The Path Of DESTINY | 39. Ulang Tahun Ara

78 8 0
                                    

Playlist | Peter Gabriel - In Your Eyes



|
|
|
"(In your eyes) I am complete."
|
|
|


Bodohnya, mulutku berkata lantang tentang tidak merindukanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bodohnya, mulutku berkata lantang tentang tidak merindukanmu. Namun kenyataan sebaliknya. Dan kamu, sudah pasti tahu. Aku, sama seperti dirimu yang terbelenggu oleh sebuah rasa kerinduan.

~ Nameera Gumilo Adhikusuma.

•••

Ramainya suasana kota Jakarta yang padat terlihat dari atas gedung melalui jendela besar yang transparan. Dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana bahan berwarna hitam, Fazayi Kafeel Drazanio mencoba menetralkan perasaan berkecamuk yang membuncah tinggi. Bahagia, marah, tidak terima; semuanya menjadi satu. Satu kesatuan yang dirinya coba padamkan.

Dua puluh menit lalu Liam memberitahukan laporan tentang gadisnya yang memang setiap bulan ia menyuruhnya. Awal-awal pemberitahuan, Zayi bersikap biasa saja. Akan tetapi ketika di akhir Liam membeberkan rincian, Zayi menggertakan rahangnya. Cukup tidak terima pada apa yang gadisnya lakukan setelah putus dengan bocah sialan itu. Padahal di hari mereka berdua putus, Zayi menjadi saksinya. Oh atau bisa dibilang pria itu yang menjadi salah satu penyebab Anantio Mahacaraka memilih memutuskan hubungan dirinya dengan Nameera Gumilo Adhikusuma.

Merasa bersalah? Tidak sama sekali.

Zayi tidak pernah merasa bersalah.

Lagipula, Zayi lebih dulu mengenal Nameera.

Zayi lebih dulu tertarik kepada gadis itu.

Dan tentu saja Zayi lebih dulu untuk mengklaim kepemilikkan Nameera.

Gadisnya, miliknya.

Tapi yang membuatnya jengkel saat ini adalah, Meera ternyata masih sering bertemu dan berbicara intens dengan bocah sialan itu. Mereka berdua masih sering terlihat pulang bersama kata orang suruhan Liam. Juga keduanya bahkan sempat-sempatnya menghabiskan waktu ketika weekend ini, selepas Zayi tahu bahwa mereka sudah tidak ada lagi hubungan.

Fuck it, Zayi benar-benar tidak terima.

Memang ketika hari di mana bocah sialan itu memutuskan gadisnya, Meera memilih pulang ke kediamannya dan tak jadi menginap di Mansion Drazanio. Sempat beradu cekcok dengan Adiknya, tapi akhirnya Meera tetap kembali. Dan setelah itu, Zayi tidak pernah bertatap muka lagi bersama Meera. Gadisnya... Seolah menjauh dari siapa pun, termasuk Adiknya sendiri yang notabane-nya sahabat Meera.

The Path Of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang