Bertemu denganmu lagi adalah hal yang tak ku duga akan terjadi dan tak pernah terlintas diotakku untuk bersapa denganmu.
~ Nameera Gumilo Adhikusuma
•••
"Emangnya kita mau jemput siapa Kak ke bandara?" tanya Meera kepada Zavi yang saat ini berada di dalam mobil.
"Udah liat aja nanti," jawab Zavi seadanya kepada Meera seraya tersenyum. "Yah Kak Zavi mah gaasik mainnya rahasia-rahasiaan." Balas Meera sambil mengerucutkan bibirnya lucu. "Jangan ngambek dong Meer, nanti cantiknya ilang." Zavi berucap sambil menertawakan Meera.
Meera tidak membalas lagi ucapan Zavi. Memang benar dia sudah sangat dekat dengan Kakak wanita dari temannya, Zani. Meera juga sudah menganggap Zavi sebagai Kakaknya sendiri. Di karenakan Meera juga anak satu-satunya di keluarganya. Jadi, ya seperti itu.
"Maaf non, ini kita sudah sampai di bandara." Pak sopir memberitahu kepada kita semua bahwa mobil Zavi sudah sampai di bandara. "Oke makasih ya pak," balas Zavi seraya ia turun bersama dengan Meera, Zani, Lofa, dan Ara.
"Kita langsung ke tempat tunggu aja yuk disana." Zavi berucap sambil menuntun kita semua menunggu seseorang.
"Kak aku duduk disini ya." Ucap Meera sambil menunjuk salah satu bangku yang tepat berada dibelakangnya—untuk ia duduki. "Iya duduk aja Meer." Balas Zavi seraya ia yang tetap berdiri.
"Kak, aku sama Lofa mau ke kamar mandi sebentar ya," ucap Zani kepada Zavi. "Buruan jangan lama-lama ya." Balas Zavi yang langsung dengan cepat—Zani dan Lofa jalan tergesa-gesa menuju toilet yang di sediakan bandara.
Sedangkan Ara pamit untuk membeli minuman, katanya haus. Dan Meera sedang fokus pada ponselnya. Mencari-cari berita tentang film apa saja yang akan segera tayang.
Meera melihat sekilas kepada Zavi yang sepertinya sedang menghubungi seseorang. Tapi tak lama Meera langsung beralih lagi kepada ponselnya.
Five minutes later.....
Meera yang masih fokus dengan ponselnya benar-benar melupakan daerah sekitar. Ia tak menyadari jika ada sebuah tatapan yang sedang melihat ke arahnya secara intens.
Hingga gadis bersurai hitam kecoklatan itu mendengar sebuah suara yang sangat di kenalinya memanggil seseorang.
"KAK ZAYI!!" teriak seorang wanita, dan tunggu, sepertinya ini suaranya Zani. Tetapi ia memanggil siapa?
Kak Zayi?
Bukannya Kakaknya Zani adalah Zavi?
Dan berarti siapa yang dipanggil oleh Zani jika bukan Kak Zavi?
Sampai Meera mengangkat kepalanya, yang tadinya fokus memusatkan perhatian penuh pada ponsel, kini beralih untuk berdiri melihat siapa orang yang dipanggil Zani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Path Of DESTINY
Romance"Ketika jalan takdir sudah memutuskanmu untukku, alasan logis apa yang masih bisa kau argumentasikan untuk menolaknya?" *** Nameera Gumilo Adhikusuma tidak pernah merasakan rasanya cinta yang begitu mendalam. Rasa cinta yang menggebu tapi lain hal...