#48

38 4 0
                                    

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Lukas yang baru hendak memasuki gerbang pagi ini mendadak di tarik kerah bajunya oleh seseorang dari belakang.

"Anjing anjing," umpatnya sebelum berbalik menemukan Jiyu dengan tatapan serius.

"Lo bawa motor kan?"

Lukas mengangguk.

"Anterin gue." Jiyu langsung menarik lengan cowok itu menuju tempat motor vespa Lukas terparkir.

"Kemana?"

"Nyari pacar gue."

"Kan tinggal selangkah ke sekolah tetangga Ji."

"Dia nggak datang sekolah."

"Ini masih pagi Jiyuuu. Kali aja dia entar terlambat datangnya."

"Berisik deh Kas! Pokoknya anterin gue ke markas BJ."

Jiyu agak diserang panik pagi ini begitu Taehyun kembali tidak bisa di hubungin, pun tidak hadir di sekolah. Meski kemungkinan cowok itu cuman terlambat seperti yang di katakan Lukas. Hanya saja perasaan Jiyu tidak enak. Mengingat kemarin dia meninggalkan lelaki itu di lapangan basket begitu saja tanpa mengatakan apapun. Takut jika Taehyun benar-benar pergi.

"Lo gila!" sembur Lukas. "Lo mau kita ke markas gangster?!"

"Nggak! Ke markas anak TK. Lo bacot banget tau nggak?" sewot Jiyu.

Keduanya sampai di parkiran. Jiyu langsung memakai helm satu-satunya yang dibawa Lukas. Membuat cowok itu mendengus sebal.

"Kenapa nggak di telepon aja sih Ji? Ribet banget harus jauh-jauh nyamperin tu bocah."

"Lo bacot sekali lagi gue tampol nih."

Berdecih, Lukas tidak menjawab lagi. Lantas naik ke atas motor, disusul Jiyu yang duduk di belakangnya.

"Ji-"

"Gue tampol beneran nih."

Lukas kontan langsung mengulum bibirnya. Tahu bahwa cewek itu tidak main-main.

"Eh! Lo mau kemana? Belok kanan," sewot Jiyu saat Lukas menjalankan motornya lurus.

"Kan gue nggak tau. Tadi gue mau nanya alamatnya, lo malah nyolot."

"Ck..gue lupa."

Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk keduanya sampai di markas BJ. Bahkan terik matahari sudah tepat menerjang wajah keduanya, hingga mengeluarkan peluh.

"Lo yakin ini alamatnya kan?" tanya Lukas dan Jiyu yang kini berdiri di depan mansion besar.

Alih-alih menjawab, cewek itu langsung berjalan menuju pintu utama meninggalkan Lukas yang terabaikan. Jiyu mengetok pintu menggunakan tenaga, seperti rentenir yang sedang mengamuk. Pun menekan bel berkali-kali seperti orang kesetanan.

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang