Playlist | Bazzi – Mine |
|
|
|"I just had to let you know you're mine."
|
|
|
Kamu milikku. Sejauh apapun kau lari maka aku akan terus mengejarmu. Karena, semua yang menjadi milikku tidak akan mungkin ku lepas semudah itu.~ Fazayi Kafeel Drazanio
•••
Zayi melangkahkan kakinya menuruni anak tangga untuk pergi sarapan. "Morning, sayang!" sapa Zavira pada Putranya yang langsung mendapat balasan hanya sebuah anggukkan kepala. Menarik bangku dekat Sang Papa, Zayi dibuat berhenti sejenak ketika gadis bersurai panjang di samping Mamanya membuka suara. "Kak, nanti jemput aku ya!" ucap Zani semangat seraya mengembangkan senyum.
"Kenapa minta jemput Kakak kamu? Kan ada supir," tukas Zavira tak mengerti. Zani mengusap bekas noda makan di ujung bibirnya dengan tisu, "Ya nggak apa-apa, Ma. Lagi mau aja, bisa kan, Kak?" sambil memberi kode berupa satu alis terangkat. Zayi diam sebentar namun tidak lama membalas tuturan Adiknya dengan sebuah anggukan dan dia duduk lalu melahap sarapan pagi. "Yaudah aku berangkat dulu ya Ma, Pa, Kak. Bye!!" pamit Zani sembari menyalami ketiga orang lainnya di meja makan. Setelah merasa Putri bungsunya sudah tak terlihat dari pandangannya, Zavira mulai berbicara. "Kamu memangnya nggak sibuk, Zay?"
"Sedikit,"
"Terus kalau sibuk kenapa mau jemput Adikmu?"
"No problem,"
"Loh nanti memangnya kamu nggak capek atau lelah gitu? Kasihan dong tubuh kamu, Zani nanti pulangnya biar sama supir aja." Ucap Zavira dengan pandangan lembut, dia tahu jika Putra sulungnya ini seorang yang workaholic. Di umur bisa di bilang muda saja Zayi sudah mengembang bisnis Sang suami yang lumayan berat. Bahkan sedari masuk kuliah, lelaki dua puluh lima—tahun ini, turut ikut serta merebakkan nama marga Drazanio di benua lainnya. Ya, tepat sekali. Sejak berumur 18 tahun Zayi sudah berkecimpung di dunia bisnis, sembari menempuh pendidikan di Harvard University.
Zayi menggeleng pelan dan berusaha membalas ucapan khawatir Mamanya dengan senyuman tipis, hampir tak terlihat jika saja Zavira tidak memiliki mata yang tajam. "It's ok, Mom." Lalu selepasnya Zayi bangun dari kursi makan mewah Drazanio dan menyalami Farhanzah yang hanya diam juga Zavira dengan tak lupa mengecup pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Path Of DESTINY
Romance"Ketika jalan takdir sudah memutuskanmu untukku, alasan logis apa yang masih bisa kau argumentasikan untuk menolaknya?" *** Nameera Gumilo Adhikusuma tidak pernah merasakan rasanya cinta yang begitu mendalam. Rasa cinta yang menggebu tapi lain hal...