[]
"Ngapain senyum-senyum. Masih kelas sepuluh udah berani bolos."
"Kelas sebelas kak." Taehyun meralat.
"Kak Jiyu dihukum ya?" Ia turut bertanya balik.
"Kok malah nanya balik? Tahu darimana nama gue?!"
"Kan aku cenayang," candanya. "Aku juga tahu t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Di sore menjelang malam, Jiyu membasuh diri di bawah shower, sembari bersenandung menyanyikan lagu random, yang sambung menyambung entah kemana. Bernyanyi dengan suara keras, tanpa peduli jika ada yang mendengar suara cemprengnya.
Setelah selesai, ia hanya memakai handuk putih yang dililitkan di badannya. Pun melilitkan handuk lainnya ke kepala hingga membalut seluruh rambut pendeknya yang basah. Membuka pintu kamar mandi. Terkesiap dan hampir menjerit karena melihat satu sosok yang tengah duduk tempat tidurnya. Jiyu menajamkan matanya untuk melihat wajah yang ditutupi bayangan gelap, karena jendela dari belakang orang itu menampakkan terang langit sore yang jingga. Sementara lampu kamar gadis itu tidak menyala.
"Taehyun?" tanyanya tak yakin.
Sosok itu berdehem. Lantas setelah memastikan bahwa suara yang ia dengar cukup familiar, Jiyu langsung menyemburkan berbagai pertanyaan. "Kenapa bisa disini? Lo masuk lewat mana? Kok asal nyelonong aja?"
"Kakak nggak mau pake baju dulu?"
Sial. Jiyu merutuki diri dalam hati. Bagaimana bisa dia lupa bahwa dia masih mengenakan handuk yang menutupinya hanya sampai atas lutut. Panik yang menyerangnya, membuat Jiyu menilik sekeliling. Dan begitu melihat satu selimut tipis di atas kursi yang berada disampingnya, tanpa pikir panjang ia langsung mengambilnya dan melemparkannya pada Taehyun. Hingga menutupi kepala cowok itu.
"Jangan ngintip. Gue mau ambil baju dulu."
Sementara yang diperlakukan seperti itu, hanya terkekeh dibalik selimut. Mengikuti instruksi cewek itu untuk tidak mengintip.
Jiyu lekas mengambil bajunya tergesa. Berlari kembali ke kamar mandi. Tepat setelah suara pintu terdengar menutup, barulah Taehyun membuka selimut yang menutupi kepalanya. Tersenyum geli akan tingkah kakak kelasnya itu.
Tak lama kemudian, Jiyu keluar dengan kaos putih polos dan celana training abu-abu. Tangannya sibuk menggosok rambut dengan handuk, guna mengeringkan.
"Lo masuk dari mana?" Jiyu masih tak tahu darimana pria itu datang. Pasalnya jika melalui pintu, ibunya tidak akan mengizinkan laki-laki masuk kamarnya. Pun jika lewat jendela, kamar Jiyu berada di lantai dua.
"Manjat dari jendela," jawab Taehyun seadanya.
"Dari bawah? kok bisa?"
"Dulu, waktu kecil aku suka manjat atap rumah orang, jadi udah biasa."
Hmm... Interesting.
"Lo mau tahu nggak apa yang lebih menarik dari manjat atap rumah orang?"
Jiyu ikut duduk di samping Taehyun. Melemparkan handuk yang baru ia pakai begitu saja ke tempat tidur. Lantas menoleh kesamping, guna menatap laki-laki itu. Yang kemudian dibalas tatapannya. Taehyun mengangguk semangat empat lima . Dan, ya. Di sini lagi. Senyuman bodoh itu tak lelahnya terus terbit. Namun, tak membuat Jiyu bosan. Karena diam-diam dia menyukai itu.