.
.
Jiyu memadamkan seluruh listrik dirumahnya. Membuat orang-orang yang tengah menikmati pesta di taman belakang rumah terkejut.
Dengan baju longgar putih kepanjangan, yang sampai terseret saat dia berjalan, cewek itu berjalan keluar rumah menuju dimana semua orang berada.Membawa santer kecil, lantas menerangi wajahnya sendiri dengan senter itu dari bawah, keluar dengan wajah yang super putih dibalut bedak yang tebalnya minta ampun. Sementara rambutnya acak-acakan.
"AAAAAAA...."
Kontan semua orang yang melihatnya kaget. Beberapa cewek menjerit ketakutan. Termasuk Nayla.
Dari sudut, tempat Taehyun dan Jeka berdiri, mereka malah tertawa. Terlebih Taehyun yang merasa geli sendiri, juga sedikit kaget karena rencana yang Jiyu maksud adalah ini.Sementara orang tua gadis itu yang juga sempat terkejut, berakhir hanya bisa menggelengkan kepala tidak dapat mengerti tingkah laku sang anak. Ada-ada saja.
Setelah puas melihat ketakutan mereka, Jiyu tertawa ngakak.
Dia memegangi perutnya yang bahkan sudah terasa sakit karena tertawa berlebihan.——————
Setekah kejadian itu Jiyu masih berkeliaran di pesta dengan kostum kuntilanaknya. Beberapa orang juga masih menatapnya ngeri. Di malam-malam seperti ini siapa coba yang tidak ngeri melihat setan berkeliaran.
Tadi sempat cekcok juga dengan Nayla. Cewek itu merajuk, dan bilang bahwa Jiyu sudah mengacaukan pestanya. Dan Jiyu menyangkal, bahwa dia tidak mengacaukan, melainkan menghebohkan.
Sekarang Jiyu sedang melangkah menghampiri Taehyun dan Jeka yang berdiri tak jauh dari kolam berenang, entah membicarakan apa. Lantas ia menyapa keduanya. Hubungannya dengan Jeka sudah tidak buruk lagi, namun hanya terasa canggung dan kaku.
"Kakak tadi keren, aku sampe kaget."
"Wkwkwk... Nayla sampe ngambek malahan. Padahal gue kan nggak ngancurin pestanya."
"Iya, tapi kakak bikin orang jantungan."
"Bagus dong, acaranya jadi nggak flat flat amat."
Jiyu bergerak menuju meja dibelakang Taehyung untuk mengambil satu cupcake dengan krim coklat. Kemudian kembali ke tempat semula. Jeka masih diam. Jiyu juga tampak tidak ingin membuka pembicaraan duluan dengan cowok itu. Rasanya masih ada sesuatu yang menahan kedua untuk melakukan obrolan. Bukan marah ataupun dendam. Jiyu tidak seperti itu. Dia tidak mempermasalahkannya lagi, karena Jeka sudah meminta maaf waktu itu. Masalahnya kecanggungan yang Jeka pancarkan karena masih merasa bersalah, mengenai Jiyu sehingga dia ikut merasakan canggung.
"Kak Jijit...
Alis Jiyu terangkat naik, merespon.
Dengan wajah innocent, Taehyun membawa ibu jarinya untuk mengusap pinggiran bibir Jiyu yang terdapat noda krim. Setelah mengelapnya ia lantas memasukan ibu jari tersebut kedalam mulutnya guna di emut sejenak hingga krim itu habis.
Pemandangan yang membuat Jeka memutar bola mata malas. Pun langsung pergi meninggalkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]
Подростковая литература[] "Ngapain senyum-senyum. Masih kelas sepuluh udah berani bolos." "Kelas sebelas kak." Taehyun meralat. "Kak Jiyu dihukum ya?" Ia turut bertanya balik. "Kok malah nanya balik? Tahu darimana nama gue?!" "Kan aku cenayang," candanya. "Aku juga tahu t...