#40

68 9 1
                                    

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Begitu masuk ke dalam kamarnya yang gelap, Jiyu langsung meletakkan tongkatnya bersandar di dinding, lalu melemparkan tasnya ke lantai begitu saja. Tanpa menunggu lagi langsung membuka kemeja seragamnya karena sudah kegerahan, hanya meninggalkan tanktop berwarna putih. Ia tidak ada niat sama sekali untuk menghidupkan lampu ataupun membuka gorden jendela kamarnya.

Hampir saja ia teriak saat mendadak merasakan sebuah lengan melingkar di pinggangnya dari belakang, jika saja mulutnya tidak terlebih dulu di bungkam oleh telapak tangan dari orang yang sama.

"Sshhh.."

Dari bisikan itu Jiyu sudah mengenal dengan jelas siapa pemiliknya.

"Taehyun!" panggilnya begitu melepaskan tangan besar laki-laki itu dari mulutnya.

Jiyu hendak berbalik. Namun ditahan oleh lengan kokoh Taehyun yang tak mengizinkannya untuk bergerak. Hawa mengerikan terasa keluar dari hembusan napas panas cowok itu tepat di perpotongan leher Jiyu, membuat cewek itu merinding. Berusaha melepaskan lengan Taehyun, namun gagal karena tenaganya tidak ada apa-apanya dibandingkan lelaki itu. Dan Taehyun malah mengeratkan pelukannya seraya meremas pinggang Jiyu kuat.

"Tae, sakit," ringis Jiyu dengan suara lirih.

Memilih abai, Taehyun membanting pelan tubuh Jiyu hingga menempel di dinding. Satu tangannya menahan kening perempuan itu berjaga-jaga agar keningnya tidak membentur dinding. Kemudian tangannya turun mengelus menuju rahang si gadis, lantas mencengkramnya. Menunjukkan amarah yang sangat kentara. Meski begitu, ia tidak ingin membuka topik yang membuatnya naik darah, yaitu mengenai hubungan Jiyu dan Rafa, karena dia tahu bahwa Jiyu tidak benar-benar berniat begitu. Dia tahu keduanya telah membuat kesepakatan. Kendati dirinya tetap dilahap oleh cemburu yang menggebu.

"Tae--"

"Shh..kakak jangan berisik!" bisik lelaki itu memotong kalimat Jiyu. Selanjutnya menjilat daun telinga si gadis yang sudah memerah. Bibirnya mulai sibuk mengecup basah leher jenjang putih tersebut, lalu turun ke bahu belakang gadis itu. "Aku nggak bakal biarin siapapun ngambil apa yang udah jadi milik aku."

"Sss..siapa-hhh..yang lo maksud milik lo?!"" Jiyu berusaha menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara yang aneh-aneh akibat sengatan listrik yang menghantam tubuhnya sebab ulah laknat bibir adik kelasnya satu ini. Cowok itu semakin gencar menghantam lehernya dengan kecupan tak berjeda penuh nafsu menggebu-gebu. Berusaha keras untuk tidak menggigit gemas dan meninggalkan jejak.

"Kakak!" jawabnya. Taehyung menggigit pelan daun telinga Jiyu. "Kakak cuman milik aku."

Mata Jiyu memejam. Antara menahan desahan dan emosi. Taehyun brengsek. Lantas kembali mencoba melepaskan diri dari pelukan erat si pria.

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang