#8

100 11 2
                                    

.

.

Petang menyingsing, tergantikan dengan langit hitam pekat tanpa adanya bintang-bintang ataupun bulan. Taehyun baru saja mau pulang, tapi Jiyu lebih dulu menarik jaket hitamnya pelan, menahannya untuk mengajak makan nasi goreng di persimpangan komplek.

Dia mengerucutkan bibir menyesal, tidak bisa menerima karena ada urusan pribadi.

"Ya udah deh. Gue pergi sama Lukas atau Arga aja."

"Maaf." Taehyun menyengir, memberi wajah penyesalan yang amat dalam. Yang hanya di balas lambaian tangan Jiyu yang mengartikan bahwa dia tidak masalah.

"Aku suka cerita kakak. Lain kali aku mau dengar lagi ya," adalah pesan terakhirnya.

Setelah kepergian cowok itu dia segera mengabari kedua temannya, dan keduanya langsung menyetujui saat dia bilang akan mentraktir.

Tanpa mengganti baju kaos polisi berwarna coklatnya yang pernah dibeli ibunya saat ada obral di pasar, dan celana legging coklat susu dibawah lutut. Jiyu hanya pergi mengenakan sendal swallow putih.

Berjalan santai melewati aspal yang samping kanan dan kirinya terdapat rumah-rumah berjejer.

Tidak lama kemudian dia sudah bisa melihat gerobak nasi goreng dan satu meja panjang dan dua kursi panjang tanpa sandaran dimasing-masing sisi sampingnya. Letaknya di pinggir jalan, tepat didepannya ada persimpangan jalan.

Lukas dan Arga sudah datang dan tengah duduk di situ. Asik mengobrol dengan Kang Ucup yang sedang memasak nasi goreng. Semakin ia mendekat suara sayup-sayup tawa mereka mulai terdengar jelas. Tak jauh dari samping gerobak ada motor beat hitam yang Jiyu tahu adalah milik Lukas. Mereka berdua tinggal di kos yang sama. Sehingga pastinya keduanya pergi bersama-sama ke sini.

"Woi!" seru Jiyu membuat mereka berhenti berbicara, kemudian menoleh dan melambaikan tangan.

Cewek itu segera mengambil tempat di samping Arga.

"Punya gue udah dipesan kan?"

Lukas memberi jari ok. Jiyu mengangguk mengerti. Selanjutnya ketiganya mulai membuka obrolan. Mulai dari membicarakan monyet tetangga yang lepas, masalah demo yang terjadi akhir-akhir ini, pr fisika yang tidak bisa mereka mengerti, sampai tukang jualan cireng didepan sekolah yang sudah pensiun. Semua dikupas tuntas sama mereka.

Kang Ucup menyajikan tiga piring nasi goreng didepan mereka yang harumnya seolah membawa tubuh melayang di atas awan. Tanpa basa-basi Jiyu dan Lukas melahapnya dengan semangat. Berbeda dengan Arga yang terlihat lebih santai.

"Taehyun bilang dongeng gue bagus."

Kontan Lukas dan Arga tersedak nasi goreng mereka masing-masing. Lantas langsung meraih gelas dan berebutan teko yang airnya hanya setengah. Tidak mau mengalah karena tenggorokan keduanya teramat sakit tidak bisa di ajak kompromi. Berakhir Lukas yang mendapat giliran pertama, pun langsung menuangkan airnya dan menenggak dengan tergesa. Dilanjutkan Arga yang juga sama.

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang