#11

81 9 0
                                    

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Hari ini dimana matahari yang masih setia cerah seperti biasanya, Jiyu sudah dapat kembali masuk ke sekolah. Dia sudah melewati hari terakhir skorsnya kemarin.

Jiyu berjalan dengan gembira tiada tara, karena nanti dia sudah bisa mengambil Bubu-nya kembali. Rasanya tidak sabar ingin mencoret-coret lagi.

Tapi sayangnya, rasa bahagia itu tidak bertahan lama dan lenyap begitu saja ketika ia memasuki kelas dan menemukan Jeka tengah menumpahkan isi tas Lily hingga berceceran di lantai. Sementara cewek itu hanya biasa berdiam diri dengan kepala menunduk.

"LO TULI?! UDAH GUE BILANG SIAPIN PR GUE."

Seluruh kelas diam mendengarkan bentakan Jeka yang menggelegar. Tidak ada yang berani ikut campur. Semua orang terlihat tegang, kecuali Sonia cs yang duduk di pojok dengan tanpa berdosanya tersenyum lebar melihat kejadian itu. Seolah sangat senang.

Sedangkan Jiyu tidak melihat adanya presensi kedua temannya terkecuali hanya ada tas mereka di atas bangku masing-masing. Ini Lukas, bukannya jagain gebetannya, malah menghilang entah kemana.

"Lo apa-apaan?!" Jiyu menghampiri mereka, dan langsung mengambil paksa tas Lily dari genggaman Jeka.

"Lo nggak punya otak sampe nggak bisa ngerjain PR sendiri?! Udah maksa orang, dibentak lagi. Nggak tahu diri banget sih!"

"Gue nggak ada urusan sama lo."
Jeka mencoba untuk tak menghiraukan Jiyu dengan terus memandang Lily tajam.

"Ini juga urusan Lily. Dan urusan cewek ini, berarti urusan gue juga. Karena Lily gebetan temen gue."

Kalimat terakhir cukup membuat Lily terkejut dan mendelik tak percaya. Dia tidak tahu siapa teman yang Jiyu maksud.

"Gue nggak peduli. Jadi nggak usah sok jagoan. Jadi cewek transgender nggak buat lo jadi hebat," balas Jeka.

"Terus dengan menindas orang kek gini lo bisa jadi hebat?! Nggak kan. Yang ada jadi sampah sekolah."

"Lo diem aja, sebelum gue kehilangan kendali."

"Banci—"

PLAAKK...

Satu kelas menelan ludah berat. Suasana jadi semakin menegangkan. Angin panas yang masuk dari jendela dan pintu terasa sangat jelas mengenai kulit.

Jiyu memegang pipinya yang memerah, bekas tamparan kuat yang Jeka lemparkan. Dia terkejut, mengerjapkan matanya beberapa kali. Berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini tidak nyata. Tapi yang barusan itu terasa sangat jelas pada pipinya yang juga sudah terasa panas.

Taehyun, Lukas, dan Arga yang berada di pintu juga menyaksikan itu. Diam beberapa saat, sebelum Taehyun langsung menghampiri abangnya dan memberikan bogeman mentah dengan sangat kuat, sampai penghuni dikelas berteriak histeris.

GANGSTA : Dangerous Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang