Part 42 ♡ Keraguan ♡

7.3K 400 19
                                    

Setelah semua urusan Arga selesai di panti asuhan  tempat Kenzo di rawat dia memutuskan kembali ke rumah sakit untuk menemani sangputra angkat.

Tadi sewaktu Arga menawarkan langsung pada anak itu, anak itu tentu saja tidak langsung mau, biar bagaimana pun Arga adalah orang baru yang ia temua tentu saja dia merasa asing dengan Arga. Apa lagi setelah Arga mengungkapkan keinginanya untuk membawa Kenzo ke Indonesia.

Kenzo masih berumur 8 tahun dan dia akan bepergian ke luar negri, Indonesia merupakan negara yang begitu asing bagi anak itu, dia hanya mengetahui Indonesia lewat tulisan di peta, tayangan di tv yang biasanya tidak sengaja ia temukan dan juga lewat berita-berita online yang dia dengar dari orang dewasa di sekitarnya.

Lalu tiba-tiba saja Arga menawarkan hal itu tentu saja hal itu pun mendapatkan penolakkan, tapi Arga berhasil membujuk anak itu. Percayalah membujuk Kenzo adalah hal tersulit yang Arga lakukan. Anak itu begitu cerdas, mungkin jika itu anak-anak yang lain seusia Kenzo mereka pasti akan mau-mau saja Arga bujuk dengan permen, ice kream atau pun makanan-makanan kesukaan anak kecil lainnya.

Tapi ini, tidak hal itu tidak berarti apa pun bagi anak ini, dia baru mau ikut dengan Arga setelah Arga menjanjikan akan kehidupan yang layak untuk Kenzo. Arga sudah berjanji memberikan segala perhatiannya pada anak angkatnya bukan soal harta tapi kasih sayang Kenzo tipe anak yang tidak memiirkan harta, Arga bahkan berjanji akan memberikan perhatian dan kasih sayang seorang ibu pada Kenzo.Dan untuk melakukan hal itu tentu saja Kenzo harus membantunya mendapatkan kembali cintanya yang sudah lama pergi.

Jika membujuk Kenzo saja sulit apa lagi mengurus seluruh surat dan kelengkapan Kenzo untuk menjadi anaknya. Biar bagaimana pun Arga di sini berstatus warga negara asing sedangkan Kenzo adalah warga negara Perancis tapi syukurnya Kenzo masih anak-anak jadi tidak terlalu ribet untuk mengurusnya sebab Kenzo terbilang anak di bawah umur hanya butuh persetujuan dari Kenzo maka urusan itu selesai di tambah Arga adalah orang yang lumayan memiliki kuasa jadi semuanya tidak terlalu menjadi masalah.

Karena niat Arga bukan main-main Arga tidak hanya ingin mengangkat Kenzo sebagai anak tapi juga berniat menjadi kan Kenzo sebagai warga negara Indonesia agar nantinya Kenzo bisa terus tetap tinggal bersama Arga dan Cassandra serta adiknya dengan rasa nyaman tanpa perlu melapor atau pun memperpanjang visa lagi.

"Uncle apa hari ini aku sudah bisa pulang?" Tanya Kenzo dengan tatapan polosnya pada Arga.

Sebelum menjawab arga tersenyum dan mengelus rambut Kenzo dengan lembut hal yang bahkan tida pernah ia lakukan pada siapa pun. "Nak mulai sekarang biasakan dirimu untuk memanggilku sebagai Daddy jangan Uncle sekarang aku adalah ayah mu dan selamanya akan begitu. Kau bisa pulang hari ini Daddy tadi sudah bertemu dengan dokter yang menangani mu."

Akhirnya setelah menghabiskan kurang lebih 5 hari Kenzo sudah di perbolehkan kembali pulang oleh dokter.

"Baik Dad." Kata Kenzo entah kenapa panggilan itu terasa begitu aneh di muutnya, Kenzo tidak pernah memanggil siapa pun sebagai ayah mau pun ibu, ibu panti yang mengurus dirinya saja selama ini hanya dia panggil unty. Bisa di bilang ini pertama kalinya kata panggilan itu keluar dari mulutnya, dan sepertinya mulai sekarang dia harus selalu membiasakan mulutnya untuk memanggil Arga sebagai 'Daddy.'

"Ya sudah sekarang kita sebaiknya pulang, barang-barangmu biar nanti di urus oleh supir." Kata Aga kemudian menggendong tubuh Kenzo.

***

"Dad kenapa kita berhenti di sini? bukan kah tadi Dad bilang akan pulang ke rumah?" Tanya Kenzo ketika menyadari mobil yang mereka kendarai bukan berhenti di sebuah rumah melainkan di salah satu jejeran butik yang sangat ramai pengunjungnya.

"Kita akan membeli baju yang cocok untukmu, kaua boleh masuk dan memilih baju yang kau sukai, Daddy hanya membawa beberapa lembar baju saja di panti tempatmu di rawat."

"Tidak perlu Dad kita bisa melakukan hal itu lain kali, Dad kan baru selesai mengurus segala macam surat-surat megenai aku beberapa hari ini juga Dad selalu berada di rumah sakit untuk menjagaku bahkan Dad pasti kurang tidur karena menjagaku, jadi sebaiknya sekarang kita pulang lalu istirahat." Tolak Kenzo merasa tidak enak, walau pun Kenzo masih kecil tapi kehidupan seorang diri yang dia alami selama ini membuat dia tidak boleh bergantung kepada siapa pun dan merepotkan siapa pun.

Makanya ketika Arga terus saja ngotot ingin menjaganya di rumah sakit Kenzo selalu saja mengusir Arga agar Arga pulang dan tidak perlu capek-capek menunggunya. Namun ketika Kenzo mengusir Arga, Arga selalu bilang bahwa ini adalah tugas seorang ayah untuk menjaga dan menunggu anaknya yang sedang sakit, sebenarnya dari awal Kenzo membuka mata Arga sudah mengatakan bahwa dia ingin Kenzo menjadi anak angkatnya namun Kenzo tidak pernah mengatakan iya atau pun tidak, dan baru tadi malam kenzo mengatakannya, lalu siangnya Arga langsung mengurus segalanya.

"Sudah lah jangan pikirkan itu, kita pasti akan pulang dan beristirahat, sekarang lebih baik kita belanja pakaian yang akan kau kenakan nantinya, anggap saja ini sebagai hadiah pertamaku kepada putraku.

Kemudian Arga turun dari mobil, Kenzo yang masih agak ragu pun tidak berani turun dari dalam mobil dia hanya terduduk diam dibangku depan penumpang. Sampai Arga membuka kan pintu untuk Kenzo anak laki-laki itu masih saja terdiam baru setelah Arga mengulurkan tangannya Kenzo baru turun itu pun dengan langkah ragu-ragu antara mau memasuki butik itu atau tidak.

Akhirnya setelah puas memilih pakaian sepasang ayah dan anak itu memutuskan untuk pulang, Arga dengan wajah bahagianya tidak henti-hentinya memperlihatkan senyum lebarnya.

Hingga pada saat Arga hendak membuka pintu mobilnya tanpa sadar matanya menabrak sebuah objek yang sangat ia rindukan tengah memakai gaun pengantin berwarna putih di salah satu butik yang memang khusus menjual pakaian pernikaan dan berbagai macam dress pesta.

Hati Arga rasanya ingin sekali datang lalu menghampiri wanita hamil yang sedang memakai baju pengantin itu bahkan perut buncitnya tersembunyi di balik gaun cantik yang dia kenakan.

Kalau Arga diberi kesempatan untuk menghampiri Cassandra saat ini maka hal pertama yang akan dia lakukan adalah memeluk wanita itu dengan erat dan tidak akan melepaskannya sampai kapan pun.

Tapi itu hanya kemauan Arga kenyataan yang sebenarnya Arga tidak mampu menghampiri Cassandra saat ini, matanya sudah memerah mungkin hanya dengan sekali kedipan mata saja air matanya akan turun membasahi pipinya, kakinya pun terasa begitu berat rasanya seperti ada sebuah batu besar yag menahan langkahnya agar tidak perlu datang dan menghampiri Cassandra. Arga sadar bahwa semua ini terjadi sebab Arga masih belum rela dan tidak akan pernah rela jika Cassandra sampai dimiliki oleh pria lain.

Tidak untuk saat ini sebaiknya Arga jangan dulu daang menghampiri Cassandra keadaanya sedang tidak baik-baik saja sekaang, ada putranya tidak baik jika putranya menyaksikan semua ini.

"Dad apa kita tidak akan jalan?" Tanya Kenzo dengan polosnya.

Posisi Arga yang membelakangi Kenzo membuat anak kecil itu tidak bisa melihat kesedihan yang terpancar sangat jelas di mata ayah angkatnya itu. "Ya kita akan jalan sebentar lagi." Bersamaan dengan di tutupnya pintu mobilnya air mata Arga yang sedari tadi ia tahan-tahan akhirya keluar juga, buru-buru Arga menghapus genangan air matanya agar Kenzo tidak melihatnya sedang menangis.

***

Bersambung....

Adakah yang mencariku selama hampir sebulan authornya ngilang dari cerita ini???

Untuk Typonya mohon di maafkan yah guys

Jangan lupa follow akun wattpadku dan juga ig: @ptryutami karena kadang kalau paketan lagi nipis aku sering  bagi  info lewat  kolom percakapan yang ada di baranda wattpad

Votmen jangan lupa

Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang