#33

67 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.


Taehyun sudah berpikir semalaman. Harus mengumpulkan keberanian terlebih dahulu, karena nyatanya di hanya pengecut yang selalu bersembunyi. Taman rumahnya hanya tinggal berjarak selangkah saja. Dan dia masih tidak siap. Takut untuk menunjukkan wajah di hadapan sang ibu. Takut untuk melihat wajah perempuan yang ia cintai menatapnya kecewa lagi.

"Taehyun?"

Ia berbalik begitu mendengar bisikan suara lembut dari belakangnya. Tak jauh, ibunya berdiri dengan satu tangan menenteng tas platik berisi beberapa bahan kue, dan satunya memegang tongkat. Mata Taehyun sudah memerah, lantas membawa dirinya berhambur ke pelukan Layla. Menangis tersedu-sedu. Tak sanggup menahan rasa beban berat dan rindu di hatinya. Ini sudah lama semenjak ia bisa berada sedekat ini dengan rumah.

Layla membalas pelukannya. Mengelus lembut pundak lebar sang putra. Tersenyum damai. "Kenapa baru pulang?"

Taehyun diam, tidak menjawab. Dia merasa sangat buruk karena telah meninggalkan wanita terhebat dalam hidupnya. Dengan membuat kesalahan yang akan di sesalinya seumur hidup. Namun semuanya sudah kepalang terjadi dan dia tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya.

Layla lalu membawa cowok itu masuk ke dalam. Memberinya minum sebelum mulai berbicara. Ada yang harus mereka bicarakan di sini.

"Kamu baik-baik aja kan?"

Taehyun mengangguk lemah.

"Bunda harap kamu jaga sikap sama Jeka. Kalian jangan bertengkar. Bunda di sini baik-baik aja, selama kalian juga baik."

Ucapan yang terlontar itu membuat si putra menunduk dalam. Tidak berani menatap sang bunda. Ia begitu menghormati dan menghargai Layla. Wanita yang paling baik dan pengertian sedunia. Yang tak pernah memaksa dan menekannya. Memberinya kebebasan dalam memilih jalan hidupnya sendiri, kendati wanita itu tidak setuju dengan apa yang telah Taehyun pilih. Laki-laki itu seolah merasa menghancurkan kepercayaan bundanya. Jika ada yang harus disalahkan di sini, maka dengan lantang ia akan mengaku. Layla tidak gagal dalam mendidiknya, dialah yang gagal menjadi anak yang berbakti. Perempuan itu sudah berusaha keras untuk membesarkannya dengan baik sebagai orang tua tunggal dengan keadaan cacat.

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang