#22

63 9 2
                                    

.

.


Taehyun melangkah belok, alih-alih lurus menuju sekolah. Pagi ini dia ingin bolos untuk pergi menemui Jiyu. Semalaman ia terus menyesali ucapannya yang terlontar tanpa dipikir dua kali. Taehyun tidak bisa jika benar-benar harus melepaskan Jiyu. Biarlah Jiyu marah nanti, yang penting dia bisa menemui cewek itu.
Karena untuk sekarang Taehyun tidak akan menyerah.

Begitu sampai, cowok itu langsung mengetuk pintu beberapa kali seraya memberi salam. Namun karena tidak ada yang menjawab dari dalam, dan pintu terkunci, Taehyun beralih pergi menuju belakang rumah. Tampak Jiyu yang tengah duduk di kursi dipinggir sungai dengan keadaan rambut acak-acakan dan tubuh yang dibalut selimut tipis berwarna abu-abu.

Lantas Taehyun jalan menghampiri.
"Kak Ji," panggilnya lembut.

Jiyu menoleh. Anehnya Taehyun tidak mendapat tatapan tajam seperti sebelumnya. Wajah Jiyu pucat dan terdapat kantung hitam dibawah matanya. Matanya yang berair menatap sendu.

"Kakak sakit?"

Belum sempat Jiyu menjawab Taehyun sudah menyembur duluan, "Kalo sakit kenapa dingin-dinginan di luar gini? Nanti kakak malah tambah sakit."

Laki-laki itu langsung menyentuh kedua pundak Jiyu, berniat membawanya kembali kedalam pondok. Sementara si gadis hanya diam membiarkan si mantan menuntunnya kedalam.

Taehyun membantu Jiyu agar berbaring di sofa. " Kakak belum makan kan? Biar aku beliin bubur."

Jiyu menahan tangan cowok itu supaya tidak jadi pergi. "Jangan tinggalin gue," ujarnya, "gue cuma mau tidur. Temenin ya?"

Kalimat yang terlontar tersebut sontak membekukan syaraf-syaraf Taehyun untuk sejenak. Tubuhnya  mematung. Sedangkan matanya mengerjap-ngerjap bingung. Berharap bahwa dia tidak salah dengar.

"Kakak serius?"

Jiyu mengangguk, lalu bergeser memojokkan tubuhnya pada sandaran sofa.

Taehyun mengerti. Lantas segera membaringkan tubuh disamping Jiyu, hingga gadis itu terhimpit diantara dirinya dan sandaran sofa. Mereka berdua harus baring mengiring karena tempat yang sempit. Tanpa mengatakan apapun Taehyun segera memeluk Jiyu sembari tersenyum lebar.

"Ayo pacaran lagi."

Bukan. Bukan Taehyun yang berbicara. Melainkan Jiyu.

"Ayo!" jawab Taehyun langsung dengan suara tegas. Takut-takut jika dia menjawab lambat Jiyu akan berubah pikiran lagi. "Mulai sekarang kakak milik aku lagi. Aku nggak akan terima kata putus untuk kedua kalinya nanti."

Jiyu hanya berdehem. Diam-diam, ia tersenyum. Rasanya menyenangkan bisa kembali lagi bersama adik kelasnya yang satu ini.

"Aku nggak akan sembunyiin apapun lagi dari kakak."

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang