Pagi harinya seperti pagi-pagi yang biasa di lalui oleh Cassandra memasak, kemudian menyiapkan hasil masakannya di atas meja, Cassandra mendongak ketika mendengar suara sepatu pantofel yang mendekat ke arahnya.
"Pagi!" Sapa Cassandra riang dengan senyum lebarnya.
"Pagi!" Sapa balik pria itu dengan nada datarnya.
Cassandra menyatukan alisnya bingung ada apa dengan pria ini? Bukan kah beberapa waktu lalu dia sudah mulai bersikap hangat dengan Cassandra, kemarin juga pria ini masih bersikap seperti itu kenapa sekarang tiba-tiba dia berubah, apa mungkin hanya perasaan Cassandra saja? Walau pun begitu Cassandra tetap berfikir positif mungkin hanya perasaannya saja. "Oh iya Arga besok temanku, Flora akan menikah, apa kau mau ikut?"
Arga menghentikan menggerakkan sepasang alat makan itu, kemudian berkata dengan mimik datarnya. "Aku tidak bisa, baru saja Laura menelepon aku dan aku harus menemani dia besok, maklum lah dari semenjak beberapa minggu lalu aku belum sama sekali bertukar kabar atau pun menemuinya secara langsung." Arga mengucapkan itu secara gamblang seolah tanpa memikirkan Cassandra sebagai istrinya di sini.
Bersamaan dengan Arga mengucapkan kata per kata itu, rasanya satu kali detakkan jantung Cassandra maka seribu jarum menghunus jantungnya. "Oh." Lirih Cassandra kemudian menunduk, dalam hatinya terus melafalkan. 'Sadar diri Cassandra, sadar diri kau bukan siapa-siapa di rumah ini, status mu sebagai istri pun ada karena bayi yang kau kandung.'
"Aku sudah selesai makan aku berangkat kerja dulu." Pamit Arga, kemudian beranjak dari tempat duduknya
Mati-matian Cassandra menahan rasa sakit yang bersarang di dadanya dan pada akhirnya selepas kepergian Arga yang kian menjauh dari pandangannya air mata Cassandra akhirnya tumpah juga.
💧💧💧
Keesokan harinya Cassandra pergi ke pesta pernikahan sahabatnya Flora, Cassandra tersenyum kembali ketika mengingat kelakuannya dan kedua temannya dulu sewaktu mereka masih SMA, masih lekat dalam ingatan Cassandra, Bianca sahabatnya yang berasal dari keluarga kaya raya namun bisa di katakan broken home yang ujung-ujungnya menikah dengan seorang pria yang berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit swasta, dan sekarang temannya satu lagi telah menikah siapa lagi orangnya kalau bukan Flora.
Yang Cassandra tau Flora sudah lumayan lama pindah ke Perancis dan menjadi perancang busana serta mendirikan sebuah brand make up yang cukup terkenal di sana hal itu lah yang membuat ia dan Flora sudah tidak pernah bertukar kabar lagi, sedangkan Bianca, katanya dia sedang hamil anak keduanya sekarang, Thyas putri pertamanya sudah berumur 3 tahun lebih.
Ah... Memikirkan para sahabatnya membuat Cassandra terkadang berfikir, enak sekali menjadi mereka bisa menikah dengan pria yang benar-benar sayang dan cinta kepada mereka sedangkan dia? Ah sudah lah lupakan, sekarang waktunya Cassandra memberikan selamat kepada Flora, pesta pernikahan ini di gelar dengan konsep yang sedikit kebarat-baratan semua tamu di perkenankan berdiri dan kedua mempelai juga sibuk ke sana ke mari untuk menyapa para tamu yang hadir malam ini.
"Selamat yah Flo gue harap setelah ini lo enggak terlalu sibuk lagi sama kerjaan lo, gue doa'in juga biar lo bisa punya momongan secepatnya." Cassandra cepika cepiki dengan Flora.
"Lo apaan sih? Lo kan tau gue tuh nikah sama Aldi cuman gara-gara di jodohin, lagian gue juga enggak tau pernikahan ini kedepannya bakal jadi kayak gimana, gue enggak yakin pernikahan ini bakal jadi satu-satunya di hidup gue."
"Hus... Lo ngomong apaan sih? Baru nikah udah ngomong kayak gitu, gak baik tau!" Omel Cassandra.
Flora manyun mendengar Omellan Cassandra. "Ya udah kalo gitu gue ke sana dulu yah masih banyak tamu yang belom gue sapa." Pamit Flora kemudian pergi dari hadapan Cassandra setelah mendapat anggukkan dari Cassandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Wife [#2 The Story] {Cassandra Arga}
RandomThe Story series: 1. Bianca story 2. Casandra story✔ 3. Flora story Cassandra seorang gadis manja yang dipaksa oleh kehidupan Untuk berjuang keras, hidupnya yang dulu kaya raya, harus menjadi susah karena sang ayah tergila-gila dengan sekertarisnya...