The Path Of DESTINY | 36. Terlupakan

102 9 0
                                    

Playlist | Little Mix ft. Jason Derulo - Secret Love Song

|
|
|

"Stolen moments that we steal as the curtain falls."

|
|
|

Bukankah aku selalu yang menjadi terlupakan bahkan setelah kau tahu kita memilih untuk berhubungan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukankah aku selalu yang menjadi terlupakan bahkan setelah kau tahu kita memilih untuk berhubungan?

~ Anantio Mahacaraka

•••

     Zayi menatap sosok di depannya intens namun terkesan lembut. Candu dan memabukkan, mungkin itu yang bisa dirinya beritahu ketika Nameera Gumilo Adhikusuma begitu membuatnya menjadi kepribadian lain tatkala hanya menatapnya. Sangat di sayangkan sekali jika dia melewati barang satu ekspresi dari gadis yang sudah ia klaim sejak masih kecil. Manis dan cantik, bahkan Zayi tak memiliki banyak kata untuk mengungkapkan bagaimana sempurnanya Meera bagi dirinya. Cukup beberapa tahun dia hanya menatap Meera dari kejauhan. Mulai saat ini dan seterusnya, Zayi akan terus mengambil waktu yang terhilang.

     Karena, Meera adalah miliknya.

     Gadis kecil yang mengambil penuh atensi pikirannya sejak pertama kali berjumpa.

     Walaupun tidak secara gamblang mengungkapkannya, tapi percayalah bahwa Zayi sangat memuja Meera.

     "Kak?" panggilan dari Meera membuyarkan pikiran lelaki itu yang tengah berkelana bebas. "Hm," balasnya sambil meregangkan dasi, berpura-pura seperti orang yang tidak ketangkap basah. "Aku pulang ya, ini udah sore. Soal yang aku kerjain juga udah selesai." Tutur Meera seraya mebereskan alat tulis tak lupa buku soal-soal persiapan ujian yang ada di meja besar ruangan Zayi. Ya, sekitar dua jam lalu selepas keluar kelas tambahan belajar, Meera di suguhkan pemandangan Zayi yang sedang bersandar pada Lamborghini kesayangannya. Tentu saja untuk menjemput Meera, bukan Adiknya.

     Perkiraan awal akan dibawa ke kediamannya, tapi alangkah tak terkiranya justru lelaki itu memboyong Meera ke tempat kerjanya. Jadi, ya sudah. Meera tiga kali lipat belajar hari ini. Daripada bosan tidak tahu ingin melakukan apa di ruangan luas Zayi, Meera memilih mengerjakan soal-soal rumit. Soal yang membahas kimia, contohnya.

     "Pulang?" Meera mengangguk. "Iya, pulang ke rumah. Emangnya mau ke mana lagi?" kata Meera jenaka karena ucapan Zayi. Pria itu sebetulnya memang polos atau sengaja menjadi bodoh sih sebenarnya?

The Path Of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang