung terdiam menghening, Satya, Arga dan Sara menatap serius ke arah Alana seolah meminta penjelasan dengan apa yang dikatakan Alana.

"Kak...." Sara menatap Alana dalam.

"Kenapa Sar? Kita sebentar lagi akan bebas dari sini! Apa lagi?"

"Aku tidak ingin pergi dari sini!"

Deg

Alana menatap Sara tak percaya, bisa bisanya Sara tidak akan pulang dari rumahnya Satya ini. Bukan apa apa, bagi Alana, ia harus melanjutkan kehidupan sehari harinya dan Satya itu bukan siapa siapanya.

"Kak aku ingin tetap disini! Membantu bang Satya dan bang Arga. Kalau sampai kak Ardi datang! Aku tidak akan ikut, aku ingin tetap disini!"

Alana menghampiri Sara, "Kau mencintainya makanya kau tak ingin pulang kan?" ucap Alana sambil menunjukkan jarinya ke arah Satya.

Dengan amat terpaksa, demi kepentingan dan niat Satya, Sara mengangguk setuju dengan ucapan Alana.

Arga yang melihat itu tak percaya, ia langsung menjatuhkan barangnya kebawah, menimbulkan suara dan menjadikannya pusat mata.

SANA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang