.
.
Cat merah tercoret di dinding, sebagai sentuhan terakhir sebelum doodle buatan Jiyu jadi. Dia bolos upacara, dan langsung berlari ke belakang ruang guru untuk mencoret-coret tembok pagar sekolah. Sudah lama tidak melakukan ini lagi karena kakinya yang tidak mendukung untuk berlari jika ketahuan pak Jeje, sehingga dia tidak mau mengambil resiko. Dan sekarang semuanya sudah kembali normal, dan tentu saja ia sudah bisa lari lagi.
"Jiyu!!"
Tuhkan, baru saja di omongin sudah muncul aja. Namun baru saja kaki Jiyu bergerak hendak berlari, pak Jeje sudah membuka suara lagi.
"Kalo kau lari, saya panggil orang tua kamu!"
Cewek itu langsung berbalik. Memberikan senyuman paksa. "Saya terima hukumannya aja pak. Hehe.."
Persetan pakai tongkat atau tidak. Dia tetap tidak bisa berlari.
________________
Jiyu tidak tahu kenapa susah sekali untuk memperbaiki kebiasaan seseorang yang tak pernah mengembalikan buku ke tempat pertama kali ia di ambil. Kalau tidak di tinggalkan di meja, maka buku akan ditaruh di tempat yang bukan kelompoknya. Sehingga Jiyu yang harus melakukannya sekarang. Memperbaiki susunan buku di perpustakaan. Sama seperti hukuman terakhir kalinya.
Pak Jeje sudah tidak mengawasi lagi, karena ada urusan lain. Jiyu mengintip dari balik rak buku. Menunggu pengawas perpustakaan untuk pergi. Sudah dua puluh menit ia berada di ruangan membosankan ini. Meski tidak membaca buku, tapi suasana perpustakaan cukup untuk membuatnya mengantuk. Terbukti ia sudah menguap empat kali dalam semenit terakhir.
Setiap lima manit ia mengintip lagi. Kali ini penjaga perpustakaan akhirnya bangun dari bangkunya dan pergi keluar perpustakaan, tidak tahu ada urusan apa. Lagian tidak ada yang peduli. Kini Jiyu bisa bebas.
"Yess!"
Tanpa membuang waktu, ia segera pergi keluar menuju warung Adem. Karena kalo ke kantin, pasti akan ditemukan pak Jeje dalam waktu singkat.
Hal pertama yang di dapatnya saat memasuki warung Adem adalah pemandangan Taehyun yang tengah di pukuli Rafa, sedangkan Pak Anto kalang kabut bingung bagaimana menghentikan Rafa .
Jiyu sontak panik dan langsung menghampiri mereka. Menarik seragam Rafa agar menjauh dari Taehyun yang sudah terkapar di lantai.
"RAFA BERHENTI!! LO MAU GUE LAPOR SATPAM?!"
Lelaki itu berhenti.
PLAK...
Satu tamparan melayang dari Jiyu. "Lo apa-apaan sih?!"
Rafa tidak mejawab. Pandangannya jatuh pada Taehyun yang sudah babak belur. Lalu menyeringai pada Jiyu, sebelum akhirnya pergi meninggalkan warung. Sudah puas karena akhirnya bisa menghabisi Taehyun, bahkan tidak masalah meski mendapat tamparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]
Teen Fiction[] "Ngapain senyum-senyum. Masih kelas sepuluh udah berani bolos." "Kelas sebelas kak." Taehyun meralat. "Kak Jiyu dihukum ya?" Ia turut bertanya balik. "Kok malah nanya balik? Tahu darimana nama gue?!" "Kan aku cenayang," candanya. "Aku juga tahu t...